Sesuai rencana, Cella akan melewati minggu ini dengan santai-santai dirumah sambil menonton drakor dan ditemani oleh cemilan kesayangan.
Clek
"Ada temen lo dibawah" ketus Maya.
Jika kalian bertanya kenapa Maya bersikap demikian jawabannya karena tadi malam Cella tidak membelikan bakso pesanannya dan jadilah seperti itu.
"Ya Allah masih jutek amat tu muka" ucap Cella sinis.
"Apa lo? Ini gara-gara lo nggak beliin gue bakso" Ucap Maya sambil melotot dan kedua tangan di pinggang.
"Yaudah ntar gue beliin segerobak deh biar puas melar tu badan, biar papi bosen terus cari bini muda baru, terus hidup Makmur deh gue punya mama muda!" selesai mengatakan itu Cella berlari secepat kilat menemui tamu yang mencarinya.
"CELLA, ANAK KURANG AJAR LO!"
----
"Hhhahha, ngakak gila haha"
"Ekhem" dehem seseorang.
"Ehh, elo yang nyari gue Vin?" ya Gavinlah tamu itu.
Gavin mengangguk."Ngapain nyari gue, kangen ya lo sama gue?" tuduh Cella sambil menaik turunkan alisnya.
Gavin memutar bola matanya malas.
"Jangan ge-er, gue cuma mau tau maksud lo bilang Mikha bukan cewek yang baik tu apaan?" tanya Gavin.
"Oalah yang itu toh, ngapain sih bahas dia kek gak ada topik lain aja" ucap Cella malas.
"Apa yang lo tau tentang Mikha?" tanya Gavin tegas dan kelewat dingin.
Cella menelan salivanya kasar.
'Buset, ni orang serem amat dah ngerasa di introgasi gue, mama tolong anak mu yang seksi ini dong' batin Cella."Gue suruh jawab bukan bengong" ucap Gavin sinis
"Eh" kaget Cella.
"Jawab aja apa susahnya?!" tanya Gavin lagi.
"Anjir sabar kek, gue kan lagi ngumpulin tenaga, ngerasa di introgasi gue bangke" ucap Cella sambil mengelus dada.
"Elus terus sampe ilang" celetuk Gavin.
Pletak
"Aww" ringis Gavin karena kepalanya dijitak Cella.
"Sembarangan lo, kalo ngomong kagak di saring dulu, gue gundulin tu alis lebat kek hutan punya lo!" ancam Cella
"Jangan lah, gak ganteng lagi nanti" ucap Gavin sambil merapikan jambulnya.
Cella terperangah dan terpaku.
'Anjirlah ni orang gans juga' batinnya."Terpesona?" goda Gavin.
"Jijik gue setan" elak Cella.
"Tu mulut gak pernah disekolahin apa ya?" heran Gavin.
"Ya gue sekolah lah, udah deh mending lo pulang ganggu hari libur gue tau nggak!" usir Cella.
"Nggak sebelum lo jelasin tentang Mikha" Cella memutar bola mata malas.
"Iya iya gue jelasin biar cepet dah, jadi... " dan mengalirlah cerita tentang Mikha.
"Intinya dia nggak sebaik yang orang kira, Munafik tu orang bermuka dua eh ralat berlapis-lapis" Cella mengakhiri ceritanya.
Gavin menggeleng cepat
"Gak mungkin lah dia orangnya kek gitu, gue yang lebih dulu kenal dia, gue nggak percaya pasti lo cuma ngada-ngada doang kan" Gavin menatap tajam Cella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cella
Teen FictionDimohon baca dulu sampai part 5, jika kalian tidak tertarik maka tinggalkan. Kisah remaja yang menceritakan tentang persahabatan, keluarga, teman, bahkan Cinta. Cella tak pernah berpikir bahwa ia akan bertemu dengan Gavin, cowok tampan di sekolah...