Jungkook mematung melihat gedung tinggi di depan'nya ini dengan mata bulatnya yang mengerjap lucu. Jadi? ini tempat kerja yang di maksud Yeonjun kemarin? menguji nyali,kesabaran bahkan mental.
"Sheolma!" pekik Jungkook kala tersadar dari acara mematungnya menatap gedung itu. "Bagaimana mungkin aku bekerja disini? Rumah sakit-"
"Jiwa"bisik seseorang ditelinganya.
"Kamjagiash" kesal Jungkook langsung meninju perut orang yang mengagetkanya tadi.
"A-appo uhuk" ringis Yeonjun terbatuk, pukulan Jungkook hyung'nya ini tidak main-main.
"Jadi ini tempat yang kau maksud?" tanya Jungkook tanpa rasa bersalah sama sekali setelah meninju Yeonjun.Salahkan saja Yeonjun sendiri yg membuatnya kaget.
"Iya, menantang semuanya"jawab Yeonjun.
"Apa yang membuat kau tertarik dengan ini selain gajinya?" tanya Jungkook memastikan dia tidak salah memilih tempat kerja, dan membuatnya berakhir juga disana.
Yeonjun tampak berfikir mengetuk-netukan ujung jari telunjuknya di depan hidung. "Menurutku, selain upah gajinya yang besar, penghuni kejiwaan di dalam sini membuat ku merasakan mempunyai keluarga"
"Maksudmu?" Jungkook tidak mengerti.
"Maksudku, meskipun mereka memiliki gangguan kejiwaan. Mereka juga memiliki sisi yang tidak semuanya mengarah pada depresi itu.Dengan kata lain, mereka memiliki rasa kasih sayang, juga kerukunan yang membuatku merasakan mempunyai keluarga. Layaknya kekuarga bahagia tanpa beban" jawab Yeonjun dengan senyum tulus terukir di wajahnya dan itu sudah jelas di lihat Jungkook.
Jungkook mengernyitkan keningnya bingung. "Bukankah memarin kau bilang bahwa. Kau akan keluar dari sini jika bukan karena gajinya yang besar"
"Aku tidak akan pernah mau, keluar dari kerjaanku. kecuali, mereka
semua sudah kembali dengan keluarga mereka. Juga tidak melupakanku" lanjut Yeonjun."Bagaiman apa kau mau masuk,bekerja disini?" tanya Yeonjun. "Tepi itu terserah dengan mu hyung. Karena menurutku, semua orang memiliki tanggapan berbeda bukan?" lanjutnya lagi.
Jungkook terdiam beberapa saat,bergelut dengan pikiranya sendiri yang cukup membuatnya sedikit pusing, antara iya atau tidak.
Sedangkan Yeonjun hanya menunggu keputusan hyungnya. Tidak mungkin'kan dia memaksa Jungkook untuk bekerja disini."Umm...Baiklah, tapi aku cukup menjaga satu orang kan?" putus Jungkook dengan pertanyaan di belakangnya.
"Tentu saja idak hyung, kau harus menjaga enam orang, sepertiku. Aku menjaga empat orang"
"Enam?!" kaget Jungkook.
Yeonjun terkekeh, "Ne hyung, sudah kubilang gajimu akan sepadan dengan pekerjaan mu"
"B-baiklah"ujarnya sedikit umm,ragu mungkin?
"Kalau begitu, khaja kita masuk.Akan ku kenalkan kau dengan. Dokter yg bertanggung jawab di bagian enam pasien yang harus kau rawat" ajak Yeonjun.Jungkook hanya menganguk kecil lalu mengekori di belakang.
.
.
.
.
.
💫
.
.
.
.
.
Yeonjun dan juga Jungkook sudah berada di depan ruangan milik dokter yang bertangung jawab untuk pasien rawat bagi Jungkook. puntu ruangan berukuran besar dengan cat biru nevy yang mendominasi, juga terpampang nama pemilik ruangan itu. yaitu,
'Bang Shi-hyuk'.Tok..., tok..., tok...
Tanpa ragu Yeonjun mengetuk pintu ruangan itu, sampai mendengar suara yang mempersilahkan mereka untuk masuk.
Ceklek..., Pintu di buka oleh Yeonjun secara perlahan.
"Ayo hyung, masuk"ajak Yeonjun,Jungkook terlihat mengelang. Tapi tetap di tarik oleh Yeonjun masuk kedalam.
"Anyeongaseo" ujar Yeonjun dan Jungkook menunduk sopan.
"Duduklah, ada apa Yeonjun?" tanya DR. Shi-hyuk.
"Aku mau memperkenalkan, Jeon Jungkook kepada dokter. Dia ingin bekerja di sini. Menjadi perawat Bangtan hyung"Jawab Yeonjun.
Shi-hyuk menoleh kearah Jungkook,tersenyum lalu mengulurkan tangan,"Dr. Bang Shi-hyuk" ujarnya memperkenalkan diri, Jungkook terkesiap.
"Anyeongaseo, Jeon Jungkook imida" jawab Jungkook sopan, menyambut ukuran tangan Shi-hyuk.
"Apa kau serius ingin bekerja disini?" tanya Shi-hyuk.
Jungkook hanya menganguk lucu,membuat Shi-hyuk tertawa kecil,"Baiklah kau, kuterima. Tapi, aku harap kau memperlakukan mereka dengan benar dan tidak membentak mereka"
Jungkook menganguk lagi, "Araseo"
"Khamshamnida, kalau begitu kami permisi" pamit Yeonjun dan juga Jungkook di angguki Shi-hyuk.
Mereka keluar, menuju kamar untuk Jungkook. Karena, semua perawat akan menginap di asrama. Dan akan di izinkan pulang juga keluar pada hari minggu secara bergilir.
"Hyung ini kamar mu, istirahatlah terlebih dahulu. Nanti aku akan membawakanmu makanan"ujar Yeonjun.
Jungkook tersenyum, "Maaf membuatmu repot"
"Tidak sama sekali hyung" senyum Yeonjun lalu pergi dari sana menuju arah dapur asrama perawat.
Jungkook masuk kedalam kamarnya dan menguncinya. Menaruh tas besar yang sedari tadi dia tenteng kesana-kemari. Merebahkan tubuhnya diatas kasur yg sedikit empuk, dan selang beberapa detik Jungkook terlelap kedalam mimpinya.
Yah Jungkook tertidur.
_________
Gimana guys,bagus gak,sorry yah kalau ada typo dan rada".
Seperti biasa jangan lupa vote,komen juga share buat yg suka.
💜💜💜💜💜💜💛😂
Modus memperbanyak followers :
Akun wattpad: (at)FazaSagav725
IG : (at)Sagavswag
Twt : (at)SagavLantta

KAMU SEDANG MEMBACA
The Mental and The Music
Fiksi PenggemarCAHAPTER DIPRIVATE HARAP FOLLOW AKUN BARU BISA BACA DAN DAPET NOTIVE PEMBARUAN.💜 Mental dan musik. Dua hal berbeda dan sangat bertolak belakang. Tapi siapa sangka, karena satu keinginan, satu mimpi, satu kesakitan, satu masalah, dan satu harapan, b...