18.Ketangguan mamah

470 37 4
                                    

Tak seperti biasanya hari ini mendung, padahal hari sudah mulai siang. Lova terbangun dengan sendirinya, ia pun beranjak dan menuju kamar mandi untuk ritual mandinya.

Tadi malam Lova menangisi Yudis, kejadian di parkiran tadi siang terus melintas dipikirannya. Hingga membuatnya terus menanyakan kepada diri sendiri, apakah Yudis berselingkuh? atau pun itu hanya sebatas adek kelas dan kakak kelas saja?. Namun, tangisan Lova berhenti saat Yudis mengirimkan pesan dan menjelaskan semuanya. Awalnya Lova kaget karna ia belum bertanya langsung kepada Yudis perihal apa yang ia lihat tadi siang, namun Yudis lebih dulu peka terhadap sikapku sepulang dari taman bersama Nahfan. Dan Yudis menemukan kesalahannya dan meminta maap lewat chat.

"Morning mah, pah" sapaku ceria sambil tersenyum kearahnya.

"Morning too sayang" timpal Marvel dan Jenar bersamaan.

"Hari ini bareng papah?" tanya Marvel kepada Lova

"Iya pah, tapi ntar aku nggak usah di jemput ya soalnya ada rapat sama anak-anak sekelas" Ujar ku bohong lagi dan lagi.

"Yaudah"

"Yaudah mah, aku sama papah berangkat. Assalam'mualaikum" Ujar ku sambil mencium pungung tangan Jenar dan mengecup kening Jenar sebentar.

"Tumben cium kening mamah?" heran Jenar dan Marvel bersamaan.

"Pengen aja, abisnya hari ini mamah adem banget nggak suguhin Lova nyinyiran kaya biasanya tuh" ucap Lova mengundang gelak tawa Jenar dan Marvel.

"Ada-ada aja kamu" Ujar marvel gemas.

"Assalam'mualaikum"

"Waalaikumsallam, hati-hati kalian" ucap Jenar sambil melambaikan tangannya keudara.

°°°

Sampailah Lova di sekolahnya, ia segera turun dari mobil Marvel dan berpamitan.

"Assalam'mualaikum"

"Waalaikumsallam, belajar yang bener" Ujar Marvel dari dalam mobil.

Lova menyusuri koridor sekolah dengan santai, dan ia pun sampai didalam kelasnya. Disana sudah ada sahabat-sahabatnya yang sedang carlotta in berita seputar kpop.

"Weee leader kita baru dateng nih gaissss" Ujar Linling heboh saat Lova duduk disebelah Khaira.

"Paansi!" ketus Lova

"Tuh kan baru juga dateng, eh udah maya maya aja" Ujar Anya sambil menirukan suaranya seperti anak kecil diakhir kalimatnya.

"Eh guys tau gak? Kemarin gua cuci baju, tiba-tiba bajunya keluar busa. Terus gua bawa ke rs takut bajunya keracunan, tapi kenapa gua yang diperiksa? heran dah gua" ucap Linling polos

"Sakit jiwa lo ling" timpal Misha

"Garing tau" jawabku

"Nih anak lagi ngelawak" kekeh Khaira.

"Ngomong sama Linling emang makin sinting gua" sambung Anya


Mereka berlima pun tertawa terbahak, Misha, Anya, Khaira, Linling dan Lova.

Sampai akhirnya Bu Melani-lah yang memberhentikan obrolan dan kekehan kami. Mata pelajaran Bu Melani sudah dimulai dengan adem, dan tentram. Semua fokus kedepan tanpa ada yang bermalas-malasan.

Yasudahlah putusin aja[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang