*
*
*
*Setelah kedatangan Ruhi yang tiba tiba di kantornya, suasana hati Kyuhyun yang buruk dan muram kini terangkat dan kembali ke jalur bahagia. Asisten Ahzen yang awalnya ketakutan kini berani tersenyum dan menunjukan batang hidungnya.
Rapat yang di lakukanpun cukup menyenangkan, setidaknya aura menindas yang mengililingi Kyuhyun kini sedikit rendah.
Sekretaris yang tadi di tahan untuk masuk oleh Ahzen, sekarang dapat izin untuk meminta tanda tangan.
"Tuan Ahzen, sepertinya Boss besar sedang dalam suasana hati yang baik? Apa ini ada hubungannya dengan wanita yang tadi?" jiwa gosip seorang wanita akan selalu ada tersembunyi di lubuk hatinya.
Ahzen melirik sekretaris dan memperingatkan. "Tutup mulutmu jika tidak ingin di tendang oleh Boss, berpura puralah tidak melihat apapun."
"Oh, oke," sekretaris menunduk, tapi dia cukup bahagia.
Karena kebahagiaannya Kyuhyun lebih terlihat lembut dan seperti manusia. Jadi para bawahan yang berpapasan dengan Kyuhyun sedikit lega, setidaknya bossnya tidak terlalu mengeluarkan aura kuat yang selalu menekan keberanian mereka yang hanya sekecil biji jagung.
*
*
*
*Dalam perjalanan pulang ke rumah Kyuhyun, Ruhi dan Hwan-hwan mampir ke sebuah mall dan berbelanja apa yang menurut mereka bagus. Saat melewati toko pakaian anak anak, Ruhi sangat tergoda dan mengajak Hwan-hwan masuk.
Melihat Ruhi dengan pakaian cantik, dua pegawai datang dan menyambut Ruhi dengan senyuman.
Mengingat pakaian Hwan-hwan hanya memiliki warna warna yang membosankan dan terkesan kolot, Ruhi membeli banyak pakaian yang bagus dan cocok untuk anak usia Hwan-hwan.
Saat Hwan-hwan mencoba pakaian dengan karakter anak anak, Ruhi sempat terpesona dan hatinya meleleh, Hwan-hwan mampu melelehkan kutub hanya dengan penampilannya yang lucu.
"Mama, apakah ini bagus?"
"Umh, sangat lucu... Hwan-hwan sangat imut" Ruhi tidak tahan untuk tidak mencubit pipi gembul Hwan-hwan.
Betapa menyayat hati saat Ruhi tahu nasib buruk Hwan-hwan yang malang, di usianya yang kecil dan polos. Hwan-hwan harus mengalami kehilangan ibu dan ayahnya.
Saat Ruhi tenggelam dalam kesedihannya, tiba tiba jari gemuk dan kecil memegang jari manisnya, hangat dan lembut. Ruhi menunduk dan bertatapan langsung dengan mata polos dan jernih milik Hwan-hwan.
"Mama, apa kamu suka jika aku memakai ini?" tanya Hwan-hwan. Wajahnya merah karena malu.
Ruhi menepuk kepala si kecil dan tersenyum manis. "Kamu sangat imut"
Seberapakali-pun Ruhi memuji Hwan-hwan, si kecil sangat bahagia dan mengharapkan pujian lainnya.
*
*
*
*Begitu Ruhi dan si kecil sampai di rumah, langit sudah gelap dan si kecil tidur nyenyak dalam pelukan Ruhi. Tubuh bulat dan lembut Hwan-hwan terasa hangat dan nyaman di peluk Ruhi. Sesekali bibir Ruhi melengkung dan mencium kening Hwan-hwan, perasaan sayang yang semakin dalam membuat hati Ruhi yang kedinginan menjadi hangat lagi.
"Nyonya, kamu sudah kembali." bibi Hong menyambut Ruhi di pintu, senyum bibi Hong hangat dan lembut.
"Aku akan menidurkan Hwan-hwan," ujar Ruhi. Bibi Hong mengangguk dan membantu Ruhi membawa tas belanjaan.
Saat Ruhi menjatuhkan si kecil di tempat tidur, si kecil bergumam dengan mengatakan. "Mama, Hwan-hwan sayang mama."
Ruhi tersentuh dan membelai wajah si kecil, mata cerahnya berembun karena air mata tergenang di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold boss nation's husband
أدب الهواة"Kenapa aku?" teriak gadis itu melengking. Pria tampan dengan segala pesonanya, menatap gadis itu seperti serigala lapar. "Karena kau mencuri hatiku," jawabnya . Jika keluar dari bibir pria lain, itu rayuan dan godaan. Tapi saat keluar dari bibir i...