Sebelum membaca, alangkah baiknya vote terlebih dahulu:)
Happy reading~
Khanza langsung melesat pergi ke tempat yang ditunjuk jessica yang katanya ada geng motor. Khanza sangat yakin itu pasti Gama.
Sesampainya disana, Khanza melihat 2 kelompok berbeda rompi sedang bertatap tatapan, seperti tatapan permusuhan?
Tanpa Khanza sadari, ada satu orang dibelakangnya berniat untuk menangkapnya.
"KHANZA!!" teriak letta membuat Khanza menoleh ke belakang dan berhasil tertangkap oleh orang tersebut.
Gama sama terkejutnya. Ia semakin menatap kebencian kearah ARKAN PRADISWORO sang ketua geng pradex.
"JANGAN.BAWA.CEWE.GUE." tegas Gama penuh amarah. Matanya sudah gelap di penuhi amarah.
"Ooh jadi ini kelemahan seorang GAMA ADITYA." seringai arkan sambil melihat lekat Khanza.
"Bagus juga selera lo. Buat gue aja deh" Pancing arkan membuat Gama tambah emosi.
"JANGAN MACEM MACEM KALO LO MASIH MAU LIAT MATAHARI BESOK PAGI!" Tegas Gama membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan merinding.
"Aduhh gue takut.. Hahahaha" Ledek arkan membuat Gama sudah kehilangan kesabarannya.
Baru saja ia selangkah maju, arkan sudah menodongkan cutter pada leher Khanza.
"Eittss... Maju selangkah, cewe lo gue gorok" Ancam arkan sambil menyeringai.
Khanza tidak sebodoh yang mereka bayangkan, dia diam hanya mengumpulkan tenaganya.
'Rupanya ia ingin bermain main denganku' batin Khanza tersenyum sinis.
BRUKK
BRAKK
BUGHH
KREKKsemuanya melongo melihat aksi Khanza yang menghajar arkan. Sekarang dengan posisi menginjak punggung arkan dan tangan yang memelintir.
"Gue ga selemah yang lo kira! Baru segini aja dah lemes lo!" Desis Khanza lalu melepaskan arkan.
Anggota pradex menatap Khanza tajam
"APA?! MAO GUE INJEK KAYA DIA JUGA?!" bentak Khanza kepada anggota pradex membuat semua anggota pradex menggeleng.
Mereka menggotong arkan untuk menaiki motor dan pergi dari sana.
Khanza menepuk kedua tangannya, lalu meniup debu yang ada ditangannya.
Khanza langsung menengok kearah Gama dan teman-temannya yang sedang melongo.
"Kenapa lo pada ngeliatin gue begitu?" Sinis Khanza.
"Gilaa.. Belajar dari mana lo jurus begitu?" Takjub diego.
"Dulu gue mantan karate, pencak silat, sama tornado" Jawab Khanza dengan sombongnya.
"Taekwondo malih!" Peringat Gavin.
Gama langsung menghampiri Khanza dan menggandeng nya kearah rockinya yang berada di ujung jalan.
"Eh, apaan dah.. Temen gue nungguin-"
"Shttt.." Gama menempelkan telunjuknya di bibir Khanza."Gue bangga sama lo." Ucap Gama membuat Khanza bingung.
"Bangga?"
"Ya. Arkan susah buat ditumbangi, dan lo dengan mudahnya ngehajar dia" Ucap Gama membuat Khanza menggaruk kepala nya.
"Hehehe... Sebenernya... Ta-tadi gue ga sengaja nonjok anunya. Mungkin dia ngilu" Cengir Khanza membuat Gama melotot.
"Pantes. Gue jadi arkan juga bakal pingsan ditempat." Canda Gama.
Khanza tertawa mendengar lelucon itu.
"Lo mao gue tonjok juga?"
"Jangan lah. Cakep cakep doyan nonjok Lo" gama langsung dihadiahi pukulan yang mantap oleh Khanza
"Aww.. Gila. Pantes aja arkan langsung tepar. Tonjokan lo keras banget" Ringis Gama.
"Eh, sorry... Kekencengan ya?" Khawatir Khanza.
Gama tertawa. Ia mengerjai Khanza. Sebenarnya tidak terlalu sakit baginya.
Khanza terdiam dengan tawa Gama. Gama terlihat tampan saat tertawa.
"Gue tau gue ganteng." Sindir Gama.
Khanza mendengus kesal dan berniat pergi dari Gama. Namun Gama kembali menariknya.
"Gitu aja ngambek. Ayo pulang gue anter. Temen temen lo udah gue suruh di anterin sama temen temen gue" Ucap Gama yang diangguki Khanza.
'Semoga perlahan gue bisa melupakan kenangan yang terjadi. Dan memulai hidup baru'
T. B. C
Jangan lupa vote&komen-!
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive leader gengster
Teen Fiction(COMPLETED) ( FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) "MULAI SEKARANG, KHANZA MAIRA ABRISAM MILIK GUE" Teriak Gama membuat Khanza melotot kan matanya. "Woy, lu apa apaan si asal klaim gue aja" Bisik Khanza kepada Gama "Karna lo udah rebut hati gue" SELAMA...