chapter 4

1.3K 134 1
                                    

Warning
Typo
Selamat membaca

***

"bebek."

Panggilan itu terasa tidak asing di telinga Jimin. Ia menolehkan wajahnya dan menemukan manusia pucat tengan menggendong menenteng kresek hitam ditangannya.

"hyung kemana saja kau, kenapa dua minggu ini menghilang."

"hibernasi."

Jimin tidak mengharapkan jawaban yang lebih panjang, dijawab saja ia sangat bersyukur.
Namun jiwa keingintahuan Jimin seluas samudra, ia mengekor pria itu dari belakang.

"kenapa kau mengikutiku bodoh."

"aku kangen hyung, masa berkunjung saja tidak boleh."

"terserah."

Pria pucat itu terus berjalan melewati beberapa gang sempit, ia tidak mempedulikan Jimin yang beberapa kali meringis karena kakinya terkantuk batu batu yang cukuo besar.

Sesampainya dirumah yang cukup kecil namun begitu rapi, Jimin depersilahkan untuk duduk. Ia melihat pria pucat itu kebelakang dan kembali dengan dua gelas minuman dan sebuah kotak. Entahlah kotak apa itu.

"minumlah."

Jimin mengangguk dan meneguk minumannya rakus, jujur saja Jimin cukup lelah karena mengejar pencopet tadi.

"kemarikan tanganmu."

Sedikit bingung dengan perintah pria didepannya, Jimin hanya mengikuti. Ia menyodorkan tangan kanannya dan begitu terkejut saat pria itu membersihkan luka yang entah sejak kapan bertengger ditangannya.

"eooh kapan aku terluka ya hyung?"

"kau memang ceroboh."

Singkat padat namun menyakitkan. Itulah seorang Min Yoongi, musisi jalanan dengan segudang bakat. Terlihat cuek namun begitu peduli.

"sudah, sekarang kau pulang."

Plester kuning lucu itu kini menutupi luka Jimin, ia tersentak saat Yoongi berdiri dan menatapnya.

"p-pulang."

"iya aku ingin tidur hari ini. Lelah sekali rasnya."

Penolakan sama dengan bunuh diri, Jimin hanya mengangguk dan menyampirkan tasnya dibahu kiri.

"baiklah aku pulang dulu hyung, lain kali kita harus bertemu lagi."

"hmmm."

Singkat jelas dan padat, namun itu semua justru membuat Jimin suka dan tambah penasaran. Pertama kali bertemu adalah ketika Jimin tidak sengaja menggoda orang tua di pinggir jalan agar mau menunjukan dimana perpustakaan umum. Lucu memang seorang Min Yoongi yang notabenenya tidak peduli begitu hebat memukul telak orang tua itu.
Siapa yang tahu jika orang tua itu adalah om om mesum, Jimin merasa tidak bersalah sama sekali.

"aku tidak suka kau mengumbar kebejatanmu didepan anak anak."

    Cukup panjang bukan, namun begitu menusuk hati dan Jimin menyukainya.

HEARTBEAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang