Kau tidak tahu, kalau aku sudah pernah bertemu denganmu sebelumnya.
Dan aku menyukaimu.
🌌🌌🌌
Aku Lalisa Park. Gadis berumur 23 tahun yang sangat suka menggambar. Atau melukis wajah. Bisa dibilang, aku adalah seseorang yang diberkati bisa menggambar wajah seseorang yang mirip betul dengan aslinya. Dan aku sangat bersyukur atas berkat itu. Yah, aku jadi bisa menggambar idola yang kusuka dan menjadikannya poster, tanpa perlu membeli poster aslinya.
Tapi aku juga sangat suka lukisan pemandangan. Menurutku, lukisan dengan pemandangan itu cantik. Menenangkan. Dan banyak kumpulan warna disana. Aku suka melihatnya.
Aku punya kenalan teman, yang memiliki studio lukis di dekat daerah rumahku. Nama pemiliknya, Jung Jaehyun. Disana, dia menjual lukisan siapapun, termasuk lukisannya sendiri. Aku juga beberapa kali menjual lukisanku. Kebanyakan, lukisan wajah idol yang laku. Sekiranya tiga kali dalam seminggu, aku pergi kesana. Selain untuk menjual lukisanku, aku senang melihat-lihat lukisan disana. Banyak lukisan pemandangan yang cantik, yang menarik perhatianku. Termasuk lukisan salah satu pelukis dengan inisial 'JK' yang selalu ditulis di sudut kanvas.
Lukisannya begitu cantik, perpaduan warnanya bagus, membuat pemandangan yang dilukisnya tampak nyata. Gradasi warna, bayangan-bayangan pada lukisan itu, semuanya diperhatikan dengan baik. Beberapa kali aku membeli lukisan miliknya. Sepertinya aku penggemar pelukis itu.
Hingga suatu hari saat aku pergi kesana, aku melihat seorang pemuda yang juga berada disana. Membawa lukisan dengan inisial 'JK' itu. Kupikir dia siapa? Apakah teman Jaehyun yang sedang menjaga studio? Karena saat itu, Jaehyun sedang pergi keluar. Saat itu aku kesana untuk menaruh lukisanku. Pemuda itu menatapku saat aku memasuki studio. Aku tersenyum canggung.
"Permisi, apa... Jaehyun ada di dalam?" Tanyaku.
"Ah, dia baru saja pergi keluar. Ada apa?" Pemuda itu tersenyum. Ugh, ku akui senyumannya sangat indah.
"Aku... ingin menjual lukisanku."
"Oh?! Kau pelukis?"
"I... iya? Bisa dibilang begitu? Haha..." Aku tertawa renyah. Jujur tidak enak sekali gaya bicaraku. Karena aku malu.
"Melukis apa? Boleh kulihat?"
"Boleh saja, sih..." Aku meletakkan kanvasku diatas meja, dan dia melihatnya. Saat itu aku melukis wajah seorang idol korea yang sedang naik daun. Jeongguk Jeon dan V dari grup BTS.
Dia melihatnya. Menatap lukisanku! Matanya seperti meneliti, dan aku gugup. Rasanya seperti sedang di nilai oleh pelukis kelas dewa. Dan beberapa saat kemudian dia terkekeh! Aku terkejut. Memangnya lucu? Atau gambarku terlalu jelek?
"Kalau seperti ini lukisanmu, kuyakin akan segera laku hari ini juga. Apalagi yang kau gambar idol ini. Para penggemarnya akan langsung menyerbunya."
Aku terperangah. Itu pujian kan?
"O... oh ya?"
"Ya! Lukisanmu bagus sekali. Hebat." Dia tersenyum sambil terus menatap lukisanku.
Karena kalimat itu, aku baru sadar dia memang memujiku. Bukan meledek gambaranku. Dan saat itu juga, tiba-tiba saja aku merasa malu. Dadaku seperti berdesir, berdetak cepat, dan... ah entahlah! Pokoknya seperti itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAGEDY | LIZKOOK ✔️
Fiksi PenggemarSuatu kejadian tragis yang menimpa seorang Jeon Jungkook, membuatnya harus terbaring lemah di rumah sakit selama hampir tiga bulan, dan membuatnya kehilangan ingatannya. Namun, setelah bangkit dari komanya, entah kenapa dia terus memimpikan seorang...