Bulan menunjukkan kekuasaannya pada langit malam. Semua pegawai restoran hadir di lantai bawah untuk makan malam bersama. Hana sangat gugup untuk bertemu mereka semua, ia membayangkan semua anggotanya memiliki sifat yang sama seperti Ossi dan Eli. Membayangkannya saja membuatnya merinding. Namun, pada makan malam itu juga Ossi akan memperkenalkan member baru sementara dari restoran, yaitu Hana.
Sebelumnya, Ossi menjelaskan mengenai restoran itu. Restoran itu merupakan tempat berkumpulnya guild (serikat kerja para penyihir) yang di pimpin langsung oleh Duke of Frans Boas. Untuk menghindari konflik dengan masyarakat, guild itu di samarkan dengan berdirinya Table D ‘hote Restaurant, sebuah restoran keluarga yang menyediakan berbagai menu pembuka hingga penutup seperti dessert. Restoran itu cukup terkenal di desa Zabava karena rasa masakan dan pelayanan terbaik yang di berikan. Bahkan orang-orang diluar desa juga sering berkunjung sekedar untuk makan siang atau berlibur bersama keluarga.
Satu per satu wajah yang tak pernah Hana lihat sebelumnya muncul. Hana dan Ossi turun kebawah lebih dahulu dari yang lainnya. Entah hal buruk apa yang akan menimpa gadis itu. Sejak petualangannya dimulai, Hana selalu berpikir negatif dan bersikap pesimis. Kesialan selalu menimpanya. Telah disediakan sebelumnya sebuah meja makan panjang yang muat untuk menampung 14 orang, termasuk Hana. Mereka menempati kursi satu per satu, beberapa ada yang menatap tajam dan aneh pada Hana, si pendatang baru. Yang lain ada yang merasa tak peduli dan cuek dengan kehadiran gadis baru itu.
Biasanya orang penting selalu datang belakangan. Dan benar saja, muncul seorang wanita muda dengan wajah mempesona, suara keras yang bersumber dari sepatu haknya membuat suasana ruangan menjadi sunyi dan tegang. Wanita itu terlihat seperti orang penting, ketika dia masuk, semua anggota berdiri menyambutnya. Rambut pendeknya yang berwarna ungu gelap, dengan kacamata persegi panjang menambah pesona wanita itu, ia terlihat sangat dewasa. Siapapun pria yang melihatnya pasti akan tergoda, termasuk Hana yang merupakan seorang gadis merasa takjub dengan wanita itu.
Melihat para anggota berdiri, Hana pun mengikuti alur, dan ketika wanita itu duduk di ujung sekali meja makan itu, semua mengikutinya tanpa perintah. Masih terdapat beberapa kursi kosong untuk beberapa anggota, mungkin 4 orang, yang tiba-tiba muncul dengan mengenakan seragam putih bersih dan membawa hidangan makan malam. Setelah itu, barulah mereka ikut serta duduk dalam meja makan.
"Mari kita mulai makan malamnya, selamat menikmati", wanita itu memberi tanda. Seketika para anggota yang lain menyantap dengan nikmat makan malam yang tergolong mewah, menurut Hana. Setelah menyantap makan malam itu, akan dilakukan rapat harian para anggota.
"Oke, kita mulai saja rapat harian malam hari ini, perkenalkan saya Wakil dari guild yang dipimpin langsung oleh Duke of Frans Boas, nama saya Meddy. Saya memperkenalkan diri agar anggota baru kita mengetahui setiap member di guild ini. Kalian semua akan menyebutkan nama satu persatu", dimulai dari dirimu, nona muda", Meddy memberi kode pada Hana untuk memperkenalkan diri.
"Perkenalkan, saya Hana, berasal dari desa Vyartha. Saya akan menjadi asisten Ossi, mohon bantuan untuk kedepannya". Lalu dilanjutkan oleh semua anggota yang mulai menyebutkan nama mereka masing-masing.
" Ossi".
"Hakko".
"Nikki".
"Yoo ra".
"Neil".
"Julien".
"Julietta".
"Jinho".
"Vionna".
"Elisa" .
"Alex".
"Nicholas"." Terima kasih atas perkenalan yang singkat ini. Jadi telah kita ketahui bahwa nona muda Hana telah bergabung menjadi member Table D ‘hote Restaurant. Walau ia merupakan anggota sementara, ia harus diperlakukan setara dengan yang lainnya. Kalian harus bekerja sama dan saling membantu. Aku akan selalu mengawasi kalian. Selanjutnya untuk Ossi dan Hana yang telah berhasil menyingkirkan Lubor, terima kasih atas kerja kerasnya. Sekian, selamat malam", tutupnya. Meddy, wanita itu segera meninggalkan ruangan dengan elegan bak wanita bangsawan. Pakaiannya seperti seorang prajurit wanita yang akan selalu siap untuk bertempur. Posisi wakil sangat cocok dengannya.
Setelah pidato singkat dari Meddy, semua menghela napas panjang. Beberapa segera keluar untuk kembali ke ruangan masing-masing, dan sisanya masih penasaran dengan anak baru itu, Hana.
"Jadi, kau Hana ya, sepertinya kau masih muda", suara seorang lelaki muda berpakaian serba putih itu mendekati Hana. Sepertinya usia pria itu lebih tua dari usia Ossi. Mungkin sekitar 25 tahunan.
" Kau ingat siapa namaku?"tantangnya. Jujur saja, Hana merupakan seseorang yang mudah lupa. Bagaimana ia akan melewati rintangan didepannya saat ini?
"Jinho, benarkan?", tebak Hana.
" Wah kau benar, selamat anda dapat nilai 100 dariku!" lelaki bernama Jinho itu terlihat senang. Untung saja tebakan Hana tidak meleset. Otaknya baru saja bekerja sangat keras untuk menghapal nama dan wajah sekaligus dalam waktu singkat. Kelemahannya adalah ingatan untuk jangka panjang. Jika ia jarang bertemu dan memanggil nama orang tersebut dalam jangka lama, ia akan dengan mudah melupakannya.
"Baiklah, jika kau butuh bantuan, panggil saja aku", ujarnya bersemangat. Tanpa menunggu balasan dari Hana, ia bergegas meninggalkan area ruang makan. Tinggal Ossi, Hana, Eli, dan seorang wanita yang terlihat takut, - atau pemalu.
" Ha..hana, ya kan?" tanya nya dengan menundukkan kepala ke bawah. Wanita itu memiliki rambut panjang hingga ke pinggulnya, dan poninya menutupi matanya yang malu. Usianya mungkin sedikit lebih muda dari Jinho. Sebenarnya apa yang ditakutkan wanita ini? Pikir Hana.
"Ya, saya Hana, kamu bernama Nikki, bukan?" Wanita itu mengangguk setuju. Ia tak mengeluarkan suara atau berusaha untuk akrab dengan Hana, membuat gadis itu menatap Nikki dengan pandangan aneh.
"Jangan heran Hana, dia wanita pemalu", jelas Eli disela-sela percakapan yang membosankan itu. Kemudian Eli meninggalkan Ossi, Hana dan Nikki sendirian.
"Selamat..datang..di guild kami, semoga..kita bisa..akrab", ujarnya dengan suara pelan, sehingga memaksa Hana menggunakan tenaga extra untuk memahami maksud dari Nikki.
" Terima kasih. Kalau begitu, ayo kita keatas dan beristirahat!", ajak Hana sedikit bersemangat. Ia merasa sedikit senang dengan perlakuan beberapa anggota yang tidak sinis seperti Eli dan Ossi. Ia sungguh bersyukur. Mereka bertiga segera naik ke atas dan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Entah apa yang akan menanti Hana esok. Yang pasti ia harus menikmati detik-detiknya beristirahat saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Red Hooded Wolf Girl
WerewolfHana, seorang gadis yang tinggal bersama ayahnya di pelosok desa yang tertinggal, bersama orang-orang yang terbuang. Mereka hidup damai selama bertahun-tahun hingga ayahnya yang sedang sakit parah, menceritakan sedikit tentang masa lalunya. Umurnya...