Dari semalam wajah gadis Uchiha yang selalu di hiasi senyum, sekarang murung. Padahal hari Senin adalah hari yang paling dia suka.
"Sara, mau menekuk wajahmu sampai kapan?" Tanya Boruto sambil menyantap Sarapannya.
"Sampai ada yang lain!" Ketusnya.
"Terserah kau! Wajahmu akan cepat tua kalau kau tekuk terus seperti itu!" Balas Boruto. Lalu meninggal meja makan.
"Hmm! Cepat sana berangkat!" Ketus Sarada.
Boruto pergi mengendarai motor Hayabusa-nya. // Player em-el pasti mikirnya laen.
Sebenarnya Sarada ingin berangkat hari itu, tapi dia tak mau bertemu dengan Kawaki. Akhirnya dia titipkan surat izin pada Boruto.
Sarada POV
Apa semalam itu mimpi? Tapi tidak mungkin! Itu nyata wahai putri Sasuke Uchiha!
Aku benci dia sekarang. Aku benci laki-laki seperti dia. Semoga yang akan menggantikannya tidak seperti dirinya. Ya, walaupun mungkin orang itu bodoh!
##
Sekarang pukul tiga sore. Sebenatar lagi Bolt pulang. Mungkin sebaiknya aku masak makan malam.
Tapi tiba-tiba ponselku mengurungkan niatku. Ku angkat telepon dari Chouchou.
Chouchou
Saradaaaaaaaaa!!!Aku menutup sebelah telingaku.
SaraUchiha
Ada apa Chouchou?Chouchou
Boru! Anu... Boru... Itu!! Boru kena!! Boru!!SaraUchiha
Apa? Coba yang jelas?Chouchou
Boruto ke.... Ke... Ke...ke..SaraUchiha
Kenapa?!Chouchou
Boru kecelakaan!!SaraUchiha
Dimana sekarang!!Chouchou
Di rumah sakit XXXSarada segera pergi ke kediaman Uzumaki untuk memberi kabar itu. Dan akhirnya Sarada berangkat ke rumah sakit dengan keluarga Uzumaki.
Sedangkan di rumah sakit Chouchou tengah berdebat dengan Shikadai dan Inojin.
"Chouchou! Apa kau tak bisa berhenti makan?" Tanya Inojin.
"Disaat seperti ini aku tak bisa menahan napsu makanku!"
"Dasar gendut!"
Pukulan serius mendarat di wajah tamvan Shikadai.
"Dai, mulut di jaga!" Ketus Inojin.
"Hmm... Merepotkan!!" Ketusnya seraya mengelus wajahnya.
Tak berapa lama, keluarga Uzumaki dan Sarada sampai di rumah sakit. Dan saat itu juga dokter keluar dari ruang periksa.
Dokter itu bilang tak ada hal serius yang terjadi pada Boruto. Hanya beberapa luka kecil.
Sarada menghembuskan nafas lega. Lalu mereka semua masuk ke ruangan itu, minus Ino-Shika-Cho.
"Chouchou, apa menurutmu Sarada cocok dengan Boruto?" Tanya Inojin setelah pintu kembali ruangan tertutup.
"Iya! Kenapa?"
"Apa bisa kita satukan mereka?"
"Tidak! Aku tidak mau ikut dalam rencana merepotkan yang kalian buat!" Ketus Shikadai bahkan sebelum Chouchou menyetujui saran Inojin.
"Boleh dicoba!"
Shikadai hanya menghela nafas pelan. Menurutnya hal yang dua temannya lakukan sangat merepotkan. Dan dia adalah tipe orang yang malas.
##
"Niichan! Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Hima disebelah kasur yang di tempati Boruto.
"Hima, jangan bertanya dulu, kakakmu masih belum sadar", Hinata menepuk pundak putrinya.
Sarada sedikit menggigit bibir bawahnya. Tiba-tiba Naruto menepuk punggungnya.
"Tenanglah!"
"Hm!" Sarada menggangguk.
****
20 menit kemudian Boruto siuman. Tapi, hanya ada Sarada di sana. Keluarga Uzumaki dan tiga orang lainnya sudah pulang 10 menit yang lalu.
"Salad" panggil Boruto yang tengah terbaring.
"Hmm... Ada apa?"
"Kenapa kamu disini?"
"Hey bodoh! Kalau aku tidak disini siapa yang akan menemanimu?" Sarada sarkas.
"Memangnya aku ada dimana?"
"Rumah sakit, kamu kecelakaan tadi"
"Apa hanya kamu yang aada disini?"
"Iya. Yang lain sudah pulang".
"Kenapa kau tak mencari pengganti kutu miper itu?" Tanya Boruto.
"Untuk apa? Itu hanya membuang waktu!"
"Supaya senyummu kembali lagi. Sejak kemarin senyummu itu hilang!"
Sarada sedikit merona mendengar kata-kata Boruto. Tapi, itu hanya sesaat. Dia kembali menatap sebal ke arah pria pirang di depannya.
"Bolt! Boleh aku katakan sesuatu?"
"Apa? Katakan saja"
"Aku..... Ahrrgg! Tidak jadi!" Sarada berteriak frustasi.
"Kenapa?"
"Tidak apa! Aku hanya lupa apa yang ingin aku katakan padamu!"
"Apa yang ingin kau katakan?"
"Sudah ku bilang kalau aku lupa! Apa kau tak mengerti?!" Ketus Sarada dengan ekspresi yang sudah biasa dia tampilkan saat dia kesal.
"Bukan itu. Apa tema dari hal yang ingin kau katakan?"
"Itu tentang..... Tentang seseorang"
"Siapa?"
"Sudahlah itu tak penting! Jangan tanyakan itu lagi! Atau aku tinggalkan kamu sendiri di sini!"
Boruto terdiam. Dan memikirkan hal apa yang akan Sarada katakan tadi.
TBC!
Jan lupa votmen!
Maaf sebenernya kemarin mau up dua sekalian. Tapi harus ngisi sensus. Tapi lagi, surat nikah ortu tatau dimana, jadi maaf baru bisa up sekarang:v
KAMU SEDANG MEMBACA
One Home
Teen FictionSarada harus menerima keputusan orang tuanya yang harus pergi demi pekerjaan. Dia harus tinggal bersama seorang pria untuk menjaganya. Dia adalah anak dari sahabat orang tuanya, Naruto Uzumaki. Sarada harus menerima itu, walaupun dia sebenarnya tida...