[ 아 · 이 · 린 ]
|
|Pijatan di dahi sudah berkali - kali Irene lakukan untuk mengusir ketakutan - ketakutan akan musibah yang akan datang, namun semua caranya gagal total. Setelah Suho pamit meninggalkannya sekitar 20 menit silam, Irene tak tahu harus melangkah darimana.
Melihat keempat adiknya terbaring tak berdaya diatas ranjang terpisah dalam satu ruangan yang sama disertai nebulizer menutup hidung juga mulut mereka, Irene diam - diam menahan diri agar tidak meneteskan setitik pun air mata.
Mendengar penjelasan Suho tepat setelah Irene sampai, menjadikan wanita yang menyandang jabatan sebagai kakak tertua itu jatuh lemas diatas pelukan Suho.
"Terlalu banyak asap yang masuk ke paru - paru mereka hingga membuat mereka tak sadarkan diri. Luka dari wajah Seulgi dan Wendy juga sepertinya akibat kekerasan yang dilakukan oleh dua pria itu. Tapi kau tidak perlu terlalu memikirkan dua pria itu karena mereka sudah tertangkap."
Beralih menekan beberapa kali pangkal hidung, Irene sama sekali tidak membaik. Segalanya terlalu bertubi - tubi mengingat beberapa saat sebelumnya kala di taksi yang Ia tumpangi, sebuah radio menyiarkan bila Kim Sang Joong telah diadili dan divonis hukum mati usai tim penyidik menemukan semua bukti perbuatan yang secara tidak langsung mengungkap segala kejahatan mulai dari penggelapan dana sampai penjualan anak yang ternyata Ia sediakan untuk pejabat - pejabat nan merupakan investor di perusahaannya. Pertanyaan Irene tentang kenapa Kim Group berkembang begitu pesat padahal dulu peringkatnya jauh dibawah Diamond Electronics telah terjawab satu persatu.
Irene pun masih tidak menyayangka bila dibelakang perkara yang menurutnya sudah cukup besar ini, ternyata masih melibatkan pejabat - pejabat lain di luar negara sendiri.
Konyol sekali membayangkan cara Sang Joong ingin menjadi paling berkuasa justru menjatuhkannya ke dasar jurang paling dalam.
Segenap penderitaan yang lagi - lagi diturunkan bersamaan membuat Irene terlalu lemas bahkan untuk sekedar mengangkat panggilan dari Bogum yang menggetarkan ponsel diatas meja kaca ruang VIP tempat semua adiknya dirawat. Mengalihkan pandangan ke arah selain benda persegi itu karena Irene sendiri tahu bila Ia tidak bisa menghindar selamanya, Irene sungguh kelelahan. Ia benar - benar menginginkan istirahat penuh tanpa gangguan sedikitpun setidaknya satu hari saja.
Tapi siapa juga yang takdir dengarkan saat ini? Tidak mungkin dengan mudahnya mengabulkan apapun permohonan Irene seperti yang sudah - sudah, bukan?
Irene telah terlalu terbiasa dengan nasib nan selalu bersenang - senang menyaksikan siksaannya hingga kini Ia tidak heran bila tidak lama lagi sebuah rajam telah disiapkan baginya.
Dan benar saja.
Merutuki gerak tubuh yang tidak sinkron dengan otak, hatinya kembali dihunus oleh tajamnya informasi menyakitkan yang lolos begitu lancar dari mulut sekretaris utamanya di seberang sana kala jari - jari lentik bergetar Irene menggeser lingkaran hijau secara perlahan.
Ada jeda cukup lama yang cukup membuat Irene geram hingga sedikit melontarkan ucapan ketusnya.
"Katakan atau kupecat."
"Nyonya Bae, aku tidak yakin kau bisa menahannya. Ini terlalu be..-"
"Katakan, Park Bogum!!"
"Maafkan aku, Nyonya. Ternyata Kim Suho adalah anak angkat Kim Sang Joong. Tidak ada informasi apapun karena memang tidak pernah ada dokumen serah-terima dari panti ke pihaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Velvet Fraternity 5 : IRENE ✔
FanficBae Joohyun atau Irene. Perempuan dingin elegan dengan segala aura kuat yang terpancar dari dirinya. Bersama tanggung jawab empat gadis yang merupakan adiknya, Irene berusaha sekuat tenaga menjaga kebahagiaan mereka senantiasa berputar di lingkaran...