Reina masuk ke kamar dengan perasaan yang campur aduk. Reina menangis sambil merenung, kesalahan apa yang telah ia perbuat sampai terkadang semesta tidak berpihak kepadanya. Dan setelah menangis tanpa sadar Reina tertidur dalam keadaan belum mengganti pakaian.
Pukul 06.45 Reina sudah siap dengan seragam lengkap, Namun rasanya kepala Reina sakit sekali mungkin karena semalam menangis terlalu lama.
"Non kenapa? Kok muka nya pucet banget?," Tanya Bi Rima
"Ngga kok Bi, mungkin kecapean aja," Timpal Reina
"Non ga usah sekolah aja atuh Bibi khawatir nanti non kenapa-napa."
"Cuma pusing doang kan? Masih bisa gunain kaki buat jalan?," Ucap Fathur yang tiba-tiba datang
"Iya masih yah," Jawab Reina memaksakan untuk kuat di hadapan mereka
"Nanti malam saya akan melamar Fatya jadi sebaiknya kamu pulang lebih cepat," Ucap Fathur tanpa melihat ke arah Reina
"Fatya? Siapa itu?," Tanya Reina
"Wanita yang kemarin datang," Jawab Fathur santai
Oh jadi wanita ular itu namanya Fatya toh - batin Reina
"Ayah udah yakin?," Ucap Reina meyakinkan karena Reina takut Ayah nya akan kecewa di kemudian hari
"Untuk apa saya ragu? Toh dia memang sudah tipe saya. Dia juga baik," Ucap Fathur kini melihat ke arah Reina
"Oh oke, semoga ini jalan paling terbaik untuk Ayah," Ucap Reina
Setelah mereka berbicara, mereka sarapan dan bersiap-siap untuk pergi ke tujuan nya masing - masing.
"Yah, Reina mau dong berangkat bareng sama ayah boleh ya?," Tanya Reina penuh harap, karena bagaimana pun ayah nya Reina tetap sayang dan tidak pernah lupa
"Hmm."
"Asikkk makasih Ayah."
Keadaan pada saat perjalanan cukup hening. Reina lebih memilih diam, karena takut membuat mood Ayah nya memburuk. Dan kini mobil pajero sport putih milik Ayah nya sudah masuk ke sekolah Reina.
"Makasih Ayah! Semangat kerja nya ya!,"Ucap Reina sambil menyalimi Fathur
"Hmm."
Lagi dan lagi Reina mendapat Respon seperti itu dari ayah nya yang membuat mood Reina menurun seketika. Setelah itu Ayah nya langsung pergi meninggalkan parkiran sekolah untuk pergi ke kantor nya. Reina berjalan di koridor sambil bersenandung kecil.
"Dorrr," Teriak Alda yang tiba - tiba datang dari arah toilet
"Allahu akbar, dasar lo cucu mimi peri gimana kalo gue jantungan dodol," Ucap Reina kesal
"Ye habisan si eneng jalan lurus bae kagak liat kanan kiri hahaha."
"Lo mah ih gue lagi menikmati hidup juga aelah sebel dah."
"Yaudah maaf atuh neng kan aku tuh cuma ingin menghibur eneng."
"Geli bet bahasa lo."
"Udah ga ngambek nih? Cuss kita ke kelas."
"Eh bentar deh itu si Devan kan? Tumben bet ga kesiangan dia," Ucap Alda menunjuk ke arah Devan
"Yaudah sih biarin aja ribet banget ngurusin orang," Ucap Reina melanjutkan langkah nya untuk segera sampai ke kelas
"Ye dasar upil anoa kagak ada akhlak banget gue ditinggalin."
"Good morning epribadiii," Teriak Alda
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionKisah kehidupan Reina dan ibunya yang sangat dibenci oleh ayahnya karena kecelakaan yang menimpa ibu mertuanya sehingga terjadi kesalahpahaman di masa lalu. Setelah ibu Reina meninggal karena kecelakaan lalu lintas Kehidupan yang penuh tekanan juga...