HG-18

623 69 16
                                    

Let's start!!
.
.
.

"Chaeng mau makan apa?"

chaeyoung sedikit tersentak mendengar ucapan ibunya itu pasalnya sejak tadi ia sibuk memperhatikan ayahnya.

"Terserah eomma saja" chaeyoung hanya tersenyum saat dara memberikan banyak makanan di piringnya .

"Habiskan ya" Dara tersenyum kepada anak bungsunya itu sebelum mengalihkan pandangan kepada anak sulungnya yang sudah makan dengan lahap.

Gadis blonde itu mengigit bibir bawahnya, meremas jari tangannya gelisah, sesekali menatap ayahnya yang fokus menikmati makanannya.

"appa" Chaeyoung berujar pelan sambil masih meremas jarinya.

"hmmm kenapa chaeng?"

"appa chaeng ingin sekolah lagi" Gadis itu melirik ayahnya yang masih fokus pada makanan.

"baiklah, besok gurumu akan datang kesini"

"appa bukan sekolah seperti itu" chaeyoung semakin gugup karena Jiyong yang langsung menatapnya tajam.

"maksudnya?"

"chaeng ingin sekolah biasa appa"

Sementara Jiyong yang mendengar ucapan anaknya itu menarik nafas dalam dan mulai melirik ke arah istrinya yang menggeleng pelan dan Jiyong tau kalau dara juga terkejut dengan ucapan anaknya itu.

"Chaeyoung bukannya dulu kita sudah membahas soal ini"

"iya appa tapi chaeng ingin sekolah biasa, chaeng ingin punya teman dan juga appa bisa masukkan aku di sekolah yang sama dengan Chanyeol oppa" chaeyoung menunjuk ke arah chanyeol

"sebentar lagi oppamu akan lulus, dan juga tidak mungkin oppa menjagamu disana chaeng"

"appa jebal,, chaeng mohon appa" chaeyoung terus merengek sesekali melirik chanyeol untuk meminta bantuan sesuai yang tadi sore mereka bicarakan tapi kakaknya itu hanya diam tanpa mengucap sepatah katapun.

"keputusan appa sudah bulat, tidak ada sekolah umum, kau akan tetap homescooling!!!" Jiyong mengucapkan kata-kata itu penuh penekanan

"Tapi appa........"

"Tidak ada tapi chaeng, appa melakukan semua ini untuk kebaikanmu, sekarang lanjutkan makanmu dan jangan keras kepala"

Chaeyoung yang mendengar ucapan ayahnya itu meremas kuat sendok yang berada di tangannya dan melemparkan sendok itu begitu saja ke lantai sehingga menghasilkan bunyi yang cukup membuat ketiga orang yang berada satu meja dengannya terkejut.

"Park chaeyoung " Kali ini suara lembut dara yang memanggil nama anak bungsunya itu

"kenapa???? Kenapa appa dan eomma selalu memperlakukanku seperti ini, kenapa kalian memperlakukan aku seperti orang yang akan mati besok, aku juga ingin punya kehidupan normal sama seperti orang lain, bukan terkurung disini mengikuti semua yang appa dan eomma katakan" chaeyoung menarik nafasnya kasar memperhatikan ayah ibu dan kakaknya yang saat ini sedang menatapnya.

Hanya ada keheningan beberapa saat sebelum gadis itu berlari meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.

"Jangan dipikirkan, nanti aku akan berbicara padanya" Dara mengusap lembut tangan suaminya yang terlihat memikirkan ucapan anaknya tadi.

+++

Chanyeol sedang berdiri di depan pintu kamar adiknya, sudah hampir 30 menit ia mencoba mengetuk pintu itu tapi sama sekali tidak mendapatkan respon apapun dari si pemilik kamar.

HELLO GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang