Prolog

89.1K 4.2K 89
                                    

Pernahkah kalian merasa telat jatuh cinta? Atau bertanya pada diri sendiri, kenapa aku baru mencintai dia ketika dia sudah ada yang lain, ketika dia sudah melupakanku dan ketika dia tidak mencintaiku lagi.

Bagaimana perasaanmu? Sakit dan sedih bukan? Begitulah yang aku rasakan saat ini.

Kenapa rasa itu datang setelah aku tahu dia menyukaiku dan aku mulai belajar untuk menyukainya tapi dia mulai belajar untuk melupakanku.

Aku harus bagaimana? Apa aku harus mengungkapkannya? Oh. Tidak. Aku tidak mau merusak kebahagiannya. Aku tidak mau disebut pelakor. Meskipun dia belum resmi menikah ataupun bertunangan. Tapi aku tahu dia sedang dekat degan wanita lain.
Wanita yang menurutku lebih baik dari diriku.

Mungkin memang dia adalah tulung rusuk Arkan. Nama pria yang aku sukai, kakak kembar sahabatku. Padahal jauh di dasar hatiku aku mengharapkan dia yang menjadi imamku dan aku yang menjadi tulang rusuknya.

Salahkah aku, jika aku berharap aku yang menjadi tulang rusuknya dan bukan dia?

Aku telat mencintainya, aku telat menyadarinya bahwa dia dulu teramat menyukaiku secara diam-diam.

Sejak aku tahu dia menyukaiku, Arkan tetap bersikap biasa padaku. Seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi, aku yang merasa tidak nyaman pada dia. Aku merasa bersalah dan waktu itu aku sempat menyukai abang Ardiaz abang sulung Qilla dan Arkan. Aku semakin tidak nyaman padanya.

Tapi itu dulu, akan berbeda dengan yang sekarang. Aku yang sekarang jatuh cinta padanya. Aku yang sekarang mencintai dia dengan seluruh hatiku.

Meskipun ada banyak pria yang mendekatiku tapi aku menolak mereka dengan sehalus  mungkin untuk menimalisir hati mereka yang terluka karena mencoba mendekatiku.

Masa lalu hanyalah sebuah cerita yang untuk dikenang dan sebagai pelajaran hidup. Jangan terlalu terbuai dengan masa lalu. Karena hidup terus berlanjut dan terus berputar. Kita tidak bisa berdiam diri saja. Bukankah yang terpenting adalah masa yang akan datang. Karena di masa yang akan datang kamu akan hidup dengan siapa dan dengan siapa kamu akan menjalani hidupmu sampai menua nanti. Let be the past be the past.

Arkan memang laki-laki yang tampan dan cuek. Tapi, sekarang dia murah senyum. Mungkin karena dia menemukan wanita yang pas untuknya.

Bukan hanya aku yang mendekatinya. Tapi juga para mahasiswinya. Selain menjadi Arsitek sama dengan ayah dan abangnya. Arkan juga menjadi seorang dosen yang mana banyak di gandrungi oleh mahasiswinya yang masih muda dan cantik. Mahasiswinya sering memberi kado untuk Arkan tapi Arkan tidak pernah memakainya dia akan berikan pada Qilla atau Kiara atau dengan siapapun yang Arkan hendaki.

Jadi, aku mundur saja. Aku hanya mampu melihatnya dari jauh tersenyum untuknya ketika dia dikerumuni oleh wanita-wanita cantik. Tapi aku tahu, dia hanya menoleh pada Medina bukan pada para mahasiswinya apalagi padaku. Dan itu membuatku menangis dalam tersenyum.

Tersenyum karena dia bahagia meskipun bukan dengan diriku, menangis karena aku mencoba untuk ikhlas meskipun pada akhirnya aku akan merasakan sakit juga.

Bahkan pernah terbersit dalam pikiranku, jika Arkan dan Medina berjodoh, aku ikhlas dijadikan yang kedua. Separah itukah aku atau se-bucin itukah aku padanya. Dan tolong diingat aku tidak pernah berniat untuk merebutnya jika suatu saat nanti mereka menikah. Aku tidak separah itu.

Dan aku tahu itu tidak mungkin, Arkan tipe laki-laki setia dan hanya mencintai satu wanita untuk waktu yang lama. Selama dia kuliah S1 dia tidak pernah dekat dengan perempuan lain, kata Qilla dia masih menyukaiku tapi dia ingin fokus pada kuliahnya. Belum mau mempunyai sebuah hubungan dengan seorang wanita manapun. Termasuk aku, wanita yang dulu dia sukai. Lalu semenjak kuliah S2 dia akhirnya bisa melupakanku dengan hadirnya Medina di hidupnya.

Mungkin seiring berjalannya waktu aku juga bisa melupakannya dan mencoba untuk membuka hati pada hati yang lain. Untuk apa terlalu berharap jika orang yang diharapkan tidak mengharapkan kita?

Aku yakin aku bisa melupakannya. Aku hanya butuh waktu. Dan berapa lama aku bisa melupakannya? Aku tidak tahu, biarkan waktu yang akan menjawabnya.

❤❤❤

Ternyata cinta serumit itu untuk Tasya😔

Ok, ini prolog untuk Tulang Rusuk. (Sekuel dari Assalamualaikum Poker Face) Sebenarnya ini udah ada cukup lama di Draf tapi baru di post sekarang. Nunggu cerita Aqilla dan Gavyn 100 K viewers kelamaan😅. Tangan udah gatel pengen post yaudah post ajah:')

Semoga Suka❤

Jangan lupa vote dan komentnya.


Jum'at. 10 July 2020. 11:33 WIB

Tulang Rusuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang