🌙 . . . . 🌙

4.7K 776 230
                                    

"Aku Park Chaeyoung."

Jungkook tersenyum tipis. "Jeon Jungkook."

"Aku sepupu Lisa yang tinggalnya di Hongdae. Sebelumnya, aku pernah mendengar namamu darinya. Terima kasih sudah menjaga Lisa."

"Tidak masalah."

"Orangtua Lisa sudah berpisah sejak dia SMP. Dan sekarang, ibunya sedang di Jepang. Jadi dia benar-benar tinggal sendiri. Aku benar-benar berterima kasih kau sudah menemaninya. Dia jadi tidak kesepian." Chaeyoung tersenyum.

Jungkook duduk di sebelah Chaeyoung. "Tidak apa-apa kok. Malah, aku merasa bahwa Lisa yang membuatku jadi tidak kesepian."

"Pasti karena sifatnya yang ramai ya? Haha! Lisa memang seperti itu. Selalu ramai di depan semua orang, dan sangat pintar menutupi kesedihannya." Ucap Chaeyoung. "Tapi aku tidak menyangka, karena akhirnya dia punya pacar. Dia anak yang suka malu-malu kan?"

"Haha, benar."

"Kalau begitu, kau mau pulang pun tak apa. Sudah ada aku disini. Biar aku saja yang menemaninya."

"Tidak, tidak apa-apa. Aku juga bisa menemaninya. Waktuku sangat luang."

"Benarkah?"

"Benar. Bukankah tadi kau bilang kau juga sedang bekerja? Jadi, biar aku saja yang menjaganya."

Chaeyoung manggut-manggut perlahan, kemudian tersenyum. "Baiklah. Kerjaanku juga memang sedang padat-padatnya. Tapi akan kuusahan untuk kemari."

Jungkook mengangguk.

"Sepertinya kau memang orang yang baik. Kumohon, jagalah Lisa ya?"

"Pasti. Aku akan menjaganya."

"Aku percaya padamu."

.


.


"Lisa-ya tadi sepupumu datang menjenguk. Dia tidak bisa lama-lama, tapi nanti malam dia bilang akan kemari." Jungkook mengusap pipi Lisa. "Kenapa kau tidak bilang kalau punya sepupu huh? Kau tidak pernah cerita apapun tentangmu padaku. Sepertinya banyak yang kau tutupi dariku ya?"

Jungkook tersenyum kecil, kemudian mengecup pipi Lisa. "Tidak apa-apa. Setelah sadar, kau bisa menceritakannya padaku."

"Oh iya. Apa kau lapar? Aku habis pesan ayam. Sebetulnya ini rasa kesukaanmu, sih. Tapi aku juga suka! Dan aku lapar. Aku makan dulu ya."

Jungkook membuka bungkusan ayam yang tadi dipesannya. Jungkook jadi teringat dengan semua tulisan Lisa di sketchbooknya. Dia bilang, setiap saat dia kemari dan selalu mengajak Jungkook yang sedang koma bicara. Dan yah, rasanya memang menyakitkan. Ini baru hari keduanya berada disini. Bagaimana Lisa yang sekiranya dua bulan selalu menjenguk Jungkook?

Saat ini rasanya hati Jungkook begitu sakit, sesak, namun dirinya harus bisa menahan sekuat mungkin. Ia harus bisa menguatkan dirinya sendiri dan percaya kalau Lisa akan pulih dengan cepat.




🌌🌌🌌




Sudah beberapa hari ini Jungkook di rumah sakit, meski sesekali pulang untuk mengecek keadaan rumahnya dan mengambil pakaian. Terkadang, Jaehyun juga datang untuk menemani. Jika Jungkook sedang mendapat panggilan dari Pak Hyunsoo, gantian Chaeyoung yang berjaga. Karena Pak Hyunsoo memang memintanya untuk mengirim lukisan lagi karena lukisan sebelumnya, sudah terjual.

Selama di rumah sakit, Jungkook menghabiskan waktunya untuk menggambar. Entah itu pemandangan, taman di halaman rumah sakit, peralatan yang berada di ruang ICU, apapun Jungkook gambar. Tapi, sebagian kertas di sketchbooknya ia habiskan untuk menggambar wajah Lisa. Lisa saat tersenyum, saat tertawa, saat mempoutkan bibirnya dengan lucu, itu semua membangkitkan moodnya. Jungkook jadi ikut tersenyum ketika membuatnya.

Jungkook menyobek salah satu gambar dirinya bersama Lisa yang sedang tertawa bersama, kemudian melipatnya jadi kecil dan menyelipkannya di antara bunga di buketnya. Dengan tulisan kecil, 'aku mencintaimuuu' disertai tanggal dan tanda tangan, serta inisial sebagai salah satu ciri khas dari gambar atau lukisan buatan Jungkook.

.

.


Hari demi hari berlalu, Jungkook mendudukkan dirinya di sebuah kursi sebelah ranjang, melipat tangannya di atas ranjang dan meletakkan kepalanya di atas tangannya, menatap Lisa. "Kau kapan bangun, hm? Kalau kau putri salju, mungkin dengan hanya kucium saja kau pasti bangun kan?" Jungkook mengetukkan telunjuknya di atas tangan Lisa.

"Hhh.... aku merindukanmu Lisa-ya. Bangunlah." Jungkook memejamkan matanya, tangannya masih memegang tangan Lisa.

Tak lama, dirinya merasakan suatu pergerakan dibawah tangannya. Awalnya Jungkook rasa itu hanya kedutan otot-ototnya. Namun, rasanya berbeda. Ini memang berbeda. Jungkook segera menegakkan posisinya, menatap Lisa dengan terkejut dan penuh harap. Semoga apa yang diduganya benar.

Tak lama, mata Lisa terbuka begitu pelan. Sedikit demi sedikit mata Lisa terbuka lebar, gadis itu menatap Jungkook cukup lama.

Jungkook tersenyum lebar. Rasa haru, bercampur senang yang luar biasa. Baru saja dirinya mengatakan kalau ia merindukan Lisa, dan Tuhan benar-benar menjawabnya! Tuhan mempersilahkannya untuk bertemu Lisa kembali, menatap Lisa kembali, dan memeluk Lisa. Hati Jungkook yang semula terasa sesak, perlahan meluruh, menghangat seperti semula. Rasanya begitu lega. Hingga tidak terasa, mata Jungkook berkaca-kaca.

Jungkook tersenyum. Ia menggamit tangan Lisa erat, menunduk, meluruhkan air matanya begitu saja. "Lisa-ya...." Ucapnya lirih. "Akhirnya..."

"Akhirnya kau pulih." Lanjut Jungkook. "Aku merindukanmu."

Lisa menelan salivanya pelan. Sepertinya gadis itu masih sulit untuk sadar sepenuhnya. Mata gadis itu menatap seluruh ruangan dengan bingung. "Aku... dimana?"

"Kau di rumah sakit. Setelah ini kau akan pulang."















Lisa menatap Jungkook. "Dan kau siapa?"

Jungkook terdiam.














🌙🌙🌙

Bingung mau bikin judul apaan 🙃

TRAGEDY | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang