"Tidak semua orang kuat mampu bertahan dan tidak semua orang yang tampak hebat mampu melewatinya sendirian."
- Author-Jangan lupa tekan bintang di ujung kiri bawah ya⭐
Semoga suka🤗Setelah 7 hari Reina ditinggalkan oleh ibu tercinta nya. Kini Ayah Reina jarang sekali pulang sekalipun pulang dan diminta alasan kenapa pulang larut beliau pasti menjawab karena pekerjaan. Bahkan pada saat Ibu Reina meninggal pun dia sama sekali seperti tidak peduli.
Flashback on
Reina menelpon Fathur karena dia masih menghargai keberadaan ayah nya.
" Hallo," Ucap Fathur di sebrang sana
" Yah hiks hiks yahh ini Reina," Ucap Reina yang tidak bisa lagi menahan cairan bening nya
" Hm ada apa? saya sibuk ." Satu kalimat yang Fathur ucapkan namun berdampak besar dihati Reina
" Yah ibu meninggal hiks hiks ayah sekarang ke rumah sakit mitra hiks hiks." Reina yang sejenak melupakan rasa sakit di hatinya berusaha untuk tegar menghadapi ayah nya
" Oh Rina meninggal baguslah tidak ada lagi yang menjadi pembunuh di keluarga saya, jika memang kamu tidak berniat untuk mengikuti langkah ibumu. 15 menit lagi saya kesana masih ada meeting." Fathur mematikan telepon itu secara sepihak
Reina terduduk lemas mendengar ucapan ayah nya yang begitu menyakitkan dan sangat membekas sekali.
" Ibu beruntung sekali jika ibu masih ada mungkin ayah akan bertindak lebih jauh lagi. Biarkan Reina yang menanggung semua ini bu." Reina terisak kembali mengingat betapa kuatnya seorang ibu menghadapi orang yang sama sekali tidak pernah melihat sisi baiknya.
Setelah acara pemakaman selesai Reina dan para sahabatnya tidak lupa dengan Devan yang selalu setia menemaninya pulang untuk istirahat sejenak.
" Reina sudah ikhlas bu jika memang ini yang terbaik untuk ibu. Reina gamau liat ibu tersakiti lebih jauh lagi. Semoga ibu tenang dan bahagia disana." Reina menghirup udara segar untuk menenangkan hati nya
Flashback off
Reina tidak tinggal sendirian melainkan sejak 3 hari yang lalu ayahnya mempekerjakan satu orang art dan satu orang supir untuk memenuhi kebutuhan Reina selama dirumah dan mengantar Reina kesekolah.
Reina sudah menganggap Bi Rima sebagai orangtua nya sendiri bahkan sebelum berangkat sekolah Reina selalu berpamitan dengan Bi Rima.
" Bii masak apa hari ini?," Tanya Reina
" Bibi masak sop buntut non," Jawab Bi Rima
" Wahh enak nih bakal jadi makan malam teristimewa kalo gini mah hheheh." Reina terkekeh sambil memposisikan tempat duduknya
" Ayah kemana lagi ya bi udah lama Rei ga makan bareng ayah," Lirih Reina
" Mungkin Tuan banyak pekerjaan non di kantor nya," Ucap Bi Rima
" Iya kali Bi yaudah ajak Mang Mamat makan bareng aja atuh Bi biar ga sepi," Ujar Reina
" Bentar ya non Bibi panggilin dulu." Ucap Bi Rima
------
Disisi lain Fathur tengah berbahagia dengan seorang wanita yang sudah mengisi ruang hatinya sejak lama. Wanita itu sudah mempunyai anak yaa bisa dibilang dia janda beranak satu kali ya. Katanya sih suami dari wanita itu tewas akibat jatuh dari pesawat.
Fathur bertemu dengan wanita itu pada saat pertemuan dengan klien di luar kota. Badan yang bisa dikatakan sempurna dimata Fathur membuat dia jatuh cinta. Kini Fathur sedang berlibur dengan wanita yang teramat ia cintai itu. Bahkan Fathur dengan mudahkan melupakan cinta pertama nya.
"Sayang sekarang kita mau kemana lagi," Tanya Fathur mengusap pipi wanita itu
" Emm aku mau shoping dong sayang temen - temen aku udah punya tas brand terbaru masa aku belum sih," Jawab wanita itu dengan memeluk Fathur dari samping
" Boleh dong ayo beli apa aja yang kamu mau khusus untuk hari ini," Ujar Fathur menarik tangan wanita itu untuk segera berbelanja sesuka hatinya.
Gampang banget morotin dia hahha - batin wanita itu
"Let's goo"
Ditengah mereka berbelanja bersuka ria mereka mengobrol sedikit serius sekarang.
" Sayang kan kita udah pacaran lama nih kapan dong kamu nikahin aku? Kata nya sayang sama aku gimana sih?," Tanya wanita itu
" Iya nanti sayang sekarang kita seneng - seneng dulu oke?," Ujar Fathur tersenyum manis
Fyi. Mereka hanya berlibur berdua karena anak dari wanita itu sedang sekolah di luar negri.
" Sayang aku laper nih makan dulu yuk," Ajak wanita itu
" Ayoo mau makan apa?," Tanya Fathur
" Terserah hhe," Ucap wanita itu
" Dasar kamu nih kalo di tanya pasti terserah uuhh gemes." Fathur mencubit pipi wanita nya
Setelah sampai di Restoran Ramen yang sangat terkenal di jepang mereka langsung memesan makanan.
" Sayang makasih ya udah mau beliin semua yang aku mau hari ini," Ucap wanita itu
" Iya sama - sama." Fathur memberikan senyuman manis nya bahkan pada istrinya pun pada saat ia masih ada jarang sekali memperlihatkan senyuman itu bahkan hampir tidak pernah
" Sayang aku mau nanya deh."
" Tanya aja."
" Kamu masih ingat sama istri kamu yang udah meninggal itu?," Tanya wanita itu
" Ngga aku uda lupain dia bahkan aku seneng dia ga ada," Ucap Fathur dengan nada malas
" Kok gitu sih? Kan dia cantik terus keliatannya baik kok," Ucap wanita itu
Fyi. Rina dan wanita ini sempat bertemu namun Rina tidak terlalu ambil pusing ketika Rina melihat mereka makan siang bersama di cafe waktu itu.
" Dia pembunuh." 2 kata yang mampu membuat wanita itu terdiam
" Nanti aku ceritakan tapi tidak sekarang," Ucap Fathur
" Permisi makanan untuk meja 16," Ucap pelayan yang baru saja datang
" Ohiya makasi mbak," Ucap wanita itu
Setelah selesai makan mereka kembali ke hotel untuk beristirahat karena sudah larut pula.
" Selamat beristirahat sayang aku ke kamar dulu ya," Ucap Fathur
Mereka emang tidak sekamar karena Fathur tidak ingin jika ada hal yang tak terduga terjadi.
" Iya selamat istirahat juga sayang makasi untuk hari ini." Wanita itu memeluk Fathur
" Iya sama - sama perasaan dari tadi makasi terus ah kan aku gini karena aku sayang kamu," Ucap Fathur mengelus rambut wanita itu
Semakin mudah untukku untuk merebut semua yang kamu miliki sayang - batin wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionKisah kehidupan Reina dan ibunya yang sangat dibenci oleh ayahnya karena kecelakaan yang menimpa ibu mertuanya sehingga terjadi kesalahpahaman di masa lalu. Setelah ibu Reina meninggal karena kecelakaan lalu lintas Kehidupan yang penuh tekanan juga...