(16)

1.2K 158 13
                                    

*
*
*
*
*

Hwan-hwan sangat bahagia, dia tidak henti hentinya mengoceh menceritakan tentang Mini temannya. Sesekali Ruhi menganggapinya dan memuji Mini karena baik pada Hwan-hwan...

Merasa di manjakan dengan kasih sayang, mata cerah Hwan-hwan berbinar dengan senyum yang menyempurnakan ketampanan kecilnya.

Begitu mereka sampai di depan sekolah, Hwan-hwan menunjuk seorang gadis kecil yang duduk bersama seorang wanita.

Ruhi mengerutkan keningnya, dia rasa pernah melihat wajah ini, tapi dimana?

"Mommy ayo,"

"Umh," Ruhi mengangguk. Tangannya di genggam erat dan di tarik keluar.

"Mini," Hwan-hwan berteriak.

Gadis kecil bernama Mini itu menoleh dan senang begitu melihat yang memanggilnya adalah Hwan-hwan.

"Hwan-hwan," kaki pendek Mini berlari dan berhenti tepat di depan Hwan-hwan, bibir mungilnya tersenyum, pipi chubby sedikit tertarik. Begitu melihat jelas wajah gadis kecil itu, Ruhi kaget bukan main. Lalu wanita itu yang tidak lain adalah ibunya Mini tersenyum lembut.

"Hai nyonya Cho, senang bertemu denganmu."

Ruhi tidak nyaman dengan ibu Mini yang tersenyum tapi matanya terlihat tidak ramah dan seperti memiliki kebencian padanya.

"Ruhi melirik Mini yang sedang berbicara dengan Hwan-hwan."

Ruhi tersenyum tipis, dia mengangguk sebagai jawaban sapaan dari ibunya Mini.

"Hwan-hwan sangat pintar, bahkan Minni selalu memuji mujinya."

"Hwan-hwan memang seperti itu..." jawaban Ruhi yang singkat menandakan ketidak tertarikannya untuk berbicara banyak dengan wanita itu.

Wanita itu tersenyum tipis tidak lagi banyak memuntahkan kata kata, Ruhi melihat jam dan menghitung waktu. Tepat jam sembilan nanti Ruhi harus pergi untuk menandatangani kontrak dengan Merek kosmetik DE.

"Sayang, Mommy masih memiliki urusan, Mommy harus pergi. Baik baik sayangku, Mommy akan menjemputmu."

Hwan-hwan berlari ke arahnya, lalu memegang tangan Ruhi dengan erat. "Mommy, tidak bisakah kamu menungguku selesai sekolah?"

Ruhi berjongkok dan mengacak rambut pendek Hwan-hwan menjadi sedikit berantakan tapi terlihat imut. "Di lain waktu Mommy berjanji akan menunggu Hwan-hwan di sini,"

Meskipun enggan melepas Ruhi, tetapi Hwan-hwan begitu patuh dan melepasnya sambil mengangguk.

Ruhi mencium pipi Hwan-hwan dan berkata lembut di telinga Hwan-hwan.

"Mommy mencintaimu."

"Hwan-hwan juga mencintai Mommy,"

Hwan-hwan dan Mini masuk ke kelas mereka. Sedangkan untuk wanita yang tidak lain adalah ibu mini menatap kepergian mobil Ruhi yang perlahan menjauh dengan tatapan dengki.

"Kim Ruhi tunggu saja, aku akan merebut kembali Kyuhyun. Aku Ji Shi An, tidak akan melepaskan apa yang menjadi milikku."

*
*
*
*
Sepanjang perjalanan perasaan Ruhi tidak nyaman, seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Nyonya, sudah sampai di gedung DE," ujar supir.

"Ouh," Ruhi linglung sejenak tapi dia segera mengembalikan fokusnya dan keluar dari mobil.

Di depan pintu gedung DE manajer dan asisten Ruhi menunggunya.

"Ruhi," Song Haerim melambaikan tangannya, Ruhi membalasnya dengan lambaian tangan juga.

Cold boss nation's husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang