"Kenapa? Apa harus selama itu kalian pergi??" Frame merah itu mendelik kesal.
"Itu sudah diputuskan, sayang. Lagi pula kau tak akan sendiri di rumah. Mama sudah mencarikan teman untukmu", Wanita pink di sampingnya mengelus punggungnya.
"Siapa??"
"Dia akan datang saat mama dan papa akan pergi"
"Setidaknya beri tahu namanya!" Ketus gadis frame merah itu.
"Boruto Uzumaki"
"Kenapa harus laki-laki??!! Aku mau ikut kalian saja!" Rengeknya tak terima.
"Papa sudah minta ini pada keluarga Akimichi, tapi mereka tidak bisa. Dan keluarga Shigaraki terlalu jauh dari sini", pria yang sedari tadi diam mulai angkat bicara.
"Kalau begitu kenapa tidak meminta pada yang lain. Keluarga Namida contohnya!"
"Ini bukan soal menemanimu saja, sayang. Dia akan melindungimu. Jadi, anggap saja dia temanmu", Sakura tersenyum kecil pada putrinya. Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya.
"Ya sudah, papa harus membereskan barang-barang yang lain", Sasuke beranjak pergi diikuti istrinya.
Sarada POV
Cih! Kenapa harus seorang laki-laki! Apa tak ada yang lain?! Apa mereka tak berpikir kalau dia macam-macam pada putri mereka satu-satunya ini?! Aku tak habis pikir!
Tapi, tunggu. Mama bilang namanya Boruto. Itu artinya dia anak dari paman Naruto?! Dan pasti papa percaya pada sahabatnya itu. Arrgghhhhh.... !!! Dia lagi!!!
Seorang Princess Uchiha harus tinggal satu rumah dengan Prince Uzumaki!! Apa itu tidak gila?!!
"Sarada, bisa kamu bantu mama sebentar!" Panggil Sakura dari dalam kamar.
"Iya!"
###
Uzumaki's home
"Boruto, ada sesuatu yang ingin ayah bicarakan denganmu", pria rubah itu menepuk sofa di sebelahnya. Orang yang dipanggilnya duduk di sebelahnya.
"Nani?"
"Dua hari lagi kau akan tinggal di kediaman Uchiha"
"Paman Sasuke? Kenapa aku harus tinggal di rumahnya?!" Boruto terlihat kesal.
"Ayah sudah janji padanya. Kau akan menemani putri mereka selagi mereka pergi untuk pekerjaan", pria rubah itu menepuk pundak putranya.
"Setidaknya katakan dulu hal ini padaku! Aku yang akan memutuskan sendiri!"
"Ayah tau kau akan menolaknya. Jadi, ayah rahasiakan ini darimu".
"Tidak adil!!" Ketusnya.
"Ayolah... ini hanya sebentar!"
"Berapa hari?"
"Enam bulan"
"Itu sebentar?? Itu bahkan satu semester!!" Boruto melipat lengannya. Memandang ayahnya dengan tatapan tajam.
"Boruto, mengertilah. Ayahmu tidak bisa menolaknya. Kau tahukan paman Sasuke adalah sahabat baik ayahmu?!" Wanita bermata putih itu angkat bicara.
"Kenapa mereka tidak meminta keluarga lain? Bukankah Chouchou teman baik Sarada! Kenapa tidak dia saja!"
"Keluarga Akimichi tidak bisa. Kau tahukan seperti apa Chouchou?" Tanya pria rubah itu.
'Banyak makan, dan tidak suka hari tanpa makan!' Batin Boruto.
"Mau yah??" Tanya ibunya.
"Tidak!"
"Kenapa? Kakak tak tahu ya?" Tanya bocah kecil dengan rambut sebahu.
"Apa?"
"Siapa tahu kakak tidak sendiri lagi setelah ini! Hihihi!" Godanya.
Boruto hanya memutar bola matanya sebal. Melihat itu adiknya semakin menggodanya.
"Bukannya kakak pernah bilang kalau kakak suka dengan kak Sara?"
"Kapan aku bilang, Hima?!!"
"Dua hari lalu"
'Cerita karangannya selalu memberikan dampak sial bagiku! Dia pintar mengarang cerita! Dan kenapa ayah dan ibu selalu percaya pada cerita dongenya?!' Batin Boruto kesal.
"Ne~ kau akan tetap tinggal di rumah Uchiha, Boruto. Ibu akan membantumu membereskan barang-barangmu", kata Hinata, lalu pergi diikuti Naruto.
"Hihihi!! Kalau sudah jadian, jangan lupa traktir aku!" Godanya lagi.
Tuk
Boruto mengetuk kepada adiknya sedikit keras.
"Itu akan lebih keras kalau kamu mengatakan itu lagi!"
"Huh! Gomen!" Ketus Hima.
Mereka saling pandang dengan tatapan kesal.
Ok
Smoga kalian suka
KAMU SEDANG MEMBACA
One Home
Teen FictionSarada harus menerima keputusan orang tuanya yang harus pergi demi pekerjaan. Dia harus tinggal bersama seorang pria untuk menjaganya. Dia adalah anak dari sahabat orang tuanya, Naruto Uzumaki. Sarada harus menerima itu, walaupun dia sebenarnya tida...