Part 33

658 28 0
                                    

Haiiiii, apa kabar??
Semoga sehat selalu ya, jaga kesehatan
Jangan lupa vote dan komen
Happy reading guys

****

Secercah cahaya matahari pagi memasuki sebuah ruangan, mengganggu seorang gadis berparas cantik. Karena merasa terganggu oleh cahaya tersebut gadis itu pun membuka matanya.

Gadis itu menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya. Gadis itu pun beranjak dari ranjangnya. Kemudian ia membuka gorden kamarnya agar cahaya matahari masuk sepenuhnya.

Siapakah gadis itu? Sudah pasti ia Aurora, sang pemeran utama di cerita ini.

"Kenapa badan Rora lemes banget ya? Rora gak lupa minum obat kok,"gumam Aurora sembari kembali ke ranjangnya.

"Apa Rora kecapekan ya? Kan dua hari ini bantuin Anya siapin suprise," tanyanya pada dirinya sendiri.

Ya dua hari belakangan ini Aurora membantu Anya mempersiapkan surprise untuk ultah Gibran. Mereka juga dibantu sahabat-sahabat Gibran.

Aurora pun kembali merebahkan tubuhnya. Tiba-tiba Gavin datang ke kamar Aurora tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

"Kebiasaan, gak ketuk pintu dulu kalo masuk kamar Rora," cibir Aurora.

"Maaf kirain belum bangun, Abang kan mau bangunin tadinya," ucap Gavin.

Aurora pun berdehem. Sedangkan Gavin duduk di samping Aurora. "Gak kerja bang?" tanya Aurora.

"Gak."

"Nanti temenin Rora ya," pinta Aurora.

"Ke mana?"

"Cari kado buat Gibran."

"Iya, jangan lama tapi," ucap Gavin. "Nanti sore lo chemotherapy," sambung Gavin.

"Iya, nanti kita sekalian main bareng. Udah lama ga main bareng Abang."

"Iya, sana mandi gih. Udah bunda sama ayah tunggu di meja makan," titah Gavin.

Aurora pun mengangguk. Sedangkan Gavin langsung keluar dari kamar Aurora.

Sesampainya di meja makan, Gavin langsung duduk. Sedangkan sang ayah sedang menikmati kopinya.

Sang bunda baru saja datang membawa sepiring lauk dan sepiring sayur, dibantu oleh bi Ira. Lalu bunda dan bi Ira menyiapkan sarapan. Setelah itu bi Ira kembali ke dapur.

"Mana adek?" tanya bunda.

"Masih mandi."

"Nanti sore jadi chemotherapy?" kini giliran sang ayah yang bertanya.

"Iya jadi yah."

"Nanti abang yang temenin Rora ya," ucap bunda.

"Iya, bunda ikut nemenin juga?" tanya Gavin.

"Iya, nanti bunda ikut nemenin Rora kok," ucap bunda.

"Ayah ikut?" tanya Gavin.

"Kalau sore ga bisa, ayah mau meeting. Tapi nanti ayah usahain untuk nemenin Rora," ucap ayah.

Aurora langsung duduk di samping Gavin, ia baru selesai dengan mandinya. "Pagi bunda, pagi ayah," sapanya manis.

"Pagi sayang," ucap ayah dan bunda kompak.

AURORA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang