17. Malam terakhir

0 0 0
                                    

Keesokan harinya, semua anggota buper tampak sibuk. Sore ini, mereka siap-siap untuk api unggun nanti malam, 3 hari itu sangat sebentar, besok mereka harus pulang kesekolah dan rumah masing-masing.

"Mel, gimana ? Capek gak ?"tanya Mei
"Banget Mei"ucap Armel
"Nanti malem api unggun, aduh jadi gak sabar"ucap Rahma

Malamnya, api unggun pun dimulai. Mereka sibuk menyiapkan yel-yel setelah api unggun, mereka mengelilingi api unggun sambil bernyanyi dan bergembira.

Setelah api unggun selesai mereka ramai yang menyusuri jalan setiap buper, ada yang baru kenalan ada juga yang baru minta nomor handphone.

Armel dan Mimi sibuk memperhatikan sekitar, pas ketika Armel menoleh kekanan, satu permen kapas atau gulali menutupi pandangannya.

"Ambil"ucap Fakar yang memberikan itu padanya
"Makasih"ucap Armel sambil mengambilnya
"Emm, mau kemana kamu ?"tanya Fakar pada Armel
"Mau jalan-jalan aja kok"ucap Armel
"Oh yaudah"ucap Fakar memasukkan kedua tangannya dikantong celana pramukanya, sedangkan Armel memasukkan tangan kirinya kekantong baju pramukanya dan tangan kanannya memegang gulali.

"Satu perkemahan lagi"ucap Fakar bersuara
"Aisyah, perjodohan aku sama Friska batal dan aku dijodohin sama anak temen abi dan umi aku"ucap Fakar
"Wanita itu gak mau ketemu sama aku"ucap Fakar
"Dan aku gak mau ketemu sama dia"lanjut Fakar
"Kenapa ?"tanya Armel
"Karna kamu, aku selalu inget kamu Aisyah"ucapnya memandang Armel yang lebih pendek darinya
"Gus, belajarlah untuk melupakan saya"ucap Armel menunduk
"Tidak, aku gak akan melupakan kamu"ucap Fakar
"Aisyah"panggil Fakar

Armel hanya memandang Fakar dan langsung menunduk ketika Fakar membalas pandangannya.

"Huft, aku mencintai kamu"ucap Fakar

Aku juga mencintaimu

"Aisyah, 3 bulan terakhir, cuma kamu, hanya kamu dan kamu yang aku cinta"ucap Fakar
"Gus, dosa"ucap Armel
"Ini salah gus, ini salah"ucap Armel
"Jika mencintaimu adalah suatu kesalahan, biarkan aku terus bersalah"ucap Fakar memandang Armel. Armel balas memandang Fakar.

"Cih, jawaban yang tak terduga keluar dari bibir seorang Ahmad Fakarrudin Attar"ucap Armel
"Jika mencintaimu adalah suatu dosa, biarkan aku berdosa, akan ku ubah dosa menjadi do'a"ucap Armel
"Kamu juga gitu, Aisyah"ucapnya

***

Keesokan harinya, mereka siap-siap akan pulang, Armel melamun ditepi jalan menunggu jemputan. Barang-barang disamping bawahnya ia biarkan saja.

"Perlu tumpangan ?"tanya seseorang yang baru keluar dari mobilnya
"Gak, makasih"ucap Armel sambil menatap sekilas mobil fortuner dibelakang mobil itu.
"Ayolah Mel, gak usah sok nolak kamu"ucap pria itu memegang tangan Armel
"Lepas"ucap Armel menarik tangannya
"Gak aku gak akan lepasin kamu"ucap pria itu

Bugh....

"Aku udah bilang lepasin aku"ucap Armel

Tin tin.....

"Minggir"ucap Armel pada pria itu

Mimi datang membantu Armel membawa barang-barangnya. Tepat dibelakang mobil Fakar ada mobil sedan dengan modifan yang sangat keren.

Armel melewati mobil Fakar dan memandangnya sekilas. Armel masuk kemobil sedan itu setelah semua barangnya ia masukkan kebagasi mobil.

Mimi membawa mobil itu, mereka menuju pondok. Sampai mereka dipondok, mereka lanjut bersih-bersih, setelah itu istirahat.

Jam 15:30.

Kisah di Balik Bumi PerkemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang