Warning
Typo
Selamat membaca***
Keputusan sudah ditentukan, pantang bagi Jimin untuk menelan ludah kembali. Jika ia memutuskan sesuatu maka itulah yang terjadi. Dengan tubuh dibalut tuxedo dilengkapi riasan diwajahnya membuatnya bak malaikat.
Ia sesekali mencuri pandang pada calon suaminya, dengan tuxedo yang hampir serupa namun terkesan lebih maskulin. Rambutnya tampak basah karena menggunakan pomade, senyum manis terpatri diwajahnya. Seakan pernikahan ini murni keinginan hatinya meski kenyataannya hanyalah sebuah kesepakatan.
Tanpa Jimin sadari sesekali laki laki berlesung pipit itu mencuri pandang kearahnya. Mengagumi kecantikan yang sangat tidak wajar dimiliki seorang pria. Seketika ia terpesona dan tenggelam dalam fikirannya sendiri sebelum seorang wanita bergelayut ditangannya.
"kau terlihat tampan Namjoon ah."
"terima kasih Jisoo, kau juga tampak begitu cantik."
Pujian terucap begitu saja hingga membuat pipi gadis itu merona, mereka tidak menyadari seseorang tengah meremat ujung kamejanya.
Namjoon sama sekali tidak melayangkan pujian atas penampilan calon istrinya namun begitu ringan mengucapkan pujian itu pada wanita lain."Jimin ah kau jahat sekali padaku. Kenapa kau tiba tiba menikah dan melangkahiku."
Jimin menoleh pada seseorang yang tiba tiba datang dan menggerutu.
"aku juga tidak menyangka akan dilamar seseorang yang baru mengenalku selama dua minggu. Awalnya aku ingin menolak tapi sayangnya dia tampan hyung."
"tapi aku juga tampan chimm."
"tapi kau menyebalkan dan miskin. Ahaha aku bercanda."
Orang itu menatap Jimin tidak suka, namun segera memperlihatkan senyum secerah mentari dan memeluk Jimin erat.
"tapi kalau kau diceraikan dan menjadi janda, aku siap menampungmu"
"enak saja, aku lebih berhak Hoseok hyung."
Itu Taehyung yang tiba tiba datang.
"tapi kau sudah punya irene Tae."
"aku akan memutuskannya. Mudah bukan."
"kalian ini mendebatkan apa, Jimin baru saja menikah."
Seokjin menimpali dengan tangannya yang masih sibuk memutar gelas. Ekor matanya menangkap pemandangan yang berbeda dari kedua orang yang sedang bergumul. Jisoo tampak tidak suka mendengar pembicaraan mereka. Sedangkan Namjoon tampak tidak terima.
"benar sekali. Lagipula jika memang Namjoon menceraikanku. Aku akan mencari pria kaya lainnya."
Jimin berucap dengan mudahnya dan berlalu dari sana, ia muak melihat wanita itu terus bermanja pada suaminya. Sedangkan para sahabatnya malah mendebatkan sesuatu yang tidak penting. Ia butuh mendinginkan kepala dan memutuskan untuk pergi kekamar mandi.
Jimin tidak menyadari jika seseorang mengekornya dari belakang. Laki laki itu hanya menunjukan seringaian dengan tangan sibuk melonggarkan dasi yang melilit dilehernya.
Jimin terlalu fokus dengan kegiatannya sehingga saat mendongak dan melihat cermin, ia dikejutkan dengan sosok yang tengah berdiri dan tersenyum miring.
"J-Jungkook. Sedang apa kau disini."
Si mungil segera berbalik dan memudurkan tubuhnya. Perasaannya tidak enak saat ini, ia mengedarkan pandangannya waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [END]
ФанфикPark Jimin x All Member [COMPLETED] Bersyukurlah saat seseorang mulai menekan dirimu menjadi sempurna. dengan begitu sakitnya hanya kalian rasakan saat mereka menancapkan pisau dengan singkat. tapi bagaimana jika kau harus menekan dirimu sendiri men...