One

82 12 14
                                    

"Jangan meninggalkan bunga yang telah kau rawat lama demi sebuah mawar baru yang lebih indah."

Pada pagi yang sangat cerah ini reina sudah siap untuk pergi sekolah tinggal memakai sepatu dan sarapan bersama kedua orangtua tercinta. Setelah selesai memakai sepatu ia turun kebawah untuk sarapan.

Degg

Reina berhenti menuruni anak tangga lalu terdiam. Ia sakit melihat ibunya yang terus dibentak padahal hanya hal sepele mungkin bisa dibicarakan baik-baik.

" Kamu gimana sih mas kan bilang sepatu ini jangan di cuci kan tau hari ini jadwalnya saya pakai sepatu yang ini," bentak Fathur -ayah Reina-

"Maaf mas aku lupa," Ujar Rina -ibu Reina-

"Alesan," Ucap Fathur

Fathur melemparkan sepatunya ke arah Rina berdiri sambil menundukan kepala. Tanpa mereka sadari anak tunggalnya menyaksikan pertengkaran yang selalu terjadi hampir setiap hari. Lalu setelah dirasa keadaan mulai membaik, Reina melanjutkan langkahnya.

"Pagiiii ayah, ibuu," ucap Reina sambil mencium pipi mereka

"Pagi nak, ayo sarapan dulu nanti kesiangan," ucap Rina

Reina tau bahwa ibunya sedang tidak baik - baik saja. Namun ibunya selalu menampilkan senyuman terbaik disetiap harinya.

"Ayah, reina mau berangkat bareng ayah dong hari ini," Ucap Rina

"Ga bisa ayah ada meeting hari ini," Jawab Fathur

" Oh oke," Ucap Reina kecewa

" Yaudah ayah, ibu, reina berangkat ya. Assalamualaikum," Ucap Reina sambil menyalami kedua orang tuanya.

----------------

Reina sampai ke sekolah terlalu pagi karena kejadian tadi yang membuat reina ingin cepat keluar rumah. Sempainya di kelas ia langsung menelungkupkan wajahnya untuk menenangkan pikiran.

"Selamatt pagiiii epribadiiiiii," teriak Alda yang tak lain sahabat reina yang mempunyai suara menggelegar

"Berisik lo anak badak masih pagi juga," ucap Reina

"Ye maap maemunah kan gue baik nyapa kalian di pagi hari ini  Ah lo ga asik banget sih," Ucap Alda dengan nada sedikit merajuk

"Iyelah gimana lo aja pusing gue," Jawab Reina

"Eh si Adela sama Mia kemana dah udah siang juga tuh anak," Ucap Alda

"Haiiii, Adela datanggg," Teriak Adela

"Haii, Mia datang yuhuuu," Teriak Mia

"Berisik lo ah pagi - pagi  udah bikin telinga gue sakit," Ucap Reina kembali menelungkupkan kepalanya dengan alas meja

"Kenapa dah tu anak masih pagi muka udah kusut aja," Ucap Mia

--------

Bel berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.

Fyi.Reina tipe orang yang sangat tertutup, dia selalu menyimpan lukanya sendirian. Dia berpikir bahwa mereka  tidak seharusnya  memikirkan masalah dia sedangkan mereka juga mempunyai masalahnya masing-masing dan ia tidak mau membebankan mereka. Dia selalu tertawa dihadapan sahabatnya namun jika mood nya tidak baik maka dia lebih memilih diam.

"Baik anak - anak buka halaman 43 lalu kerjakan karena minggu lalu ibu sudah jelaskan," Ucap Bu Wina

"Baik buu," Serentak semua murid

Mereka fokus mengerjakan karena ingin cepat pergi ke kantin.

"Eh liat dong masa ni soal kagak ada jawabannya," ucap Adela

"Coba tanyain  ke dora dia tau kok del," Ucap Mia yang otaknya dipenuhi dengan imajinasi

"Ye kutil kuda awas lo kalo nyontek ke gue," Ucap Adela

"Berisik aelah nih nyalin yang gue lama lo pada lama nyerocos mulu," Ucap Reina

Akhirnya bel istirahat berbunyi menandakan jam pelajaran selesai.

"Baiklah anak - anak  jam perlajaran ibu sudah beres dan tugas yang tadi tolong kumpulkan oleh sekretaris kelas X ipa ya," Ucap Bu Wina

Kebetulan Reina adalah sekretaris kelasnya dan setelah semua teman-temannya selesai ia langsung ke ruangan Bu Wina untuk mengumpulkan tugas kelasnya.

"Kuyy ngantin," Ucap Alda

"Kalian duluan aja ntar gue nyusul," Ucap Reina langsung melenggangkan kaki menuju ruangan Bu Wina

---------
Haaii gaiss
Jangan lupa tekan tombol bintang dibawah kiri yaa

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang