15.

4K 223 13
                                    

Author POV

Mobil sedan yang ditumpangi Sarada dan Boruto berhenti di depan sebuah taman. Danau yang tenang terhampar luas di sebelah taman itu. Seorang pria duduk di tepi di danau.

Boruto mendecih. Dia tak suka dengan pria yang duduk di tepi danau itu. Pria itu menoleh ke arah mereka. Tepatnya menghampiri Sarada.

"Maaf membuatmu menunggu".

"Hmm... Ayo ada yang harus aku bicarakan!" Ajaknya seraya meraih lengan Sarada. Tapi, berhasil di tepis oleh Boruto. Pria itu menatap tajam. Lalu berjalan di depan Sarada.

Mereka berjalan berderet mengikuti jalan berbatu.

"Boruto, bisa kau tunggu di sini saja?" Tanya Sarada setelah mereka berhenti.

"Tapi..."

"Aku tidak lama!"

"Baiklah!"

Boruto mendecih kesal setelah pria itu yang tak lain Kawaki, pergi membawa Sarada.

'Apa lagi maunya?!!'

#

Kawaki memandang gadis merah itu. Dia menunggu jawaban darinya. Sebuah kotak merah berbentuk hati masih utuh di telapak tangannya.

"Maaf, aku butuh waktu. Aku tak bisa menerimanya sekarang", jawab Sarada. Raut wajah tak puas terlihat jelas di wajah pria itu.

"Kenapa? Apa karena laki-laki Uzumaki itu?!" Kawaki mengantongi kotak merah itu.

"Bukan. Bukan karena dia. Ini keinginanku sendiri. Tolong beri aku waktu!" Sarada memandang pria itu lekat.

"Baiklah. Aku harap kau tak butuh waktu lama".

"Terimakasih", gadis merah itu pergi dari hadapan pria bersurai hitam itu. Wajahnya menambahkan ekspresi tak senang.

Boruto yang penasaran dengan apa yang terjadi, menghampiri Sarada. Raut wajahnya berubah masam, saat melihat Kawaki mengeluarkan kotak merah dari dalam kantong. Meski itu dari kejauhan.

"Apa yang kau bicarakan dengannya?!" Tanya Boruto sarkas.

"Umm... Tidak banyak. Hanya beberapa hal kecil".

"Kenapa dia memegang sebuah kotak kecil berwarna merah?"

"Itu... Akan ku jelaskan nanti!" Sarada menarik lengan pria pirang itu.

"T..tapi..."

"Akan aku jelaskan nanti!"

Flashback

Sarada memandang Kawaki dingin. Dia tak tahu apa yang pria itu inginkan.

Mereka hanya diam tanpa sepatah kata keluar.

"Sarada", Kawaki membuka suara.

Gadis merah itu berdehem.

"Apa ada orang yang spesial bagimu?" Tanya Kawaki.

"Tidak ada. Umm... Belum ada!" Sarada memandang pria didepannya jengah.

"Kalau begitu aku ingin bertanya sesuatu padamu".

"Apa?"

"Apa kau masih mencintaiku?"

"Aku sendiri tak tahu tentang perasaanku padamu sekarang", jawab Sarada.

Kawaki mengeluarkan kotak merah berbentuk hati dari kantungnya. Sarada sedikit kaget.

"Kenapa kau membawa barang seperti itu?"

"Will you marry me?"

Hening.... Sarada tak bisa menjawabnya. Seakan lidahnya kelu. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya.

Kawaki memandang gadis merah itu. Dia menunggu jawaban darinya. Sebuah kotak kecil berwarna merah masih utuh di telapak tangannya.

"Maaf aku butuh waktu. Aku tak bisa menerimanya sekarang", jawab Sarada. Raut wajah tak puas terlihat jelas di wajah pria itu.

.......

Flashback off

"Jadi dia ingin melamarmu sebelum kelulusan?" Tanya Boruto sambil terus memperhatikan jalan.

"Iya"

"Apa kau ingin menerimanya?"

"Aku tidak tahu"

"Kalau kau ingin menerimanya, aku tak apa", Boruto tak memandang gadis merah itu sedikitpun.

"Aku belum tahu. Aku akan memikirkannya nanti". Sarada tertunduk. Dia memandang kakinya.

Sekarang hanya hening yang menguasai dua orang itu. Mereka sama-sama berada dalam pikirannya masing-masing. Sarada yang memikirkan Kawaki dan pria disampingnya. Sedangkan pria itu memikirkan jawaban Sarada.





TBC!

Bonus Tango (kosa kata) // bukan wafer:))

Okun / kuni →negara
Minami →selatan
Kita→utara
Higashi →timur
Nishi→barat
Rei→contoh
Zasshi→majalah
Sas→foto
Daidokor→dapur
Haizara→asbak
Zubun→celana panjang
Kutsu→sepatu
Sandaru→sandal
Fuku→ baju
Yofuku→pakaian
Shassu→kaos

Cekap sementen
Matur nuwun*

*Cukup sekian
Terimakasih













One Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang