Part 9

916 52 0
                                    

Happy reading!

****

Pagi ini, Aurora telah bersiap untuk sekolah. Dia pun turun ke lantai bawah dengan membawa tasnya. Sesampainya di meja makan, Aurora langsung duduk dan bergabung bersama kedua orang tuanya di meja makan.

Orang tuanya langsung pulang dari luar negeri saat mendapat kabar bahwa Aurora sakit karena di bully. Callista yang membully Aurora sudah diatasi oleh Andra.

"Udah sehat tah? Kok berangkat sekolah?" tanya Bunda sambil mengoleskan selai di roti.

Aurora pun mengangguk, "udah mendingan kok Bun."

"Beneran?" tanya sang Ayah, ayahnya memang sudah mengetahui kejadian yang menimpa Aurora kemarin.

"Beneran ayah," ucap Aurora tegas.

"Ya deh, Ayah bolehin Rora sekolah," ucap Ayahnya pasrah.

"Beneran Yah?" tanya Aurora dan di jawab anggukan oleh sang ayah.

"Yeay, makasih yah," pekik Aurora girang.

"Nih di makan dulu," ucap Bunda sambil menaruh roti di piring makan Aurora.

Aurora pun mengangguk. Lalu memakan roti yang diberi sang bunda.

****

Aurora sudah berada di kelasnya sejak beberapa menit yang lalu. Sekarang Aurora tengah membaca novel di mejanya. Ia sangat menghayati setiap paragraf yang dibacanya.

"Fokus amat sih bacanya sampe-sampe gue dianggurin," ucap seseorang di samping bangkunya.

Karena merasa terganggu, Aurora pun langsung menghentikan aktifitasnya. Dia menutup novelnya dan menaruhnya dimeja. Kemudian dia langsung menoleh ke sumber suara tadi.

"Eh Anya, kirain mah siapa?" ucap Aurora polos.

"Ra pulang sekolah bisa temenin gue ke taman nggak?" tanya Anya.

"Ngapain ke taman? Kenapa nggak Anya aja yang ke sana sendiri?" tanya Aurora.

"Udah ikut aja. Lo tau sendiri kalo gue paling males ke taman sendirian. Temenin ya Ra? Lo tega gak nemenin sahabat lo yang paling cute ini? Nanti pulangnya gue anterin deh, gue bawa mobil kok," bujuk Anya sambil menampilkan jurus andalannya-puppy eyes.

"Gimana ya An?" tanya Aurora.

"Ayolah Ra, temenin ya? Temenin, ya Ra temenin? Lo tega banget gak nemenin gue?" bujuk Anya kembali.

Akhirnya Aurora menyetujuinya karena kalau pun menolak Anya akan tetap membujuk Aurora.

Tak lama bel masuk sekolah berbunyi membuat para murid memasuki kelas. Membuat Aurora dan Anya menyudahi pembicaraannya.

****

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak tadi. Tetapi Aurora dan Anya masih berada di kelas, mereka masih menyelesaikan catatannya.

Tak lama kemudian, Aurora telah menyelesaikan catatannya. Buku dan peralatan tulisnya pun langsung di bereskan. Anya yang melihat Aurora sedang membereskan peralatan tulisnya langsung menengok ke arah Aurora.

"Udah selesai?" tanya Anya.

Aurora menganggukkan kepalanya, "Anya udah belum?"

AURORA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang