sembilan belas (revisi)

76.5K 5.4K 508
                                    

Sebelum baca vote dulu😌

Happy reading~


Sedari tadi Gama membujuk khanza yang lagi lagi ngambek karna tidak jadi berlibur ke pantai.

"Za... Plisss kali ini ingerti, tadi markas di serang sama gengster gavoor. Ini juga pas mau otw kerumah kamu, aku dijegat sama orang bertopeng" Jelas Gama dengan nada memohon

Khanza menoleh kepada Gama. Ia merasa bersalah sekarang.

"Ma-af aku egois ya?" Lirih Khanza dengan suara yang serak.

Gama yang melihat itu buru buru merengkuh Khanza dari samping.

"Shhtt... Gapapa aku ngerti" Ucap Gama bermaksud menenangkan Khanza.

"Tapi minggu depan kita harus jadi ke pantai ya?"

Gama terkekeh lalu mencubit hidung Khanza "masih inget ternyata. Oke, kali ini aku pastiin ga akan gagal"

Khanza tersenyum dan menyandarkan kepala nya di dada Gama.

"Dada kamu keras banget"

"Kalo lembek atuh dada ayam"

Khanza memukul pelan tangan Gama

"Tapi nyaman kan?" Goda Gama membuat Khanza salting

"Pokonya, cuma aku yang boleh bersandar disini, disini dan disini" Ucap Khanza sambil menunjuk dada, bahu dan paha.

Muka Gama meringis saat Khanza memegang pahanya

"Ck. Jangan diteken paha aku, sakit" Dumel Gama yang dibalas cengiran oleh Khanza.

"Mulai sekarang kalo mau kemana mana jangan sendiri ya" Ucap Gama membuat Khanza mengernyit heran

"Mereka punya rencana yang gabisa ditebak" Jelas Gama

Khanza melengkungkan bibirnya kebawah "kenapa jadi begini sih. Emang kalo dia berhasil nyulik aku, aku bakal mau gitu sama dia. Ya enggak lah" Dumel Khanza sambil mengerucutkan bibirnya

"Makanya, jadi cewe cantiknya jangan berlebihan" Goda Gama

"Kalo aku ga cantik kamu ga bakal mau sama aku" Balas khanza menyekak Gama

"Ya--engga, aku kan ga mandang fisik" Elak Gama

"Iki kin gi minding fisik" Ledek Khanza dengan mulut mirip meme chef arnold

Gama tertawa mendengar ucapan Khanza "serius. Aku suka keberanian kamu, ke bar baran kamu, pokonya apapun yang ada di kamu aku suka"

"Dasar kadal. Bisa aje" Mereka pun tertawa berdua

= = = = =

"Gue mau kita putus"

"Loh? Apa alasan kamu putusin aku?"

"Gue udah jadian sama farah"

"Farah cewe yang numpahin air aku dikantin itu?"

"Iya"

"Kamu jahat Gama!"

"Ya memang. Gue cuma penasaran sama lo! Lo aja yang gampang banget dibegoin"

"AAAAKKKKHHH!!!"
"huhh,, huhh,, huhh"

Triririrriiriring
Plak

Khanza terbangun dari tidurnya, ia seperti abis maraton saat ini.

"Untung cuma mimpi" Lega Khanza

"Tapi gimana kalo itu jadi kenyataan? Ga.Ga.Ga. Gaboleh!" Khanza langsung masuk kekamar mandi dan bersiap untuk sekolah.

Sesampainya disekolah, Khanza keheranan dengan sikap Gama yang tak biasanya. Tidak hanya Gama, tapi teman temannya pun ikut berbeda.

'Mereka kenapa?' batin Khanza keheranan

Sesampainya di kelas, disamping kursi Khanza yang biasanya diisi oleh letta, sekarang diisi oleh azizah anak alim di kelas ini.

"Let? Ko lo pindah?" Tanya Khanza kepada letta

"Males gue duduk sampingan sama cewe murahan" Ketus letta membuat khanza terkejut

Ia tidak tahu letak kesalahannya dimana. Lalu ia menghampiri Gama yang sedang duduk dipojok.

"Gam? Mereka kenapa si?" Tanya Khanza

"Dasar cewe murahan." Sinis Gama membuat hati Khanza sakit.

'Mereka kenapa? Apa salah gue?' batin Khanza sedih

"Gausah pura-pura bego!" Ketus gama yang langsung meninggalkan Khanza.

"Hai za!" Sapa nando

"Lo! Pasti lo ya yang bikin ulah?!" Tuduh Khanza membuat nando terkejut

"Ulah apaan? Gue baru aja kesini" Heran Nando

"Halah jangan sok gatau lo!" Ketus Khanza

Kemudian letta berjalan dihadapan mereka berdua

"Ternyata bener murahan, heuh" Sinis letta

Khanza menahan lengan letta "let?tolong jelasin apa salah gue" Mohon Khanza

"Pikir aja sendiri" Sinis letta dan langsung keluar dari kelasnya.

"Lo! Kenapa si ganggu hidup gue mulu?!" Bentak Khanza kepada Nando

"Ganggu apa? Gue ga ngapa ngapain selama ini! Cuma kejadian dulu doang." Balas Nando.

"Sekalinya pembohong tetap pembohong!" Khanza langsung pergi ke taman belakang sekolah.

"Mereka kenapa, apa salah gue" Lirih Khanza yang sudah mengeluarkan air mata.

Sepulang sekolah, teman teman Khanza masih mendiami Khanza membuat hati khanza sakit. Kemudian ia menyetop taksi dan pergi menuju rumahnya.

"Bagus. Rencana kita berhasil. Mereka bodoh, gampang sekali menipu mereka hahahaha... Besok kita ke rencana berikutnya" Ucap seseorang yang sedang menelfon sambil memantau gerak gerik teman teman Khanza




T. B. C

Sebenernya ga tega buat bikin alur kaya gini:(
Tapi gimana lagi, otak author lagi mampet
Jangan lupa vote & komen!
Semakin banyak vote, semakin cepet update!!

My possessive leader gengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang