7. LAGI

1 0 0
                                    

Malam harinya mereka akan ada pensi, Armel dan Mimi membantu mereka yang ikut menari. Mimi mendandani mereka, Armel membantu mereka memakai yang tak bisa mereka pakai.

Setelah selesai Mimi dan Armel memakai celana pramuka dan baju lengan panjang dan jaket hitam yang couple dengan Mimi. Mereka menuju ke dekat panggung, narinya dibawah yah bukan diatas, bawah bagian depan panggung yah.

Mereka bertepuk tangan ketika giliran SMA mereka yang maju. Keren, itulah yang keluar dari mulut beberapa orang yang menonton. Sedang asyiknya menonton, tiba-tiba seseorang berdiri sambil berdehem disamping Armel.

"Ekhem, assalamualaikum"salamnya
"Eh, waalaikumsalam"jawab Armel dan Mimi
"Hai"sapanya lagi
"Hai"balas Armel
"Emm, aku boleh minta nomor kamu gak ? Nomor WA gituh ?"tanya pria itu
"Nomor aku ?"tanya Armel
"Iya Aisyah"ucapnya
"Panggil Armel"ucap Armel lagi
"Kalo aku mau panggil Aisyah gimana ?"tanya pria itu lagi
"Yaudah terserah"ucap Armel
"Boleh gak aku minta nomor WA kamu ?"tanyanya lagi
"Boleh deh"ucap Armel

Pria itu memberikan handphonenya kepada Armel, Armel mengetik sesuatu dilayar handphone pria itu, setelah selesai Armel kembalikan hp itu kepada si pemiliknya.

"Kak Fakar, eh astaghfirullah, gus maksud saya, hehe. Gus Fakar, temen gus yang sering sama gus itu mana ?"tanya Mimi
"Panggil Fakar aja gak papa kok"ucap Fakar. Yang mendatangi Armel adalah seorang Ahmad Fakarrudin Attar
"Dia lagi ad....."ucapan Fakar terpotong oleh seseorang yang baru saja datang sambil berlari kearahnya.
"Assalamualaikum gus"salamnya
"Waalaikumsalam Ky, ada apa ?"tanya Fakar
"Anu....anu gus itu... itu gus... an....."ucapan Rizky dipotong Fakar
"Anu gus anu gus anu apa ?"kesal Fakar
"Aku bilangnya bisik-bisik yah, kalian dengerin, anak cowok ponpes al-hikmah sama anak cowok ponpes al-qalam lagi berantem"ucap Rizky
"Astaghfirullah"ucap mereka bertiga serentak
"Dimana ?"tanya Armel
"Didekat kantor itu, dibelakangnya"ucap Rizky
"Yaudah ayok cepetan"ucap Mimi berlari duluan.

Mereka berempat pergi menuju belakang kantor yang Rizky bilang tadi. Mereka takut ketahuan, dengan cepat mereka menuju kesana. Sampai mereka disana, memang pertarungan dua pesantren terjadi.

"Stopppp"ucap Fakar kuat

Sontak semuanya berhenti, anak cowok pondok Al-Hikmah sontak menunduk takut dan anak pondok Al-Qalam juga menunduk takut.

"Ning, kita bisa jelasin"ucap Wahid
"Oh, yah yah yah, jelasin sekarang"ucap Armel, wajahnya tampak sudah tak bersahabat
"Ning, tadi akang teh ja....."ucapan Wahid dicela Armel
"Jadilah seorang santri yang berbicara dengan gurunya"ucap Armel ngegas
"Ning Armel, tadi saya jalan, terus saya tabrakan sama dia, saya kesel, yah saya tonjok de"ucap Wahid
"Tapi kan aku udah minta maaf"ucap salah satu anak ponpes Al-hikmah
"Jadi kamu Ndi yang nabrak ?"tanya Fakar
"Gus, saya gak sengaja nyenggolnya"ucap Andi.

Armel tampak memijat pelipisnya, Wahid orang yang dekat dengannya sangat pemarah.

"Kang Wahid bisa minta maaf dan masalah ini gak akan sampai ketangan abi Zahirin dan Abah Jala tau. Tapi, Armel gak bisa janji yah, Armel gak tau yang lain bisa bungkam atau gak"ucap Armel
"Gak papa ning, kalo abi Zahirin dan Abah Jala tau, akang terima aja, akang emosi tadi, maafin akang yah udah buat malu ning Armel"ucap Wahid
"Gak papa kang, Armel juga minta maaf udah bentak akang tadi"ucap Armel. Wahid hanya tersenyum pada Armel.

"Kak, maaf yah, aku capek, jadi aku emosi"ucap Wahid mendekati Andi
"Emm, saya juga minta maaf kak, kita sama-sama capek, yah jadi gituh, heheh"ucap Andi terkekeh
"Teman ?"ucap Wahid mengulurkan tangannya pada Andi. Andi tersenyum dan menerima uluran tangan Wahid.
"Teman"ucapnya tulus.

Armel tersenyum melihat itu, Fakar kembali merasa kesal. Apa yang terjadi pada dirinya ? Setiap kali Armel tersenyum pada pria lain, ia merasa sangat panas.

"Ekhem, kita bubar"ucap Fakar
"Iya gus"ucap mereka semua sambil satu persatu pergi

Tinggallah Armel, Fakar, Mimi dan Rizky. Mereka berempat sama-sama diam disana, Fakar yang dirasuki api cemburu sangat kesal.

"Yok Mi, kita balik"ucap Armel ingin pergi
"Tunggu"ucap Fakar menarik jaket Armel dibagian lengannya. Armel yang hilang keseimbangan hampir saja terjatuh jika Fakar tidak menangkapnya. Tatapan mereka bertemu
"Eh, astaghfirullah"ucap Armel menjauh dari Fakar. Mereka sama-sama membuang muka dan menunduk serta beristighfar.

"Ada apa gus ?"tanya Armel masih menunduk
"Wahid ? Siapa kamu ? Kalian ada hubungan apa ?"tanyanya tiba-tiba menjadi dingin kembali
"Tunggu, panggil Attar aja"ucap Fakar
"Sambil jalan ketenda, biar Armel ceritain"ucap Armel dan mereka berempat pun berjalan.
"Attar, kang Wahid itu santri ndalemnya abi Zahirin dan abah Jalal. Abi Zahirin itu abi Armel dan abah Jala itu kakek Armel. Kang Wahid itu udah kayak sopir pribadi Armel+bodyguard Armel, selama Armel di pondok dia yang nganter kesekolah, pasar dan kemana aja"ucap Armel
"Kang Wahid juga suka sama ning Armel"ucap Mimi tiba-tiba
"Sudah ku duga"ucap Rizky
"Waktu itu dia pernah lamar ning Armel, tapi sayang, kita cuma sebatas teman. Sampek sekarang dia masih suka, dia udah sering lamar Armel, yah Armel nya gak mau, pernah lo waktu itu dia sampek nangis karna Armel katanya mau dijodohin sama anak temennya abi Zahirin. Tapi, abi Zahirin udah jodohin Armel, Armel dan orang yang dijodohin sama dia itu gak mau ketemu, dia bilang takut nanti dianya gak bisa jauh"ucap Mimi
"Kok kamu bilang sih ?"tanya Armel
"Yah gak papa"ucap Mimi
"Jadi kamu udah dijodohin ?"tanya Fakar
"Udah"ucap Armel tersenyum

Kamu siapa ? Armel Aisyah, nama kamu aja terdengar familiar. Apa kita pernah bertemu ? Jawab aku ? Jelaskan lebih jauh tentang dirimu, agar aku tak bertanya tentang teka-teki yang beliku ini.

Assalamualaikum readers

Jangan lupa vote

Kisah di Balik Bumi PerkemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang