15. Buper

0 0 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana keberangkatan para anggota pramuka kebuper. Armel dan Mimi menikmati perjalan, Armel hanya diam dimobil.

Mimi memandang Armel yang sedang melamun. Mimi memberinya kesempatan untuknya berdiam diri dulu. Sampai dibuper, Armel membantu temannya yang lain mendirikan tenda.

Setelah selesai mereka mendirikan tenda dan menghiasinya, mereka istirahat sambil menunggu siang. Armel sibuk menatap layar handphonenya. Tak ada satu pun notifikasi masuk ke handphonenya.

"Mel, beli makanan yok"ucap Mimi mengajak Armel
"Ayok, aku butuh tenaga buat berpura-pura bahagia didepan Attar"ucap Armel. Lalu mereka berdua pergi mencari makanan.

Disisi lain

Fakar dan Rizky sedang berada dimasjid diseberang buper. Fakar mendapati Armel yang sedang membeli sesuatu. Fakar hanya memandangnya dan tersenyum.

Fakar sibuk memainkan hanphonenya dan menatap wajah cantik Armel.

"Gus, mending liatin yang aslinya tuh"ucap Rizky
"Saya tambah rindu sama dia Ky"ucap Fakar
"Saya juga gus"ucap Rizky
"Mimi ?"tanya Fakar
"Iya gus"ucap Rizky
"Minta nomornya sana"ucap Fakar
"Iya gus, tapi sama gus yah"ucap Rizky
"Ayok"ucap Fakar

Mereka berjalan mendekati Armel dan Mimi yang masih jajan.

"Assalamualaikum"salam mereka berdua
"Waalaikumsalam"jawab Armel dan Mimi

Tak ada yang bersuara, Armel hanya diam sambil memakan jajannya. Ia sibuk dengan makanannya, Fakar sibuk memandangnya.

"Makan terus, makan sama bungkus-bungkusnya"sindir Fakar
"Kayak ada yang ngomong"ucap Armel memandang kiri kanan
"Dasar cewek bandel"ucap Fakar ketus
"Kamu ngomong Mi ?"tanya Armel
"Hah ? Gak, aku gak ngomong"ucap Mimi
"Oh, mungkin cuma imagination aku aja"ucap Armel lanjut makan
"Dasar cewek bandel, cewek nakal, cewek gak mau dengerin orang dan lakuin apa pun sesuka hatinya"ucap Fakar berbicara dengan satu tarikan nafas
"Kenapa ? Kamu gak suka ? Hah ? Mau benci sama aku ? Iya ? Apa ? Kalo kamu masih mau ngatain aku silahkan, aku terima-terima aja. Apa liat-liat ?"ucap Armel memberanikan dirinya ketika Fakar merubah ekspresinya menjadi marah
"Kamu emang bandel yah, sini, udah, gak usah makan lagi"ucap Fakar merebut paksa makanan Armel yang banyak saos itu
"Eh, main ambil aja, aku masih mau makan"ucap Armel ketus
"Kamu pikir aku gak liat kamu dari tadi makan yang banyak saos gini"ucap Fakar ngegas
"Kenapa ? Kenapa aku gak boleh makan makanan yang banyak saosnya ? Hah ? Kamu mulai takut aku mati, kamu takut perut aku meledak ? Hah ?"ucap Armel mulai ngegas
"Iya aku takut, jangan dimakan lagi"ucap Fakar ketus.

Armel berdecak kesal, cemberut dan membuang wajahnya. Ia sangat kesal kepada pria ini, ia siapanya Armel sampai harus membatasi makannya.

"Aku bakal tetap makan itu"ucap Armel
"Aku bilang kamu jangan makan itu lagi"ucap Fakar

Aura dingin terasa disana, mereka saling adu tatap dengan kerutan didahi dan sinis.

"Oke, aku gak akan makan itu"ucap Armel
"Bagus"ucap Fakar membuang makanan tadi.

Armel kembali diam dan memandang sekitar.

"Em Mi, aku mau minta nomor kamu boleh gak ?"ucap Rizky menyerahkan hpnya pada Mimi
"Boleh"ucap Mimi mengambil hp itu dan mengetik nomornya dan menyerahkan kembali hp Rizky
"Nama lengkap kamu siapa ?"tanya Rizky
"Nama lengkap aku Mimi Ernida"ucap Mimi
"Oke, makasih yah"ucap Rizky
"Sama-sama"ucap Mimi

Armel sibuk mendengarkan Mimi dan Rizky, ia tidak menyadari ada kehadiran seseorang disampingnya.

"Armel"panggil orang itu

Armel menoleh dan mendapati seorang Arham disebelahnya. Armel tak berekspresi dan langsung memandang Fakar.

"Armel, kamu kenapa gak bilang ikut kemah lagi sama aku ?"tanya Arham
"Gak usah sok sok an peduli deh. Ini bukan urusan kamu, aku bukan siapa-siapa kamu dan kamu bukan siapa-siapa aku"ucap Armel ketus
"Kamu bisa gak ngomong lemah lembut, kayak cewek-cewek yang lain"ucap Arham
"Pertama, aku gak cewek lemah, kedua, aku gak bisa lembut-lembut, ketiga, cari aja cewek lain, sesuai kriteria kamu dan aku bersyukur aku bukan termasuk kriteria itu"ucap Armel
"Mel, aku minta maaf"ucap Arham
"Aku maafin, jangan ganggu aku lagi, jangan deketin aku lagi, terutama jauh-jauh dari aku, aku alergi"ucap Armel.

Arham pergi dari hadapan mereka, Armel tambah marah. Tapi, ia mengendalikan ekspresinya.

"Mi, aku mau kemasjid, udah adzan juga"ucap Armel
"Iya Mel, yok"ucap Mimi
"Kita permisi dulu, assalamualaikum"salam mereka
"Waalaikumsalam"ucap Fakar dan Rizky.

Mereka pergi ke tujuan masing-masing dengan kesibukan mereka masing-masing.

Armel dan Mimi ingin mengambil air wudhu. Tapi, seperti dibuper sebelumnya, ada Fakar dan Rizky duduk diteras belakang masjid.

"Assalamualaikum kang Rizky"sapa Mimi berhenti didepan
"Waalaikumsalam Mi"ucap Rizky menampilkan senyum termanisnya.
"Assalamualaikum"salam Armel tanpa ekspresi
"Waalaikumsalam"jawab Fakar memandang Armel
"Dia siapa ?"tanya Fakar
"Masa lalu"ucap Armel
"Masih suka ?"tanya Fakar
"Tentu aja gak"ucap Armel
"Bagus deh"ucap Fakar

Mereka kembali diam hanya ada suara Mimi dan Rizky yang saling tanya jawab.

"Eh Mel, waktu itu Dandi ngapain narik-narik kamu sampek jatoh ?"tanya Mimi
"Oh, dia nuduh aku yang buat Zean babak belur"ucap Armel
"Hah ? Kalo ia Zean babak belur karna kamu, sejarah dong, secara yah Mel, kamu itu cuma mukul dua kali diwajah, selebihnya, perut, kaki, tangan, punggung, apa lagi tuh, ya kan ?"tanya Mimi
"Kamu tau kan, aku gak sekejam itu buat anak orang sampek harus gak sekolah gituh"ucap Armel
"Waktu itu aku masuk kelas sama Darya dan Nasneen, Zean sama temennya dikelas aku, mereka gak terima Arham aku tendang pas dikantin karna dia mukulin Fachri"ucap Armel bercerita.

"Mel Mel, kamu gak masuk ruang BK karna abang kamu yang punya sekolah. Kalo gak, kamu jadi langganan BK tau gak"ucap Mimi
"Heh denger, aku gak akan masuk ruang BK meski pun itu sekolah bukan punya abang aku. Aku gak buat salah kok sama mereka yang cari masalah"ucap Armel
"Kenapa Aisyah bakal sering masuk BK, emang salah dia apa ?"tanya Fakar penasaran
"Salahnya banyak, yang paling sering dia lakuin nonjokin anak orang, rata-rata anak WP sekolah pernah ia tonjokin satu-satu, Armel nih beda, dia pembuat onar, dia gak suka Arham dan cewek centil, Armel sukanya gus Fakar, sukanya makan dan minum kopi"ucap Mimi tanpa pikir.

Armel memandang sinis pada Mimi, Mimi membuka semua aibnya.

"Mi, aib lho, kok kamu buka sih ?"ucap Armel kesal
"Heh"seseorang memegang pundak Armel dengan kasar, Armel berbalik dan.....

Bugh

Seseorang memukul wajah Armel kuat, Armel meringis pelan dan memandang siapa orang yang dengan lancangnya memberikan bogeman mentah dipipinya.

"Listia"ucap Fakar memanggil nama perempuan itu
"Gus, ayo ikut saya"ucap Listia
"Listia, lepasin tangan saya"ucap Fakar menarik paksa tangannya
"Heh, aku bilangin sama kamu, jangan sesekali kamu coba deketin dia"ucap Listia mengancam
"Kenapa ? Masalah buat kamu ? Hah ? Gak tau malu"ucap Armel sinis

Bugh

Listia kembali mengambil ancang-ancang untuk berkelahi dengan Armel. Armel hanya diam ditempat dan memandang Listia aneh.

"Mbak, gak usah buat keributan"ucap Armel
"Gak usah banyak omong"ucap Listia mulai menyerang Armel.

Sepanjang pertarungan Armel hanya menghindar dan menangkis tanpa niat membalas.

"Kenapa cuma ngehindar ? Takut ?"ucap Listia sinis
"Kamu bukan tandingan aku"ucap Armel yang menyerangnya duluan. Tak sampai 2 menit, Listia sudah tak menyerangnya lagi dan tak memberikan perlawanan.

"Mbak, saya itu tipe orang yang ogah-ogahan nyerang orang karna soal laki-laki, kita liat sekarang, selepas ini, siapa yang menjauh dan siapa yang dijauhin"ucap Armel ketus
"Kalo saya mau, tunangan gus Attar sekalipun bakal saya buat dia jauhin gus Attar, apa lagi anda, yang bukan siapa-siapa gus Attar"ucap Armel sinis
"Saya gak suka diganggu, apa lagi mengganggu"ucap Armel
"Dengar, em, Listia, bersyukur deh kamu masih bisa makan dengan tangan kamu sendiri, saya mau matahin tangan kamu, kasian. Jaga tangan kamu, pegang apa yang boleh dipegang, yang haram buat dipegang, jangan diusik-usik, saya juga gak suka tadi kamu pegang-pegang gus Attar, jangan yah, harga diri dijaga"ucap Armel.

Armel dan Mimi pergi sholat karna sudah hampir jam satu.

"Gus, dia ngancem saya"ucap Listia merengek pada Fakar
"Ky, saya mau wudhu, yok"ajak Fakar pada Rizky
"Hayuk gus"ucap Rizky.

Armel Aisyah, kamu gadis bandel, nakal, itu semua membuat aku cinta sama kamu.

Assalamualaikum

Jangan lupa vote😊

Kisah di Balik Bumi PerkemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang