13.pertemuan tak terduga

14 2 0
                                    

Setelah sampai di kampus ternama itu Wirda sangat senang dan gembira melihat kampus yang bagus ini, dia bisa melihat betapa gedenya kampus ini....

" Kevin aku mau kesana dulu ya mau lihat di dalam sana " Kevin menanggukan kepalanya dan Wirda pergi ke sana untuk melihat betapa luasnya kampus ini, tiba² ada seseorang yang muncul di ruang basket seseorang itu adalah Neo dia Neo

" Eh loh kalau jalan lihat lihat dong, entar kalau loh jatoh gue yang di salahin " Wirda masih menatap Neo tak percaya bahwa sekarang Neo lebih ganteng dan gagah, Wirda pangling tadinya Wirda tak mengenali Neo tapi dia melihat kalung yang di leher Neo yang waktu dulu ia kasih buat Neo. " Heloo kok malah bengong sih kenapa? Gue terlalu jahat ya sama loh udh bentak loh"

" Aku gk apa apa kok Cuman kaget, aku di sini mau daftar kampus " Wirda tersenyum senang melihat Neo yang sekarang ganteng tapi berantakan kayak preman. " Kamu mau antar aku ke dosen gk? Akukan anak baru di sini "

" Hhmm... Gimana ya gue sibuk banget mau latihan basket " Neo pergi dari hadapan Wirda tanpa melihat Wirda yang sedang meneteskan air matanya.
" Sama temen gue aja tuh nganggur, wan anteron tuh cewek"

" Mau aku antar? Maaf ya sifat Neo emang gitu pas saat di tinggal pacarnya dulu, dia jadi gk mau dekat dengan cewek manapun kecuali saudaranya itu Dinda  " Wirda hanya tersenyum tapi dia juga sakit hati karena dia ingin sekali memeluk Neo tapi gk bisa sekarang dia bukan Wirda yang dulu, sekarang dia berubah wajah cantik yang Neo suka sudah tidak ada.

" Gk usah terimakasih, tapi tunggu dulu aku mau tanyak itu tadi Neo ? Dia kenapa sikapnya kayak gitu "  ziwan duduk di bangku dan menatap Wirda Dian ingin menceritakan tapi cewek ini siapanya Neo, tapi dia bertanya kenapa gue gk ngasih tau. " Kok malah bengong sih akukan tanyak sama kamu "

" Dia itu dulu SMA di tinggal sama pacar yang dia cintai, pas saat itu dia udah berusaha mencari cewek itu tapi gk berhasil dia frustasi karena cewek itu... " Neo datang membuat cerita ziwan terhenti karena kedatangan Neo.
" Hhmm.. Ayuk gue anter ke dosen "  Wirda mengagukan kepalanya dan bergi bersam ziwan.

" Eh Neo loh ngapain di situ sini" Dion yang sekampus sama Neo itu   memanggil Neo dari tadi. " Loh liatin apa sih sampai suara gue gk loh denger"

" Gue rasa dia itu... " Dion menarik tangan Neo untuk ke lapangan karena di panggil sama pak dosen. " Woy sakit atuh ih "

" Apaan sih pak saya lagi sibuk tadi, segala di panggil " pak dosen menatap Neo tak tahan dengan sikap Neo saat ini pak dosen tak mau anak murid didiknya jadi seperti ini. " Yaudah kalau gk ada yang mau di bicarakan saya pergi "

" Neo woy loh main pergi aja, kasihan pak dosennya tadi " Neo tersenyum dan melanjutkan perjalanan ke kelas untuk mengambil baju seragam.

" Eh katanya ada anak baru tau, dia masuk jurusan biologi " Neo yang mendengar itu langsung menatap Dinda karena dia merasa tadi pagi bertemu cewek yang di sebut Dinda tadi.
" Ngapain lah natap gue, emang ada yang salah "

" Udah lah Dinda jangan emosi " Dinda menatap Dion dan memanyunkan bibirnya membuat dia ingin sekali mencubit pipi itu. " Dinda jangan kayak gitu ah aku cubit nih " Dinda tersenyum manis ke Dion karena dia tak tahan kalau Dinda melakukan yang membuat Dion ingin sekali mencubit.

" Eh kalian malah pacaran entar CLBK loh " mereka berdua menatap tajam kearah Neo Dinda hanya tersenyum mendengar ucapan Neo tadi. " Ngapa dah Dinda senyum sendiri "

" Serah gue dong Joko " Neo mencubit pipi Dinda karena Neo tak mau menyakiti Dinda yaudah Neo cubit aja.
" Sakit Neo gk boong, kayak ati " Neo dan Dion tertawa riang mendengar ucapan dinda.

" Yaudah gue ganti dulu ya di tempat basket soalnya kalau di toilet takut basah dan bau banget " Dinda mengambil sesuatu di tasnya dan mengasih farvumnya untuk di pakai Neo. " Gue gk suka bau kayak gini, Dinda ih " Dinda menatap tajam kearah Neo yang tak mau memakai farvum darinya.

FIGHT TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang