Mikha Sebenarnya

39 2 2
                                    

"Assalamualaikum Cella pulang" ucap Cella ketika memasuki rumahnya.

"Waalaikum salam, udah pulang? Gimana sekolahnya?" tanya Maya--mama Cella.

"Gak gimana-gimana ma, sama aja kayak yang lama" jawab Cella.

"Oh iya itu ada Rissa tu dikamar kamu udah nungguin dari tadi" seketika mata Cella berbinar.

"Serius ma? Emang dia nggak sekolah?" Maya menggeleng.
"Kamu tanya aja langsung" jawab Maya.
"Oke Mama kalo gitu Cella keatas dulu" Maya mengangguk.

Cklek

"Anjir, bangsat, setttannnn Momonn kamar gue berantakan gilaaa" teriak Cella murka.

Rissa pun terlonjak kaget
"Eh bangke kagak usah teriak juga kali"

"Gimana nggak teriak bungkus ciki gue dimana mana, ganti nggak lo!" Cella menatap tajam Rissa dan yang ditatap hanya cengengesan nggak jelas.

"Hehe peach La, abisnya lo lama banget pulangnya gue kan bosen"

"Lo ngapain kesini?"
"Gue kan kangen sama lo, sekolah sepi kagak ada lo, ga ada kawan gue buat jailin guru"
"Ya lo kan tau gue udah dikeluarkan atas kesalahan yang sama sekali nggak gue lakuin"
"Oh iya gue punya kejutan buat lo"
"Kejutan apaan?"
"Ada deh liat aja besok"
"Iya deh terserah, bosen nih ke mall yuk"
"Ayok gue mau shoping-shoping nih sekalian cuci mata"
"Ayok lah"

                             ----

"Mau beli apa dulu nih?" tanya Rissa ketika sudah sampai di mall terbesar dikota itu.

"Ketempat sepatu dulu lah La" Cella mengiyakan ucapan Rissa dan melangkahkan kakinya menuju tempat sepatu.

"Udah yuk cari yang lain lagi, gue udah dapat ni sepatu" ucap Cella.

"Iya gue juga udah nih, gue mau cari baju lagi La buat main-main aja" ucap Rissa.

"Yaudah keknya di sebelah deh"
"Ayo"

                             ----

"Gila-gila banyak banget deh belanjaannya" ucap Rissa sambil geleng-geleng kepala.

"Abisnya menggiurkan sih haha".
"Eh btw makan dulu yuk udah laper gue" ajak Cella.

"Ayo, gue ajak Njep sama Dodo ya?" ucap Rissa.
"Iya ajak aja, kangen gue ama tu dua kucrut"
"Hehe okey"

Rissa pun menghubungi Aldo

"Hallo Do"
'Apaan Momonku'
"Lay, gue otw ke resto ni, join lah"
'Oke-oke'
"Oh iya si Njep juga diajak, Lala ikut nih"
'Hah Beb Lala ikut juga, iyaiya tunggu kebetulan Njep disebelah gue nih, gue mau ngomong sama ayang gue dong'
"Iyaiya nih"
"Hallo bro"
'Suara lo makin sakseh aja beb'
"Anjir haha, ditunggu di ****"
'Oke'
Tut..

                            ----

"Lama banget deh ah mereka" gerutu Rissa.
"Hah itu dia!" ucap Cella ketika Aldo dan Jefri berjalan ke arah mereka.

"Woy nyet lama amat lo" ucap Cella kesal.
"Ya sorry sayangkuhh tadi udah mau berangkat tapi tuh si Dodo kebelet berak dia" celetuk Jefri.

Ya mereka mempunyai nama kesayangan. Dodo untuk Aldo, Njep untuk Jefri, Lala untuk Cella dan Momon untuk Rissa.
Mereka sudah sahabatan dari kecil, mereka selalu satu sekolah bahkan satu kelas dan itu selalu, karena suatu masalah Cella harus dikeluarkan dari SMA yang lama, dan persahabatan mereka tidak ada yang namanya cinta-cintaan lagipula Jefri dan Aldo sudah memiliki gebetan masing-masing.

"Jorok lo bangke" ucap Rissa kesal.
"Udah pesan sana" perintah Cella.
"Okee bosque"

                             ----

"Anjirrlah kenyang gue" ucap Cella sambil mengelus perutnya.

"Sama kenyang juga gue, ni perut kek mau meledak" ucap Jefri.

"Lah Njep itukan anak pembantu lo bukan sih?" ucap Rissa lalu menunjuk kearah meja yang berisikan seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Mereka semua menengok kearah yang ditunjuk Rissa.
"Lah iyaya, ah sabodolah jijik gue liat dia" ucap Jefri.

"Itu kayak Gavin sama Mikha, eh bener itu Gavin sama Mikha, fiks gasalah liat gue" ucap Cella

Seketika mereka melihat kearah Cella dengan pandangan bingung.

"Lo kenal La?" tanya Aldo.
"Iya dia temen baru gue" ucap Cella.

"Apa?!" kaget Jefri dan Rissa bareng.

"Kenapasih?" heran Cella.

"Jadi gini La, Mikha itu bukan cewek baik-baik. Dia itu genit sama matre La, lo udah ketipu sama muka polos dia" jelas Rissa.

"Ah gak percaya gue, dia orangnya baik kok, sama gue aja ramah banget" ucap Cella tak percaya.

"Aduh Lala cayang, Mikha itu anak dari pembantu gue namanya bik Yuyun, orangnya aja nih sering manfaatin gue, gue awalnya sama kayak lo ngiranya dia cewek baik baik tapi lama kelamaan karena sering dimanjain bokap dia jadi ngelunjak, minta beli inilah beli itulah dan bodohnya lagi bokap gue percaya aja dengan dia, dan suatu ketika karena bokap udah sayang banget sama tu anak bahkan mau dijadiin anak angkat. Gue marah banget saat itu dan gue mutusin untuk kabur dari rumah dan gue tinggal sama Dodo hampir 1 minggu, dan akhirnya bokap gajadi adopsi dia karena bokap gak mau jauh dari gue, pas gue pulang gue ngeliat Mikha di taman belakang marah marah dan nyumpahin gue mati. Sampe sekarang dia sering godain gue gak jarang juga gue bentak dia. Ih pokoknya gue gedeg banget dengan tu cabe" jelas Jefri panjang lebar.

"Jadi waktu lo nginep dirumah gue karena itu, dan kok gue gak tau kalo dia anaknya bik Yuyun, Momon aja tau" ucap Aldo yang diangguki Cella.

"Jadi gini gue punya rumah 2 dan yang satunya bik Yuyun yang ngurus, selama ini kalian main dirumah gue yang pertama, soal Momon dia tau karena pada saat itu Momon jatuh didekat rumah kedua gue kebetulan gue lagi dirumah itu dan Momon gue bawa kerumah gue, mangkanya Momon ketemu sama Mikha" jelas Jefri Lagi.

"Dia juga baik banget sama gue awalnya, tapi waktu gue mau ketoilet si Njep gue denger dia gini ni 'aku gak akan biarin satupun orang mendekati penghasil uangku termasuk Rissa' gitu" ucap Rissa.

"Gue salah keputusan dong" ucap Cella tiba-tiba.

"Emang lo kenapa La?" tanya Aldo.

"Jadi gini.." mengalirlah cerita dimana ia akan membantu Gavin untuk lebih dekat dengan Mikha.

"Lebih baik lo gausah bantu si Gavin deh La, ga tega gue ama Gavin kalo dimanfaatin, mana orangnya ganteng banget anjirr, gak rela gue Gavin dengan si Munafik" ucap Rissa.

"Iya lah pasti gak akan gue bantu lagi dan gue akan coba bilang sama Gavin siapa Mikha sebenarnya, mau percaya atau nggak itu urusan nanti" mereka mengangguk.

"Pulang kuy"
"Kuy lah".

                             -----

'Hallo Gavin ada apa?'
"Temenin gue makan dong Mik"
'Gimana ya aku'
"Gabisa ya"
'Hm bisa kok bisa'
"Oke gue jemput"
'Iya ditunggu'
"Sip"

'Tenang, sebentar lagi' batin seseorang.

Tin tin

"Udah lama ya Vin?" tanya Mikha ketika sudah sampai didepan rumah Mikha eh ralat rumah kedua Jefri.

"Enggak kok, barusan. Apa perlu gue izin Nyokap bokap lo untuk ngajak lo?" tanya Gavin.

"E-eh ng-gak usah, papa sama mama lagi gak ada dirumah" ucap Mikha terbata-bata.

"Oh yaudah ayo naik" Mikha pun menaiki motor besar milik Gavin.

                            ----

Bersambung..
Jangan lupa bintangnya.
Trimakasih...

CellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang