3. Latihan Buat di Buper 2

0 0 0
                                    

3 hari lagi waktu yang Armel tunggu-tunggu. Yaitu bumi perkemahan, ia sangat senang bisa ikut pramuka ini. Armel tampak sibuk mengikat dan menyimpul kayu-kayu yang ada didepannya bersama 4 temannya yang ikut lomba pionering.

"Uhhhh aku gak sabar mau ikut"ucap Putri
"Aku juga, Armel kamu gimana ?"tanya mimi
"Aku seneng, aku juga gak sabar mau ikut"ucap Armel

"Assalamualaikum"sapa Agung
"Waalaikumsalam"jawab mereka
"Kak Anjani, dipanggil sama pembina"ucap Agung
"Oh iya makasih gung, lanjutin ya guys"ucap kak Anjani
"Iya kak"jawab mereka semua

Mereka latihan dari pagi karna memang sebentar lagi mereka akan siap tempur. Jam menunjukkan pukul 10:30, seluruh siswa istirahat.

Armel, Darya dan Nasneen menuju kantin, kantin masih belum ramai. Mereka memesan makanan mereka, mie ayam dan teh es. Armel dan kedua sahabatnya sibuk berbincang-bincang. Tiba-tiba kantin menjadi riuh.

"Wah gantengnya"

"Arham, ya allah"

"Itu Arham ? Masya allah gantengnya"

"Arham mau gak jadi pacar aku"

Sorakan para wanita disana dibalas senyum manis dari seorang Arham. Armel memutar bola matanya jengah, mereka mempunyai dua most wanted putri dan dua most wanted putra.

Untuk most wanted yang pertama adalah Armel dan sahabatnya, selain most wanted, cantik, pinter, jago beladiri dan yang putranya adalah Arham dan beberapa sahabatnya, badboy, pinter, ganteng, tukang buat onar, tapi brandal.

Untuk most wanted kedua itu adalah Chika dan kedua sahabatnya, mereka suka dengan para sholeh tapi para sholeh sukanya cewek yang auratnya tertutup. Selanjutnya, Fachri dan beberapa sahabatnya. Mereka suka dengan Armel dan sahabatnya, selain wanita idaman, mereka juga sepemikiran, mereka gak kalah ganteng, sering pakek peci, baju panjang, sholeh, idaman kaum hawa tapi, mereka tidak dipersatukan sebagai most wanted sekolah dengan Armel dan sahabat. Karna siswa dan guru-guru bilang

Biar para badboy tobat
Biar para badgirl tobat

Alibi yang aneh bagi Armel, semenjak hari itu, memang hal itu sepertinya ingin mereka jadikan kenyataan. Arham dan sahabatnya mendekati Armel dan sahabatnya, sedangkan Chika dan sahabatnya mendekati Fachri dan sahabatnya.

"Armel, makan jangan bengong"ucap Nasneen. Tapi Armel hanya diam, ia masih melamun.
"Woy"teriak kedua sahabatnya di tepi telinga Armel
"Eh woy, apaan ?"tanya Armel kaget
"Ngapain bengong ? Ntar kesambet lho"ucap Darya
"Ah gak, cuma pengen bengong aja"ucap Armel
"Udah lanjut makan"ucap Nasneen

"Hai Mel, assalamualaikum"ucap Fachri datang kemeja Armel
"Waalaikumsalam kak Facri"jawab Armel masih sibuk makan

Arham melihat Fachri mendekati Armel tiba-tiba ia merasa marah. Apalagi melihat Armel merespon Fachri dengan sangat hangat, ia juga tertawa bersama Fachri.

"Ini buat kamu"ucap Fachri memberikan sebatang coklat kepada Armel
"Makasih kak"ucap Armel menerimanya. Jangan lupa yah Fachri dan sahabatnya, juga Arham dan sahabatnya itu kelas 12. Armel dan sahabatnya, juga Chika dan sahabatnya itu kelas 11.

"Em, kamu ikut kemah yah ?"tanya Fahcri
"Iya kak, kenapa ?"tanya Armel
"Ada yang mau kakak kasih besok"ucap Fachri
"Hah ? Apa kak ?"tanya Armel
"Besok kamu bakalan tau"ucap Fachri
"Kakak kesana dulu ya"ucap Fachri berdiri, sontak Armel juga ikut berdiri
"Assalamualaikum"ucap Fachri
"Waalaikumsalam, kak Fachri, makasih coklatnya"ucap Armel sebelum Fachri pergi
"Sama-sama"ucap Fachri tersenyum pada Armel

Armel tersenyum melihat coklat yang Fachri berikan kepadanya, ia sangat senang dengan itu. Tiba-tiba kantin berjadi ramai, kenapa yah ? Armel melihat kerumunan siswa yang seperti melihat pertunjukan.

Armel menyusuri para siswa-siswi itu sampai ia dan sahabatnya dapat dibarisan paling depan. Suara bogeman terdengar bersaut-sautan dari kedua adam yang saling menyakiti itu.

"Sekali lagi lo deketin Armel awas lo"ucap Arham membentak Fachri

Bugh....

"Kenapa ? Hah ? Dia bukan pacar lo lagi"ucap Fachri marah pada Arham

Bugh....

"Gue bilang jauhin dia"ucap Arham
"Gue gak bakal jauhin dia"ucap Fachri

Mereka saling membogem, Chika datang disebelah Armel sambil bersorak menyemangati Fachri. Apa ? Mereka bertarung seperti itu karna Armel ?

Arham yang diselimuti api cemburu karna Fachri, ia terus menghantam wajah pria itu sampai terbaring dilantai kantin. Arham menaiki tubuh Fachri, ia akan memberikan bogeman mentah terakhirnya pada Fachri, tangannya mengepal dan terangkat keudara. Ketika ia ingin melayangkan pukulannya, seseorang berhasil menahan tangannya.

"Jangan sakiti dia"ucap orang itu menendang perut Arham
"Mau kamu tuh apa sih ?"lanjut orang itu
"Kamu tuh apa-apaan sih ?"orang itu mulai geram.

Ia melihat Fachri yang duduk memegangi perutnya.

"Kakak gak papa ?"tanya Armel berjongkok didepan pria itu dan memandangnya. Wajah Fachri babak belur tapi masih kelihatan tampan.

"Heh, lo nanya dia gak papa ? Lo gak liat wajah Fachri bonyok gini ? Ini semua gara-gara lo"ucap Chika berjongkok didekat Fachri
"Ini semua gara-gara lo, kalo lo gak deketin Fachri, dia gak akan kayak gini"ucap Chika mendorong bahu orang itu yang lain tak bukan adalah Armel.

Armel terduduk dilantai memandang Chika. Apa yang Chika bilang tidaklah salah, ini semua salah dia.

"Kak Fachri maaf yah"ucap Armel berdiri

Fachri berusaha berdiri, ia menatap Armel yang menunduk dalam.

"Armel, ini bukan salah kamu kok"ucap Fachri
"Fachri, jelas-jelas kamu terluka karna dia"ucap Chika

Seluruh siswa yang tadinya berkerumun menonton mereka, satu persatu menjauh.

"Ayok Fachri kita ke UKS"ucap Chika
"Gak usah, aku pergi sama Jo dan Azka aja"ucapnya ketus
"Fachri tungguin aku"ucap Chika mengejar Fachri dan sahabatnya.

Armel menegakkan kepala, lalu ia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Mel, kamu gak papa ?"tanya Darya
"Huft, rooftop yok"ucap Armel berjalan menuju rooftop

Mereka menuju rooftop, Armel menikmati pemandangan dari atas rooftop. Ia membiarkan angin menerpa dan menghantam wajahnya dengan kasar.

Setelah beberapa menit dirooftop, mereka turun dan menuju kelasnya. Dikelas Armel ada beberapa kakak kelas cowok menantinya masuk.

"Ini dia cewek yang kita tunggu"ucap salah satu dari mereka
"Mau apa kalian ?"tanya Armel
"Heh Armel Arham celaka gara-gara lo"ucap pria yang sama
"Dia luka karna kemauannya"ucap Armel

Mereka mengelilingi Armel dan ketiga sahabatnya. Mereka menatap wanita ini remeh, apa mau mereka sebenarnya ?

"Armel, lo ikut kita"ucap pria itu lagi

Armel tidak mengenal mereka siapa, dia bukan temannya Arham. Apa mereka mau mengelabui Armel ? Mereka memegang tangan Armel, Darya dan Nasneen berhasil menendang tangan pria itu.

"Heh, mau kalian apa sih ?"tanya Armel
"Kita mau lo ikut kita"ucap pria itu
"Aku gak punya waktu"ucap Armel menghajar wajah pria yang banyak bicara tadi.

Bugh....

"Wah lumayan juga pukulan lo"ucap pria itu
"Gak usah banyak omong, aku gak suka basa basi"ucap Armel

Terjadilah pertarungan sengit antara kakak kelas cowok dan adek kelas cewek. Armel membawa mereka keluar kelas, ia tidak ingin ada yang rusak dikelasnya. Darya dan Nasneen membantu Armel.

Armel tidak memberi ampun kepada mereka, banyak siswa yang sudah ramai menonton perkelahian itu. Armel membuat pria yang sedari tadi berbicara itu bonyok. Ia mencengkram bajunya dan memberi pria itu peringatan.

"Heh, aku gak kenal kamu siapa, yang jelas jangan ganggu aku lagi. Aku gak suka diganggu apalagi mengganggu"ucap Armel melepaskan cengkramannya lalu pergi bersama sahabatnya.

Assalamualaikum readers
Happy reading
Jangan lupa vote yah😊

Kisah di Balik Bumi PerkemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang