-20-

229K 15.2K 806
                                    

Yaampun sist aku lupa update😂

Happy reading ya walau telat wkwkwk.

Bijak dalam memilih bacaan, warning dibagian tengah ke akhir.

17+

❄❄❄

Ini malam kedua kami tidur seranjang. Jika kalian ingat kemarin, Pak Satria tidak mengatakan bahwa dia tidak akan meminta haknya dalam waktu dekat. Jadi aku kembali harap-harap cemas.

Isi lemari seperti disulap entah oleh siapa, beberapa baju lamaku sudah tidak ada digantikan dengan baju-baju baru yang pastinya lebih bagus. "Baju saya pada kemana, Pak? Mudik?"

"Tidak tau, sebelum akad nikah Bunda sempat kemari membawa kantung belanja. Coba tanya Rena." Jelasnya. Ya aku tidak masalah baju lamaku ditiadakan. Tapi hanya bertanya saja memastikan.

"Kok pendek-pendek semua sih ini?" Gerutuku sedikit kesal. Meskipun bukan baju tidur transparan kurang bahan tapi digantikan dengan banyak piama yang seperti kemarin panjangnya hanya setengah paha. Kenapa sih bun, kenapa?

"Tidak masalah asal kamu pakai dirumah saja. Lagian hanya saya lelaki di rumah ini." Ya itu Pak, saya takut diterkam sama Bapak.

Aku mendengus kesal mendengar balasannya tapi tetap mengambil satu baju tidur berwarna putih dan langsung ke kamar mandi. Setelah makan tadi, kami berakhir nonton film bersama hingga jam makan malam tiba. Sangkin tidak sadar waktunya. Pukul delapan lewat lima belas menit kami berdua baru masuk kamar dan kini aku duluan yang membersihkan diri.

Aku keluar setelah menggantungkan kembali handuk pink baru yang sudah tersedia di gantungan. Lucu sekali, punyaku berwarna pink, punya Pak Satria berwarna biru. Aku tertawa saat pertama kali melihatnya.

"Mandi sana, Pak!" Kataku menginterupsi kegiatan Pak Satria di meja kerjanya.

Pak Satria masuk ke kamar mandi. Aku menyisir rambutku lalu mengambil ponsel dan berbaring di sofa.

Anda
Ren, baju-baju baru di lemari itu bunda yang beli?

Rena
Iya diganti semua sama bunda. Lo sih baju udah gak layak pakai masih aja dibawa.

Anda
Emang bunda periksa lemari? Bajunya pada pewe pas dipake makanya masih gue pertahankan. Sekalian hemat.

Rena
Iya, awalnya dia cuma mau ngecek baju lo cukup apa enggak karena udah dibagi dua kan setengah disana setengah dirumah gue. Gatau deh gue apa kelanjutannya, yang jelas habis lemari lo dikosongin gue sama bunda diajak belanja.

Aku tertawa memahami maksud baik ibu mertuaku.

Anda
Pendek-pendek banget tapi Ren, agak risih gue.

Rena.
Santai kali, ngapain lo risih. Lagian juga dirumah cuma ada laki lo sama Gia. Kata bunda, biar Gia cepet dapet adik, untung gak dibeliin lingerie lo ya. Atau ada? Periksa coba lemari lo.

Anda
Gia gimana? Gak mewek kan?

Aku memilih mengalihkan pembicaraan.

Rena
Nggaklah, dia tu kalau udah sama bunda papa damai sentosa hidupnya.

Baru saja aku ingin membalas, aku malah dikejutkan dengan Pak Satria yang keluar dari kamar mandi mengenakan handuk biru yang hanya menutupi area pribadinya saja.

KIASA [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang