"ARGHHHHHH" teriak Gavin frustasi.
"KENAPA HARUS SAYA TUHAN, KENAPA?! SAYA NGGAK SANGGUP TUHAN, saya capek Tuhan, saya capek" teriak Gavin yang diakhiri dengan ucapan lirih.----
"ARGHHHHHH"
"Anjing! Suara apaan tu Do" kaget Cella.
"mana gue tau nyet!" kesal Aldo."KENAPA HARUS SAYA TUHAN, KENAPA?! SAYA NGGAK SANGGUP TUHAN,,"
"Tuh kan, kek nya suara itu dari sana deh" Cella menunjuk salah satu wilayah tak jauh dari mereka.
"Iya deh kayaknya" jawab Aldo sekenanya.
"Samperin yok, penasaran gue" ajak Cella.
Aldo melotot.
"Nggak ah gue nggak mau, kalo setan gimana?" tanya Aldo.Pletak
"Eh bolot, mana ada setan siang bolong begini, ish ayok ah kesana" ajak Cella lagi.
"Lo aja gue gak mau" tolak Aldo.
"Ayoo" Cella menarik paksa tangan Aldo.
"Eh setan lepasin tangan gue woy" Aldo berusaha melepas cekalan tangan Cella, kecil-kecil Cella tenaga kuli kali Do:v.
Aldo berdiri dibelakang Cella dengan kedua tangannya dibahu Cella dan kepalanya berada dibelakang punggung Cella.
"Ish sanaan Do, ngapain sih nempel-nempel kek ulet bulu lo anjir" risih Cella.
"Gue takut La, pelit amat lo" ucap Aldo kesal dan masih dengan posisi seperti tadi.
"Yaudah serah tapi jangan berisik" peringat Cella.
"Iya La, iya" jawab Aldo.
Mereka berdua pun mencari-cari asal suara tersebut.
"Eh La apaan tuh" Aldo menunjuk satu objek.
"Kek nya dia deh yang teriak-teriak, samperin yok"
Aldo mencekal tangan Cella ketika akan menghampiri orang tersebut.
"Apaan sih Do?"
"Jangan kesana, kalo setan gimana?"
"Cemen banget sih lo, gue nggak suka ya punya temen penakut kayak lo"
"Takut itu wajar La"
"Serah dah lo mau ngomong apa, kalo sampe lo ngalangin gue lagi buat kesana, gue pecat lo jadi sahabat" ancam Cella.
"Serem mbak nya pake anceman segala"
"Bodo amat"Cella berjalan menghampiri objek tersebut.
"Lala tungguin gue" Aldo pergi menyusul Cella.Ketika mereka berdua sampai didepan orang itu, Cella melihat bahu orang itu bergetar yang tandanya orang itu menangis.
Dengan pelan Cella memegang bahu yang bergetar itu.
Sang empu pun mendongak."Huwaa" kaget Cella dan Aldo.
"GAVIN?!" pekik Cella yang lebih kaget lagi bahwa orang itu Gavin."Cella" lirih Gavin dan langsung mendekap tubuh mungil Cella.
Cella menegang sampai akhirnya ia merasakan bahunya yang terasa basah, itu artinya Gavin sedang menangis dipelukannya.
"Vin" panggil Cella.
"Sebentar Cell" ucap Gavin lirih dan masih memeluk tubuh mungil Cella.
Satu kata yang ada dipikirannya. Nyaman.Aldo masih setia melihat dua sejoli yang sedang berpelukan itu.
Sedikit demi sedikit, Gavin meregangkan peluknya.
"Thanks Cell" Cella mengangguk.
"Kalo lo ada masalah lo boleh cerita sama gue" ucap Cella.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cella
Teen FictionDimohon baca dulu sampai part 5, jika kalian tidak tertarik maka tinggalkan. Kisah remaja yang menceritakan tentang persahabatan, keluarga, teman, bahkan Cinta. Cella tak pernah berpikir bahwa ia akan bertemu dengan Gavin, cowok tampan di sekolah...