Kekonyolan

32 2 3
                                    

"Assalamualaikum ma" sapa Gavin ketika memasuki ruang rawat Fena.

"Waalaikumsalam, kamu bawa siapa nak?" tanya Fena.

"Oh ini temen-temen Gavin mah" jawab Gavin lembut.

Mereka sumua tersenyum pada Fena.

"Hai tante" sapa mereka.

"Iya terimakasih ya udah repot-repot jenguk tante" ucap Fena ramah.

"Nggak repot kok tan, dirumah juga nggak ngapa-ngapain mending disini banyak temennya" balas Alfi.

"Mama gimana keadaannya?" tanya Gavin.

"Mama udah baikan kok Vin, udah nggak terlalu pusing" balas Fena.

"Kamu cantik pacarnya Gavin ya?" tanya Fena melirik Cella.

Cella melirik kekanan kekiri.
"Aku tante?" tanya Cella menunjuk dirinya sendiri.

"Eh tulul ya iyalah elo, emang ada disini cewek selain lo sama tante Fena?" ucap Sam gemas yang tepat berada disebelah Cella.

Fena terkekeh.
"Iya kamu, kamu pacarnya Gavin?" tanya Fena lagi.

Cella maju mendekati brankar Fena sambil tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku Cella tante temennya Gavin kok bukan pacar" jawab Cella ramah.

"Oh temennya tante kira kamu pacarnya, abis tante udah seneng banget loh ngeliat kamu kenapa nggak pacaran aja kalian cocok abisnya" ucap Fena

Cella dan Gavin saling pandang lalu menatap Fena kembali.

"Aku juga baru kenal Gavin tan, lagian Gavin juga udah punya calonnya" jawab Cella santai.

Gavin melotot.
"Belum ada kok mah, belum ada yang pas" elak Gavin.

"Lah si Mikha tu siapa?" beo Cella.

"Itu hm dia" bingung Gavin harus menjawab apa.

"Mikha siapa sih?" tanya Fena penasaran.

"Itu loh tan cewek yang udah lama Gavin taksir" Jawab Cella.

"Kok kamu nggak pernah cerita sih Vin, tapi siapapun cewek itu mamah lebih setuju kalo kamu sama Cella, orangnya baik juga ramah, mamah suka"

Kini giliran Cella yang melotot.
"Dari mana baik sama ramahnya tan, orangnya aja bringas, senggol bacok mainannya, serem lah pokoknya" ucap Jefri tiba-tiba.

Cella menunjukkan kepalan tangannya di udara sambil menatap tajam Jefri dan yang ditatap hanya cengengesan nggak jelas.

Fena terkekeh dan geleng-geleng kepala, lucu sekali mereka batinnya.

BRAKKK

"Anjing"
"Bangsat"
"Setan"
"Eh gundul"
"Astaghfirullah"

Diantara semua yang ada disitu hanya Jefri lah yang waras.

Mereka semua terkejut, pintu ruang rawat Fena didobrak kasar oleh seseorang.

"Hiks hiks La, jangan tinggalin gue La hiks hiks" ternyata yang mendobrak pintu adalah Rissa yang datang dengan keadaan kacau dan menangis histeris.

Cella kaget namanya disebut pun langsung menghampiri Rissa.

"Kenapa Mon, hey liat gue sini" perintah Cella.

Rissa mendongak dan terkejut.
"Ini beneran lo La?" tanya Rissa sambil memegang seluruh wajah Cella.

"Ya ini gue lah emang napa sih?" bingung Cella.

CellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang