4. BENCI

0 0 0
                                    

Armel sampai dirumahnya, ia sangat kacau hari ini. Ia sakit hati dengan Arham, karnanya bisa saja Fachri menjauhinya.

"Assalamualaikum"salam Armel
"Waalaikumsalam"jawab umi Fatimah dan abi Akbar, orang tua Armel. Armel menyalami kedua orang tuanya dan duduk disalah satu sofa diruang keluarganya.

"Kamu kenapa Mel ? Wajah kamu kenapa bonyok gitu ?"tanya abi Akbar
"Kamu berantem sama siapa ?"tanya umi
"Gak tau, Mel gak kenal"ucap Armel lesu
"Kamu itu perempuan, kamu berantem sesama perempuan ?"tanya umi melihat anaknya ini
"Sama laki-laki mi"ucap Armel
"Assalamualaikum"salam seseorang yang baru masuk kedalam rumah
"Waalaikumsalam"jawab mereka

Airiel Akbar, putra sulung Akbar dan Fatimah, abangnya Armel.

"Dek, kenapa wajah kamu ? Berantem lagi ?"tanya Airiel yang hanya dibalas anggukan oleh Armel.
"Dek, ikut mas yok"ucap Airiel
"Kemana ?"tanya Armel
"Supermarket"ucap Airiel
"Ayok"ucap Armel langsung berlari menuju kamarnya.

"Ayok mas, Mel udah siap"ucap Armel turun lagi. Ia memakai baju berwarna Navy bahan katun dan berlengan panjang. Serta rok panjang berwarna putih dan juga jilbab pasmina cream yang ia gunakan. Cantik sekali Armel jika sudah seperti ini.

"Oke, kita pergi. Tapi, ada syaratnya"ucap Aireil memegang pundak adiknya
"Apa syaratnya ? Mel yang bayar ?"tanya Armel
"Ya gaklah, kita kesupermarket, mas yang bayar. Tapi, kamu harus kepondok ya, al-Qalam"ucap Airiel
"Oke, deal"ucap Armel menarik tangan abangnya dan menggerakkannya keatas kebawah.

Mereka pergi kesupermarket dulu, untuk memenuhi keinginan Armel. Abi Armel adalah salah satu pengasuh ponpes Al-Qalam, dia adalah cucu seorang kiyai yang punya pondok. Armel sangat susah dan sangat jarang berada dipondok. Ia akan kepondok jika Airiel membawanya kesupermarket, atau keinginannya sendiri.

Mereka sampai disupermarket, Armel dan Airiel masuk. Armel mengambil banyak snak dan minuman, ia juga mengambil beberapa coklat. Setelah itu Armel membawanya kekasir untuk dibayar oleh Airiel. Setelah selesai belanja, mereka lanjut kepondok.

Sampai dipondok, Armel langsung disuruh masuk kekelas tahfiz, tapi kelas tahfiz disini sedikit berbeda. Seperti sekolah SMA umum lainnya, santriwan dan santriwati yang kelas 11 lah yang Armel masuki sekolahnya pun dari jam 3 sore-jam 5 sore.

"Assalamualaikum"salam Armel masuk kekelas
"Waalaikumsalam"jawab mereka semua berdiri
"Duduk"ucap Armel. Mereka semua pun duduk

Kelas pun dimulai, Armel memanggil satu persatu nama santri dibuku map yang ia bawa tadi. Setelah kelas berakhir, Armel kembali kendalem abah Ghofur. Abah Ghofur adalah kiyai sepuh dikampungnya, ia juga pemilik pesantren ini, ia juga kakek Armel.

"Assalamualaikum"salam Armel dan masuk kedalam
"Waalaikumsalam"ucap abah didalam.
"Kek, apa kabar ?"tanya Armel duduk disebelah kakeknya dan menyalaminya
"Baik sayang, kayaknya kamu gak baik ya ?"tanya kakeknya memegang satu persatu lebam diwajah Armel
"Baik kok kek"ucap Armel memeluk kakeknya.
"Kamu mau nginep ?"tanya kakek
"Gak deh kek, Armel besok sekolah, besoknya lagi Armel pergi kemah"ucap Armel
"Oh iya, mas Airiel udah bilang sama kakek, yah kakek bakal nahan rindu lagi"ucap kakek lirih
"Ya allah kek, ok gini aja yah, habis kemah, selama seminggu Armel disini deh, berangkat sekolah juga dari sini. Gimana ?"ucap Armel membuat kakek kembali senang
"Deal"ucap kakek menjabat tangan Armel
"Oke, deal"ucap Armel

Armel menuju kekamarnya yang ada diatas, ia istirahat sebentar. Ia memainkan handphonenya, tak terasa kantuk menyerang dirinya hingga ia tertidur.

***

Keesokan harinya, Armel terbangun dari tidurnya jam 5:20. Ia melihat sekeliling.

"Kok aku bisa ada dirumah sih ? Dikamar lagi"ucap Armel

Kisah di Balik Bumi PerkemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang