Part 20

987 43 0
                                    

Happy reading!

****

Langit-langit ruangan berwarna biru yang pertama kali Aurora lihat saat sudah sadar. Setelah dua jam pingsan kini Aurora telah sadar kembali.

Aurora mengerjap-ngerjapkan matanya polos, menetap sekelilingnya. "Kok Rora di sini, tadi kayanya di kebun teh," ucap Aurora dengan suara parau.

"Tadi lo pingsan, jadi kita pulang ke villa," ucap Zia.

"Maafin Rora ya bikin kalian repot terus bikin liburan kalian berantakan," ucap Aurora lirih.

"Gak ngerepotin kok," ucap Riri dan langsung diangguki oleh yang lain.

"Mau minum?" celetuk Andra.

"Mau," ucap Aurora sambil berusaha mendudukkan badannya.

Dengan sigap Andra pun membantu Aurora. Kemudian menyodorkan segelas air kepada Aurora.

"Makasih kak," ucap Aurora selepas minum.

"Ehh ke bawah yuk, kasian Rora nanti pengap. Biarin dia istirahat," ucap Olin.

"Gas lah," ucap Reyhan.

Beberapa orang pun keluar dari kamar itu termasuk Gibran. Kini hanya ada Aurora, Andra, dan Anya yang di kamar itu.

"Lo sakit apa Ra?" tanya Anya penasaran.

"E-enggak kok, paling cuma kecapekan," ucap Aurora gugup.

Duh kalo ketahuan gimana ya?-batin Aurora.

"Bener?" tanya Anya memastikan. Aurora pun langsung mengangguk cepat.

"Ra masih pusing?" tanya Andra

Aurora mengangguk. "Sedikit," ucapnya jujur.

Tanpa aba-aba darah segar kembali mengalir dari hidung Aurora kembali. Aurora langsung memegangi kepalanya karena rasa nyeri di kepalanya kembali hadir.

"Ada tissue gak?" tanya Andra kepada Anya.

"Gak ada, biar gue cari di bawah kak," ucap Anya sambil pergi dari kamar.

"Ra di angkat kepalanya," ucap Andra.

Aurora pun langsung mengangkat kepalanya. Tetapi tiba-tiba kepala Aurora terasa pusing dan Aurora langsung memegangi kepalanya.

"Ra kenapa?" tanya Andra panik. "Duh Anya lama banget," lanjutnya.

"P-pusing," ucap Aurora lirih. "Kak tolong ambilin obat di tas Rora," lanjutnya.

Dan dengan cekatan Andra langsung mencari obat di tas Aurora.

Apa ini efek dari lupa minum obat itu?-batin Aurora.

"Nih," ucap Andra sambil menyodorkan beberapa botol obat.

Aurora pun langsung meminumnya. "Maaf ngerepotin," ucap Aurora selepas meminum obat.

"Ga ngerepotin kok," ucap Andra.

"Ini tissue-nya," ucap Anya yang tiba-tiba muncul dan di ikuti oleh Gibran.

"Sini," ucap Aurora sambil menerima tissue dari Anya.

Aurora pun langsung membersihkan darah yang ada di hidungnya.

"Lo kok ke sini lagi?" tanya Andra kepada Gibran.

"Di sana gue jadi obat nyamuk, pada pacaran semua," ucap Gibran kesal.

Andra pun langsung ber'oh' ria. Sedangkan Anya hanya tertawa melihat ekspresi Gibran.

"Anya ayo ke bawah, temenin aku," ajak Gibran.

AURORA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang