Maaf aku terlalu sibuk untuk mencintaimu, sampai aku lupa untuk bertanya. Adakah tempat dihatimu untukku?
Zahra Alika
***Lean memandangi jam yang bertengger dipergelangan tangannya, hari ini ia sudah ada janji dengan kedua sahabatnya.
Langit sore yang nampak cerah membuat Lean tersenyum, sepertinya langit sedang bahagia, pikir Lean.
Wanita itu fokus menyetir, jalanan sore ini cukup padat, karena berhubung saat ini merupakan jam pulang kantor. Gadis itu merutuk saat dirinya harus terjebak macet, suara klakson terdengar saling bersahutan memekakan telinga
Sesekali Lean bersenandung mengikuti irama lagu yang terputar pada radio mobilbnya
" saat kau ingat aku..
kuingat kau.. "" saat kau rindu..
aku juga rasa... "Tangan Lean terulur untuk mengganti lagu itu, ia merutuk. Karena hanya dengan mendengar lagu itu, sepertinya bisa membuat kondisi hatinya tak baik
Menghindari mendengar lagu yang dapat membuatnya galau, Lean malah mendengar suara oranga yang membuatnya galau dari siaran radio
" kembali dengan saya Budi di siaran radio kesayangan kita, nah kali ini yang menjadi pembicara kita yaitu Ustadz muda yang saat ini sedang terkenal dimana-dimana, Adam kadafi" ocehan host itu berhasil membuat Lean terdiam
" Assalamualaikum, Ustadz Adam. Gimana kabarnya? "
" Waalaikumussalam, Mas Budi. Alhamdulillah kabar saya baik " suara berat itu berhasil membuat jantung Lean berdegub dengan kencang
" nah, ustadz. Banyak sekali dari pendengar kita, yang ingin agar kali ini ustadz mengangkat tema tentang, pernikahan. Wahh kayaknya pada kebelet nikah nih ustadz, hahha"
" hahha, iya nih. Tapi kalau memang sudah sanggup, ya gak masalah. Kan pernikahan merupakan ibadah, bagusnya lagi dengan menikah insyaallah kita bisa terhindar dari perbuatan zina " Lean masih terus mendengarkan suara itu. Jika kalian fikir ia fokus terhadap hal yang diperbincangkan, maka kalian salah. Lean hanya ingin mendengar suara itu
" bener tuh, ustadz. Oiya kalau ustadz sendiri, bagaimana? Kan masih jomblo nih, ada rencana buat menikah dalam waktu dekat ini gak? " Adam terkekeh disebrang sana
" yah,, sementara persiapan. Doakan saja semoga lancar sampai hari H " kata Adam, berhasil membuat Lean tertohok. Sakitkah?
" yahh, pasti banyak nih kaum hawa yang patah hati, tau ustadz idola mereka bakal married " ucap host itu
Lean mematikan radio mobilnya, ia tak ingin mendengar lebih lanjut percakapan dua orang itu, ia terlalu takut jika harus kembali tersakiti.
Lean melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang saat ia berhasil keluar dari kemacetan, ia membawa kuda besi itu membelah jalanan ibukota disore hari
Setelah memarkirkan mobilnya disalah satu caffe, Lean segera masuk mencari kebaradaan kedua sahabatnya yang sudah menunggu dari tadi
Dentingan lonceng yang berbunyi saat pintu caffe dibuka menandakan jika ada orang yang masuk, berhasil membuat Lean menjadi pusat perhatian
KAMU SEDANG MEMBACA
HUWA
Teen FictionMenceritakan tentang hijrahnya seorang bad girl yang dipaksa oleh anak pemilik pondok untuk menetap di Pesantren. Tentang sebuah penantian dan pengorbanan yang entah akan berakhir dengan tangis atau mungkin dengan tawa.