3. sedikit mengenali dia

28 2 0
                                    

Setelah selesai makan di kantin mereka berdiri dan pergi dari kantin tersebut karena mereka  sudah kanyang.

" Maaf ya Erik kamu jadi di marahin sama Neo " Erik hanya membalas  tersenyum  kepada Dinda dan mengalih pandangan ke tempat lain.

" Eh gue .aku ketoilet dulu ya kebelet " wirda pergi ketoilet sampai di setelah keluar dari toilet Wirda pergi kekelas tetapi iya melihat  seseorang  yang berjalan ke belakang sekolah dan Wirda penasaran dan mengikuti arah seseorang itu.

" Hhmm... Mau kemana tuh orang kok ketempat kayak gini sih " Wirda heran tak percaya masa seorang cowek pergi kesini, ada tujuan apa kesini.

" Lo mau ngikutin gue sampai dalam ha " cowok itu berhenti langkahnya dan berbalik badan untuk mengetahui siapa yang mengikutinya dari belakang.

" Gk kok gue cuman mau tau aja Lo ngapain kesini kayak gak ada urusan aja kesini " cowok itu adalah Neo ya memang dia kalau lagi ingin sendiri suka pergi kebelakang sekolah untuk menenangkan dirinya itu.

" Terus Lo ngapain ngikutin gue ha, Lo juga gak ada kerjaan ngikutin gue "   Wirda hanya memandang Neo dengan muka melasnya itu adalah cowok yang iya sebalkan.

" Gue cuman mau tau ngapain Lo kesini? Mau bolos ya " dengan senyum licik dan mendekati ke arah dalam ruangan tersebut.

" Ini ruangan apaan kok kosong gini " Wirda tidak mengerti apa lah ini ruangan angker karena itu tidak ada apapun di situ.

" Lo bisa pergi gak dari sini gue mau sendiri disini " Neo pergi memasuki ruangan itu dan duduk di kursi dan Wirda hanya bisa terdiam tidak percaya, masa nih cowok mau di tinggl sendiri di sini apa gak tau nih cowok.

" Bisa bergi gk loh " Wirda hanya menghembuskan napas tidak suka dengan perkataan Neo, dia ini marah marah terus dari tadi heran deh.

" Oke gue pergi tapi jangan ngelakuin apapun yang buat Lo sakit " Neo hanya menatap tajam kearah Wirda dan Wirda hanya tersenyum setelah itu Wirda pergi dari ruangan itu.

Sampainya di kelas Wirda duduk termenung di mejanya dan menaruh mukanya di atas meja sampul memejamkan matanya, tak lama kemudia putri menghampiri ketempat duduk Wirda.

" Wirda kenapa loh kok kelihatan sedih gitu " putri mengelus kerudung Wirda dan tersenyum manis, Wirda hanya terdiam tak menjawab pertanyaan putri.

" Kenapa tuh Wirda " Dinda datang bersama Erik di sampingnya dan putri hanya terdiam tidak mengerti karena dia juga tidak tau apa masalahnya Wirda Termenung.

" Wirda kenapa loh cerita sama kita kita jangan di Pendem doang gak baik loh " Dinda duduk di depan Wirda dan di sulul oleh Erik yang duduk di sebelah dinda.

" Cerita aja sama kita " Erik mengelus puncak kepala Wirda dan Wirda mengangkat. Kepalanya itu dan melihat sahabatnya itu satu persatu.

"  Gue heran sama Neo dia kok mau aja sendirian di belakang sekolah dan tempatnya itu sepi banget lagi, apa dia gk takut ya di sana? " mereka yang mendengarkan ucapan Wirda itu hanya terdiam saja, tak lama kemudian Dinda menjawab pertanyaan Wirda.

" Di emang kayak itu kalau misalnya dia lagi gak mood dia pergi ketempat yang sepi biar moodnya itu berakhir " Wirda mengeri dengan perkataan Dinda tadi.

" Emang Lo tadi habis kemana kok Lo bisa ketemu Neo ? " Putri menatap Wirda dengan bingung dan Wirda hanya diam sama dan tidak bicara apapun.

Setelah itu guru datang untuk belajar materi selanjutnya.... Setelah selesai pelajaran mereka pulang dan membereskan buku yang tadi habis di pelajarinya.

" Jadikan kerumah gue sekarang?  Eh loh berdua nginep di rumah gue ya gue sendirian di rumah "  sampul berjalan keluar kelas menuju parkiran untuk mengembik kendaraan.

FIGHT TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang