14. wirda berusaha untuk Neo

16 2 0
                                    

" aku sayang sama neo, aku gk mau dia lupa sama aku " Wirda menangis mengingat saat Neo membentak dirinya, waktu pacaran Neo tidak pernah membentaknya tapi sekarang di malah sering membentak Wirda

" Saya tau itu, tapi Neo tak tau kalau kamu itu wirda kamu harus sabar " Wirda menganggukkan kepalanya mengeri tapi dia gk mau kalau Neo tak mengetahui Wirda. " Sabar saya ngerti hati kamu tapi mau gimana lagi "

" Yaudah aku bakalan berusaha untuk membuat Neo mengetahui kalau aku Wirda " Kevin merasa tidak senang kalau Wirda bakalan kembali lagi sama Neo dia tak terima tapi mau gimana lagi Kevin bukan siapa² Wirda. " Kevin Ayuk berangkat kok malah diem? "

" Oh iya dari tadi kita belum jalan ya " Wirda tertawa riang karena tingkah laku Kevin yangembuat dia tertawa, entah mengapa hati Kevin bahagia melihat Wirda yang tertawa. " Kamu menertawakan saya, awas aja kamu ya "

" Maaf abisnya kamu lucu sih, apa lagi mukanya yang taku lalu kita belum jalan jalan " Kevin tersenyum melihat Wirda dan Wirda masih saja tertawa mengingat kejadian tadi.

Kevin menghidupkan mobilnya dan pergi kearpatemen untuk pulang..

" Aku mau istirahat dulu ya " Kevin mengagukan kepalanya dan pergi ke dapur untuk mengambil sesuatu, tapi Wirda malah mengikuti arah Kevin kedapur.

" Kamu ngapain ngikutin saya? Katanya mau istirahat" Wirda tak berbicara malah mendahului Kevin ke dapur, Kevin hanya menggeleng kepala tak mengerti. " Kamu mau ngambil sesuatu? Kenapa gk bilang aja sama bibi "

" Aku mau ngambil sendiri kasihan bibi di suruh Mulu " Wirda mengambil minumnya dan duduk di meja makan, Kevin mendekati Wirda dan meminum air kopi " Kamu kok malah minum kopi? Gk sehat loh kalau malam minum kayak gituan "

" Kalau aku sakit kan ada kamu yang jagain " wirda tersenyum tapi kalau dia suatu saat nanti tidak bersama Kevin gimana, dia harus hidup sendirian. " Loh kenapa kok malah bengong sih "

" Kalau misalnya kamu sakit entar suatu saat nanti aku gk sama kamu lagi gimana? Kan aku gk bisa jagain kamu " Kevin terdiam tak menjawab perkataan Wirda tapi ya benar suatu saat nanti dia akan kembali ke rumahnya itu dan kevin bakalan sendirian. " Apa entar kamu tinggal bersamaku di rumah Abang Rizki"

" APA!! Apa maksudmu aku tinggal bersamamu di rumah? Apa kamu gk ingat kalau saya sudah membayar arpatemen ini " wirda menghelan nafas sebel karena Kevin menyabarkan kalau berbicara tentang uang, Wirda pergi meninggalkan Kevin yang masih kesal karena Wirda berbicara seperti itu.
" Wirda saya belum selesai bicara, kamu malah pergi begitu saja "

" Bodo amat apa urusan aku " Kevin mengepalkan tangannya kesal tapi dia tidak mau menyakiti orang yang dia sayang. " Aku gk mau mendengar kamu berbicara seperti itu, aku tidak suka "

Kevin pergi kekamar Wirda ingin meminta maaf karena dia telah menyakiti hati Wirda dia tak mau hati Wirda tersakiti karena dia.

" Wirda maafkan saya, saya tak bermaksud untuk melukai hati kamu maafkan saya Wirda " Wirda membuka pintu kamar dan memperlihatkan Kevin di depannya yang sedang kawatir Wirda tak berbicara setelah buka pintu dia malah terdiam. " Maafkan saya ya kalau tadi saya menyakiti hati kamu "

" Tidak apa apa aku mengerti dengan keadaan kamu " Kevin tersenyum dan memeluk Wirda sontak Wirda yang di perlakukan seperti itu terdiam tak membalas pelukan Kevin. " Sudah lah besok aku akan kekampus untuk belajar, kamu tidak apa apakan aku tinggal "

" Iya tak apa yang penting kamu bisa belajar di sana " Wirda pergi kedalam kamar untuk beristirahat karena besok dia harus kekampus untuk menemui Neo dan juga belajar di sana.

Keesokan harinya Wirda terbangun karena bunyi alarm di meja dekat tempat tidurnya, Wirda bangkit dan pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah itu dia memakai baju untuk kekampus teselah itu Wirda kebawah untuk menemui Kevin di bawah.

" Hai kau sudah siap kekampus? Wah kau sangat cantik sekarang " Wirda tersenyum manis mendengar ucapan Kevin itu tapi dia maunya yang mengucapkan itu Neo tapi sekarang Neo taktau kalau dia itu wirda. " Kau kenaoa kok mukanya kayak sedih? Mikirin apa harusnya kau senang sekarang "

" Ya aku senang kok sekarang senang banget, yaudah aku mau kekampus dulu ya" Kevin menanggukan kepalanya mengiakan untuk Wirda kekampus membawa mobil sendiri.

Setelah sampai Wirda memarkirkan mobilnya itu di dekat mobil mewah tapi Wirda tak tau itu mobil siapa, setelah Wirda turun dari mobil Wirda melihat Neo di sana yang sedang menuju kearah sini. Apa dia mau bertemu Wirda apa dia sudah mengenali Wirda.

" Hai kau yang waktu itukan? Kenapa kesini mau antarkan saya ke kelas ya" Neo tak menjawab dia malah mendekati mobil yang di bilang Wirda mewah, wah itu ternyata mobil Neo keren. " Halo apa kamu tidak bisa mendengar? Kalau gitu maaf ya saya sudah terlalu lama di sini "

" Gue bukan tuli ya, woy gue juga gk mau lama² sama Lo lagi an loh ngapain parkir sebelah mobil gue. " Wirda yang tadinya ingin pergi tidak jadi karena mendengar ucapan Neo, Wirda menatap Neo tapi Wirda merasa sakit hati karena perkataan Neo tadi membuat hati Wirda ingin sekali mengatakan kalau dia itu wirda. " Sekarang loh yang tuli ya Allah kenapa sih setiap ketemu loh gue rasanya ingin sekali marah sama loh "

" Aku gk tau, yudh aku pergi dulu " Wirda pergi karena hatinya gk kuat mendengarkan ucapan² Neo itu, Wirda rasanya ingin menangis saat di dekat Neo.

" Aneh tuh orang baru kali ini gue ketemu orang kayak gitu " Neo masuk untuk kekelasnya dan di kelas Neo melihat Dion bersam dinda menuju kekelas mereka memang Neo tak sekelas sama Dinda tapi dia sekelas sama Dion.

" Bro ngapain loh di depan pintu? Eh tau gk cewek baru itu masuk kelas Dinda dia juga jurusan biologi sama kayak Dinda " Neo tak mau mendengar tentang cewek yang ngeselin itu tapi kenapa hatinya ingin sekali tau tentang cewek itu. " Woy gue lagi ngomong bege "

" Gue gk mau ngomong soal cewek itu gue males " Neo masuk kekelas dan duduk mengambil hp untuk menyibukkan dirinya, Dion tak mengerti kenapa Neo sekarang bersikap seperti ini sejak Wirda menghilang entah kapan Wirda bisa di temukan.

Di kelas lain Wirda masuk ke kelas biologi dan disana bertemu dengan Dinda ia sangat senang bisa berbarengan dengan dinda, Wirda masuk kekelas dan memperkenalkan dirinya di kelas setelah itu Wirda mencari tempat duduk yang kosong di belakang Dinda ternyata ada.

" Hai aku Dinda, salam kenal ya " Wirda menganggukkan kepalanya tapi dia tak memakai nama aslinya dia sekarang nama Wirda jadi " Jihan " takut Dinda dan Neo mengetahui kalau Wirda menggunakan nama itu. " Jihan entar istirahat bareng yuk? Maukan " Wirda menganggukan kepalanya dan tersenyum manis.

Jam istirahat Wirda dan Dinda istirahat bareng Dinda mengajak Neo dan Dion untuk istirahat bersamanya, Wirda sekarang lebih dekat sama Neo sejak Wirda sekelas sama Dinda. Sejak itu lah mereka selalu bareng kayak SMA dulu tapi ini berbeda Neo tak lagi sama sikapnya ke Wirda dia sekarang lebih cuek dan tak mau berbicara, Wirda merasa sedih saat ini dia belum ngasih tau tentang dirinya....

" Sekarang kita udah di sahabat jangan pernah saling menyakiti, kalau kita sedang kesusahan kita harus bantu ya " Neo yang mendengar itu menatap tajam kearah Jihan itu...itu yang dulu pernah dikatakan Wirda saat mereka pacaran, Neo di situ hatinya merasa sakit saat Jihan mengucapkan kata kata itu.
" Kamu kenapa neo? Apa ucapanku salah ya sampai membuat kamu menatapku seperti itu "

" Loh dapat dari mana kata² itu? JAWAB"
Wirda membuat kesalahan karena berkata seperti itu di depan Neo, Wirda di situ terdiam tak menjawab perkataan Neo tapi Neo memengang tangan Wirda membuat Wirda meringis kesakitan.
" Tolong jawab dari mana loh tau kata² itu barusan, loh gk ngasalkan ngucapin kata itu "

" Aku gk ngasal itu memang muncul di dalam pikiran aku, emang kenapa sih kok kayak gk suka? " Neo melepaskan tangan dari Wirda Dinda yang melihat Neo marah mengeluskan punggung biar Neo tenang ini kampus bukan beskem Dinda gk mau Neo masuk BK lagi.
" Ada apa sih Dinda? Emang aku salah ya? "

" Loh gk salah kok neonya aja yang sering marah² maafin Neo ya Jihan "
Wirda mengagukan kepalanya tapi Wirda tau kalau Neo merasa sakit jika mengingat kata² itu Wirda salah besar sudah mengatakan janji pacarannya sama Neo.

" Yaudah pulang nanti kita nginep di rumah nenek gue mau gk? Besokan libur 2 Minggu tuh " Dion melihat Dinda yang melihat kearah Wirda widra menggunakan kepadanya mengiakan.

FIGHT TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang