Part 40

805 29 0
                                    

Haii❤️
Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen

****

Aurora keluar dari rumahnya, ia akan berangkat ke sekolah. Ia berniat berangkat sekolah dengan diantar supir.

Ia sangat bersemangat memulai hari baru. Terlihat dari senyum yang terus menghiasi wajahnya yang imut.

"Ehh non Rora, pagi non!" ucap mang Ucup-satpam rumahnya.

"Pagi juga mang," sapa Aurora balik dengan senyuman manis.

"Non mau dianter tah?" Tanya mang Ucup. "Oh iya non, ada yang nungguin non di depan."

"Iya dianter sama pak Dar," ucap Aurora. "Siapa mang yang nungguin Rora?"

"Ga tau siapa, tapi teh laki-laki. Pake seragam sama kaya non Rora."

"Ya udah Rora liat dulu ya mang," ucap Aurora.

Ia pun langsung berjalan menuju ke depan rumahnya. Ia melihat seorang laki-laki sedang duduk di motornya dan memainkan ponselnya.

Tanpa pikir panjang, Aurora langsung menghampiri orang itu.

"Nyari siapa ya kak?" Tanya Aurora ramah. Ia tak melihat wajah orang itu.

Orang itu pun menoleh ke arah Aurora. "Mau nyari calon istri saya kak," ucap orang itu bercanda.

Aurora pun memukul lengan orang itu dengan pelan. "Ishh kak Andra mah."

"Bercanda sayang," ucap Andra seraya tertawa.

Aurora mendengus kesal. "Ngapain jam segini di depan rumah Rora?"

"Mau ngamen," jawab Andra asal. "Ya mau jemput lo lah," sambungnya kesal.

"Ooo, kakak udah lama nungguinnya?"

"Lumayan."

"Kenapa gak masuk? Terus kalo Rora udah berangkat gimana coba?"

"Udah lah tanya-tanyanya, kayak Dora aja deh," ucap Andra. "Ayo berangkat, telat nanti kita."

"Iya iya," ucap Aurora. "Bentar Rora bilang dulu sama supir ga jadi di anter."

Aurora langsung lari ke dalam rumahnya. Sedangkan Andra hanya menggelengkan kepalanya. Tak lama Aurora kembali ke depan rumah.

"Yok!" ucap Aurora.

"Ya udah naik."

Akhirnya mereka pun berangkat ke sekolahnya. Di sepanjang jalan keduanya hanya berdiam diri. Keduanya bungkam, tak ada yang mau mengangkat suaranya terlebih dahulu.

Tak lama kemudian, tiba-tiba saja motor yang dikendarai oleh mereka berhenti.

"Turun dulu Ra," titah Andra, Aurora pun menurutinya.

Lalu Andra pun meminggirkan motornya agar tidak menghalangi kendaraan lain. Dia pun mengecek motornya.

"Kenapa kak, mogok?" Tanya Aurora.

AURORA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang