5. Bukan Aku

0 0 0
                                    

Armel diam masih menatap Dandi, pria ini mencoba untuk meyakinkannya atau apa.

"Assalamualaikum"salam seseorang
"Waalaikumsalam"jawab mereka sekelas yang diam menonton Armel dan Dandi
"Kak Mel, kita latihan yah, kalo ada kerjaan, selesai in aja dulu ya kak, assalamualaikum"ucap orang itu lalu pergi
"Waalaikumsalam"jawab mereka

Armel tak beranjak dari tatapannya, ia menarik tangannya kasar.

"Ingatlah satu hal kak, disini siapa akar permasalahannya"ucap Armel membelakangi Dandi
"Mel, aku yang salah, aku cuma mau minta maaf sama kamu"ucap Arham mendekati Armel
"Ham, lo ngapain sih ? Dia itu udah buat lo dalam masalah terus"ucap Dandi
"Kamu dengerkan ? Aku cuma masalah buat kamu"ucap Armel melewati Arham dengan berjalan tertatih, ia kembali berhenti
"Aku juga masalah buat hubungan kita, dulu"ucap Armel berlalu pergi dengan airmata yang dengan lancangnya turun.

Astaghfirullah, ya allah maafkan hamba yang telah mencintai seseorang melebihi rasa kecintaan ku padamu.

Armel berjalan menuju wc sekolah, ia mencuci mukanya, lalu ia pergi kelapangan sekolah. Disana sudah ramai anak pramuka berkumpul.

"Assalamualaikum"salam Armel
"Waalaikumsalam"jawab mereka
"Mel, kamu habis nangis ?"tanya Mimi
"Gak Mi, aku kelilipan tadi"ucap Armel
"Mel, aku kenal kamu 17 tahun lamanya tau"ucap Mimi
"Hehe, ngerti banget deh"ucap Armel
"Kenapa ? Arham ?"tanya Mimi

Armel menceritakan perkara yang terjadi dikelasnya tadi. Mimi mengelus punggung Armel memberi semangat.

"Udahlah yah, lupain aja"ucap Mimi
"Pasti mi"jawab Armel
"Nanti dibuper kita cari cogan"ucap Mimi
"Hahaha, oke, hayuk"ucap Armel

Mimi adalah sahabat Armel dari SD. Mereka terpisah dan jarang main bersama karna beda kelas dan beda jurusan. Armel IPS dan Mimi IPA, mereka dipersatukan karna pramuka ini.

Mereka latihan pionering, Armel menceritakan kepada pak Ravi kakinya terkilir. Jadi, Armel hanya ikut pionering, mereka semua latihan sambil menyanyikan yel-yel mereka. Jam 11 siang mereka baru istirahat, Armel dan mimi pergi kekantin.

"Kok kantin masih rame yah ?"tanya Armel
"Oh, itu kalo aku gak salah, guru pada rapat untuk pensi kelas 12"ucap Mimi
"Ooh bagus deh"ucap Armel
"Kamu tunggu disana aja ya, biar aku yang pesen"ucap Mimi

Armel tersenyum pada Mimi lalu ia pergi duduk di salah satu meja kosong. Mimi datang membawa dua mangkok bakso dan dua es teh. Armel dan Mimi mulai makan, mereka duduk bersebelahan.

Ketika asyiknya makan, Arham duduk disamping kanan Armel. Memperhatikan wanita itu makan, setelah Armel selesai, ia baru membuka obrolan.

"Mel"panggilnya lembut

Armel hanya melihat kearahnya tanpa menyahut panggilannya.

"Em, aku mau minta maaf, untuk kesalahan aku kemaren"ucap Arham menunduk
"Kamu gak denger, aku yang cuma masalah buat kamu, aku juga masalah buat hubungan kita dulu. Kamu gak salah, kalo ada yang salah disini, berarti itu aku bukan kamu"ucap Armel berdiri
"Mel, maaf, Dandi salah paham sebenarnya, aku sama sekali gak tau tentang Zaen"ucap Arham

"Woy"teriak seseorang dipintu kantin

"Itu temen kamu, aku males debat, aku pergi dulu"ucap Armel ingin pergi. Tapi, lagi-lagi Dandi menahannya
"Mau kemana lo ?"tanya Dandi mencekal pergelangan tangan Armel yang sedari tadi sudah memerah karna Dandi.

Kisah di Balik Bumi PerkemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang