Lisa mengedipkan matanya beberapa kali, berusaha mencerna kembali pendengarannya. Jungkook bilang apa barusan? 'Lalisa Park'? Lisa ingat, dirinya tidak pernah menyebutkan marganya pada Jungkook dari awal. Di notes-nya yang terbawa oleh Jungkook pun tak ada namanya disana. Semua gambarnya hanya ditandai dengan tanda tangan. Atau nama panggilannya, 'Lisa'. Darimana Jungkook tahu dan kenapa tiba-tiba Jungkook memanggilnya seperti itu?
Baru saja Lisa akan melonggarkan pelukannya, Jungkook memeluknya dengan erat. Sangat erat. Pemuda itu menyerukkan wajahnya pada pundak Lisa.
"Lalisa Park..." Ucap pemuda itu dengan suaranya yang lirih. "Aku merindukanmu."
Lisa mengatupkan mulutnya. Napasnya tercekat.
"Kau Lalisa Park, gadis pemalu yang menyukai lukisanku. Gadis yang ramai, gadis periang, gadis yang ketika di dalam perut diberi makan anak bebek hidup. Gadis yang selalu antusias mendengar ceritaku, gadis cantik yang mengenakan dress polkadot merah. Gadis yang senang menggambarku diam-diam. Gadis ceroboh yang selalu menabrak seseorang ketika sedang belanja. Gadis yang memakai celemek saat keluar.... kau Lalisa Park kan?"
Mata Lisa membola. Jungkook.... mengingat itu semua? Kenapa tiba-tiba? Bagaimana bisa?
"Dan... gadis yang tiba-tiba menghilang disaat aku benar-benar membutuhkannya." Jungkook mempererat pelukannya.
Lisa menggigit bibirnya.
"Aku membutuhkanmu. Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu."
Mata Lisa berkaca-kaca. Rasa sesak di dadanya, sekaligus haru karena Jungkook kembali mengingatnya. Lisa kembali memeluk Jungkook, menumpahkan air matanya di pundak pemuda itu.
"Kau kemana saja, huh?" Tanya Jungkook lirih.
Lisa tidak bisa menjawab.
"Kenapa kau tiba-tiba menghilang?"
Mulut Lisa perlahan terbuka, gadis itu sudah tidak dapat menahan tangisannya. Jangan-jangan menghilang yang dimaksudkan Jungkook adalah, dirinya sewaktu berusaha untuk mencoba menjauhi Jungkook karena melihat pemuda itu berciuman dengan Tzuyu? Jadi saat itu, Jungkook mencarinya? Kenapa?
"Aku benar-benar hancur saat itu." Ucap Jungkook lagi. "Aku sangat membutuhkanmu."
Bibir Lisa bergetar, "maafkan aku..." Kalau saja Jungkook tahu alasan dirinya yang berusaha menjauh. Apa Jungkook akan sakit hati?
"Tapi aku senang kau bersamaku. Dan aku...." Ucapan Jungkook berhenti sebentar. "Bisa mengingatmu kembali."
Jungkook melonggarkan pelukannya, menangkup wajah Lisa. Ia tersenyum, menghapus air mata di wajah Lisa dengan tangannya. "Lalisa."
Lisa terus menunduk, dengan napasnya yang masih tersengal.
"Lalisa lihat aku."
Lisa mengangkat kepalanya pelan. Dirinya kembali terisak. Mengingat dirinya yang begitu menyukai Jungkook dulu, yang hampir kehilangan Jungkook yang membuat dadanya terasa begitu sesak, dirinya yang hampir setiap hari pergi ke rumah sakit demi melihat Jungkook terbangun, hingga saat ini Jungkook kembali dan mengingatnya.
"Lisa-ya."
"Jungkook-ah..." Lisa menggenggam tangan Jungkook yang masih menangkup wajahnya. "Aku...." Lisa menarik napasnya, berusaha untuk tidak terisak ketika bicara. "Aku menyukaimu. Sejak awal. Aku menyukaimu sejak aku mengenalkan diriku sebagai Lalisa Park. Setiap bertemu denganmu.... aku merasa aku menyukaimu. Saat itu.... aku tidak berniat meninggalkanmu. Aku—"
"Sssh..." Jungkook meletakkan ibu jarinya diatas bibir Lisa.
Lisa mengatupkan mulutnya.
"Aku juga menyukaimu. Sejak awal."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAGEDY | LIZKOOK ✔️
FanfictionSuatu kejadian tragis yang menimpa seorang Jeon Jungkook, membuatnya harus terbaring lemah di rumah sakit selama hampir tiga bulan, dan membuatnya kehilangan ingatannya. Namun, setelah bangkit dari komanya, entah kenapa dia terus memimpikan seorang...