18.

6.9K 338 44
                                    

3 bulan kemudian....

"Apa aku harus memakai pakaian setebal ini? Ini menyiksa!" Eluh Sarada pada wanita pink yang sedang merapikan kimononya.

"Kau terlihat cantik sayang", katanya seraya mengetuk lembut dahi putrinya.

"Tapi apa bisa kurangi satu lapis pakaian saja? Ini berat!" Sarada menatap kimono putihnya yang serasa menyiksa itu.

"Memang itu seharusnya, sayang. Bukan hanya kau yang pernah memakainya?"

"Ayolah!!" Ketusnya tak tahan lagi.

"Itu cuma sebentar. Apa kau tak mau melihat calon suamimu dulu?" Tanya Sasuke.

"Tidak! Aku sudah melihatnya setiap hari!" Sarada memalingkan wajahnya.

"Dia berbeda hari ini. Apa kau tak penasaran sama sekali?" Tanya Sakura mengoda.

"Tidak! Dia masih sama!"

Sarada melirik kearah pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Dia melihat pria pirang yang tak asing lagi baginya berlalu. Itu membuatnya penasaran.

"Lihat, kau penasaran sekarang!" Sasuke mengetuk lembut dahi putrinya.

"Uhh! Tidak! Aku hanya ingin melihatnya!" Ketus Sarada.

Dua orang di depannya hanya tersenyum kecil melihat tingkah putri mereka.

##

Boruto tengah berjalan menuju mansion Uchiha bersama calon istrinya. Dia mengenakan setelan kimono hitam khas. Berjejer dengan Sarada yang menggunakan kimono putihnya.

Semuanya berjalan lancar hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya berjalan lancar hari ini. Semua sesuai apa yang telah direncanakan.

***

Sarada POV

Mulai hari ini aku benar-benar serumah dengan durian menyebalkan itu.
Beberapa hari lalu paman Naru sudah menyiapkan sebuah rumah untuk kami. Jadi kami akan tinggal di rumah itu. Dan rumah itu jauh dari rumah Uchiha dan Uzumaki. Arrghh! Menyebalkan! Apa harus jauh dari mereka!

Aku benci tatapan aneh dan smirk smile durian itu. Itu sesara ingin mencabik-cabik ku.

"Sarada! Bisa kau kemari sebentar!" Panggilnya dari luar.

"Tidak!" Aku terus fokus membuka pakaianku lapis demi lapis. Itu sangat menggangu dari tadi. Rasanya seperti memakai baju luar angkasa.

Ceklek

Pintu terbuka saat aku hampir melepas pakaian lapis terakhir.

"Siapa yang menyuruhmu masuk!!!" Aku mendorongnya keluar. Lalu menutup pintu rapat-rapat.

"Hei, itu tak masalah bukan?" Tanyanya dari balik pintu.

"Itu tak masalah bagimu! Dasar hentai!"

"Baiklah, lihat saja nanti malam!"

Sontak aku kaget. Aku membuka pintu. Hendak memberinya pelajaran. Tapi dia menahanku. Mendekapku ke dalam dada bidangnya. Lalu mengecup dahiku pelan. Wajahku terasa memanas.

Ku dorong dia kebelakang. "Jangan ganggu aku!" Aku masuk kembali ke kamar. Sekilas aku melihat senyum devilnya. Itu membuatku bergidik. Lalu ku tutup pintu kembali.

***

Aku membawa dua cangkir teh ke kamar. Di sana Boruto tengah terbaring di ranjang. Tatapannya beralih menatapku.

"Kau terlihat cantik, sayang", katanya dengan smirk smile.

"Simpan itu!"

"Aku tak bisa menyimpan gombalan untukmu malam ini".

"Aku tak suka itu!"

Dia bangkit dari tempat tidur. Merinarik tanganku, lalu melingkarkan tangannya di pinggangku.

Saat itu juga wajahnya mendekat dengan cepat. Bibir kami bertemu. Aku membeku. Wajahku terasa panas.

"Hei, kau mirip kepiting rebus!" Katanya setelah melepas ciumannya.

"Itu salahmu!"

"Kenapa? Kau terlihat lebih cantik!"

Aku menghela nafas. Lalu menatap Boruto sinis.

"Ada apa dengan tatapan itu?"

"Tidak ada!"

"Siapa bilang?"

"Tidak ada! Jangan macam-macam denganku malam ini! Atau kau tidur di luar!"

"Tapi bagiku tatapan mu tadi mengatakan yang sebaiknya!"

Dia mendorong tubuhku ke kasur. Mendekatkan wajahnya. Menyatukan dahi dan ujung hidung kami. Lalu dia membuka pakaian atasnya. Itu membuatku ingin berteriak minta tolong.

Argghhhhhhh....!!! Malam yang sial!!!!




😖😖😖

Ini ada bonus 😖😖

Ini ada bonus 😖😖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah segitu aja 😖😖😖😖 Jan lupa votmen 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah segitu aja 😖
😖😖😖 Jan lupa votmen 😁

End

One Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang