MY BOYFRIENDS IS A PYSCHOPATH

17.

Hai:v
Ai cuman mau bilang (jgn panggil thor lg:v panggil aj Ai ntr nengok:v.ysj)

💫Selamat menikmati cerita ini!💫
🐾Jan lupa tinggalkan jejak kalian!🐾
🚫Ai akan sangat menghargainya!🚫

_________________________________________

AuthorPOV...

Kini Angga dan beberapa anak buahnya sudah siap.
Persetan dengan masalah Jeslyn, dia bisa mengurusnya nanti.
Yang terpenting Aulia!
"Sudah siap?" Tanya Angga seraya melirik Leo.
"Su-sudah tuan." Jawab Leo hati-hati.
Angga menghela nafas sejenak, dia tau kenapa Leo menjawab pertanyaannya dengan nada takut.
Angga menepuk jantan pundak Leo.
"It's okay, bukan murni kesalahanmu Leo...kau hanya kurang waspada." Ucap Angga seraya tersenyum kecil.
"Baik Tuan...lain kali saya akan lebih waspada." Ucap Leo tersenyum.
Angga hanya mengangguk.
"Okay, sekarang kita berangkat." Ucap Angga dan di anggukin Leo.
Leo menjalankan Mobilnya ke arah yang di tuju, dan diikuti mobil anak buah dibelakangnya.

Disisi lain.

"Siapkan semua dengan matang! Saya tidak mau ada kesalahan sedikit pun!" Ujar Tan seraya menatap tajam anak buahnya.
"Baik tuan!" Sahut mereka dengan lantang.
"Kalian bertiga!" Ucap Tan seraya menunjuk salah satu anak buahnya dan 2 orang maid.
"Iya tuan?" Sahut mereka.
"Bawa Aulia ke kamarnya, bersihkan dan kemas dia dengan cantik...aku ingin dia menjadi penonton utama nanti." Perintah Tan seraya tersenyum miring.
"Baik tuan!" Sahut ketiga orang itu seraya membungkuk hormat dan pergi menjalankan perintah.
"Aku pastikan kau akan mati ditanganku......Angga." Desis Tan.

Ceklek!

Maid itu membuka pintu penjara itu.
Pintu terbuka dan menampilkan gadis yang terduduk lemas seraya memeluk kedua kakinya.
Ya, itu Aulia.
Lihatlah penampilannya kini, rambut berantakan, pakaian yang kotor dan sedikit robek, dan beberapa luka di tangannya.
Mungkin bisa di bilang dia menyakiti diri sendiri(?).
Maid itu masuk mendekat ke sebelah Aulia yang tampak kacau.
"Nona Aulia..." Sapa salah satu maid seraya membungkuk ke sebelah Aulia.
Aulia yang mendengar namanya terpanggil, lantas mendongakkan kepalanya menatap maid tersebut.
"Apa maumu?" Tanya Aulia dengan wajah yang amat datar.

"Tuan memerintahkan kami untuk membawamu ke kamar dan membersihkan dirimu nona." Jawab salah satu maid itu dengan sopan.
"Ya." Sahut Aulia dan langsung berdiri.
Entahlah, lelah rasanya memberontak daritadi, lagipula dia yakin pada satu hal.
Bahwa, Angga pasti datang menyelamatkannya.
Baru saja anak buah yang di suruh Tan mau mendekatinya untuk membawa Aulia, dia lebih dulu di hadiahi tatapan tajam dari Aulia.
"Tidak usah menyentuhku, aku bisa jalan sendiri." Ucap Aulia dingin seraya menatap tajam orang itu.
Pria itu hanya mengangguk, dan mengikuti Aulia dari belakang.

Dan sekarang Aulia sudah berada di kamar pertama tadi dia bangun dari pingsannya.
Para maid menjalankan tugasnya, sedangkan pria tadi menjaga di depan pintu Aulia.
Tak sedikit Aulia meringis pelan karena luka yang dia buat.
Para maid sibuk memoles wajah cantik Aulia, mereka kagum dengan wajah Aulia yang benar-benar cantik alami.
Setelah selesai, mereka berdua tersenyum seraya melihat Aulia.
"Anda sangat cantik Nona.." Ucap maid yang pertama.
"Pantas saja tuan sangat menginginkan anda.." Lanjut maid yang kedua.

Aulia berdiri dan memandang dirinya di cermin.
Tidak dapat dipungkiri dia memang begitu cantik, Dress selutut berwarna Biru laut, dipadu dengan polesan makeup yang terlihat natural.
Sungguh, membuat pria manapun merasa nyaman ketika memandangnya.
"Kalian tau? Sampai kapanpun saya tidak akan menjadi milik Tuan kalian." Ucap Aulia dengan nada dingin dan membalik posisi tubuhnya menatap dingin ke kedua maid tersebut.
Kedua maid tersebut hanya diam menunduk.
"Keluarlah, saya ingin sendiri." Perintah Aulia masih dengan nada dingin.
"T-tapi..."
"Tidak ada penolakan! Cepat keluar! Aku ingin istirahat!" Tegas Aulia.
"Ba-baik Nona." Dengan berat hati, kedua maid itu melaksanakan perintah Aulia.
Keduanya keluar dan mengunci pintu kamar itu, takut-takut dia akan kabur.