Sebelum membaca, vote dulu okeehh
Happy reading~
Hari ini Khanza lagi lagi didiami oleh teman-temannya. Dia sama sekali tidak tahu penyebab mereka menjauhi Khanza.Saat ini Khanza baru saja sampai di kantin dan langsung menghampiri meja Gama dkk.
"Let..." Lirih Khanza
Letta memandang sinis Khanza "ngapain lo? Masih banyak meja kosong." Ketusnya
"Bilang sama gue. Gue salah apa?" Lirih Khanza lagi
"Masih nanya salah lo apa?" Letta mengeluarkan ponselnya dan membuka sesuatu lalu ditunjukkan pada Khanza.
Disana terlihat foto Khanza bersama seorang laki-laki, Khanza tampak berantakan. Di foto itu menampakan bangunan hotel.
Sekarang Khanza mengerti.
"Ga.. Itu bukan gue.." Ucap khanza dengan suara parau
"Halah gausah ngeles lo" Ketus letta
"Itu bukan gue. Lagian bisa aja foto itu diedit"
"Gausah banyak alesan. Dibayar berapa lo?!"
Cukup. Khanza sudah tidak kuat. Dia langsung pergi ke kelasnya dan mengambil tas lalu pergi dengan izin sakit.
Khanza menyetop taksi untuk pulang kerumahnya.
"Pak, alamatnya di komplek bougenville ya" Ucap Khanza pada sang sopir.
Namun saat di perjalanan, Khanza merasa jalan ini berbeda dengan jalan yang biasanya. Ia tidak pernah melewati jalan ini.
"Pak, ini lewat mana ya?"
Khanza tidak bisa melihat jelas sang sopir, karna sopir itu menggunakan masker.
"Pak? Bapak mau culik saya ya?!" Sentak Khanza
Lalu tiba-tiba Khanza dibekap Oleh kain dari belakang dan pingsan.
"Bagus. Rencana berhasil" ucap penculik itu.
Malam ini letta dkk dihebohkan orangtua Khanza karna Khanza belum pulang sejak tadi.
"Tadi abis istirahat Khanza pulang tan" Ucap letta dengan malas malasan
"Kalian ada masalah sama khanza?" Tebak bunda Khanza
Letta menunjukkan foto yang tadi ia berikan kepada Khanza. Ibunda Khanza tentu saja terkejut melihat foto itu.
"Ini pasti ga bener. Khanza ga pernah keluar malam selama ini. Paling keluar sama Gama. Tante tau semua tentang Khanza" Ucap sang bunda
"Sebelum kalian bertindak, sebaiknya pikir dulu. Jangan karna satu kesalahan, itupun belum tentu benar, kalian langsung berprasangka buruk kepada orang itu. Itu hanya akan membuat kalian menyesal di lain hari. Tante permisi. Kalau kalian gamau bantu tante cari Khanza, jangan pernah dekati Khanza lagi setelah Khanza ketemu" Ucap bunda Khanza membuat letta,oline,jessica merenung.
Setelah kepergian bunda Khanza, letta langsung menelfon Gama untuk memberi tahu kabar ini
'Halo' ucap Gama diseberang sana
"Khanza ilang" Ucap letta to the Poin
'Ck. Palingan dia sama laki laki laen' sinis Gama
"Feeling gue tindakan kita salah. Kita belum cari tau pasti semua ini tapi kita langsung jauhin Khanza. Kita harus cari tau"
'Hmm'
Tut.Gama pov
Khanza hilang? Paling dia bersama laki laki lain. Huh, tapi gue ngerasa hati gue gaenak saat denger Khanza hilang.
Gue langsung menuju markas untuk meminta kevin melacak foto itu. Foto yang buat gue ga percaya lagi sama khanza.
"Inimah editan bos"
Degg
'Gue salah!' batinku
Gue langsung menghubungi temen temen buat dateng ke cafe.
"WHAT?! bener dugaan gue. Khanza gabakal kaya gitu" Ucap letta
"Terus gimana?" Ucap oline
"Ini pasti bagian rencana dari mereka. Arghh gue bodoh banget!" Gue bener bener frustasi sekarang
"Kita harus cari Khanza"
Author pov
Gama sudah berkeliling Jakarta, namun jejak penculik itu sama sekali tidak ditemukan. Gama benar benar frustasi saat ini.
"Arghhh! Gue bego! Gue tolol! Gue goblok! Bisa bisanya gue ga percaya sama pacar sendiri!" Teriak Gama sambil memukul setir.
"Udah gam, kita juga salah. Tante Regita sampe kecewa banget sama kita. Dia ga ngizinin kita bertemu khanza lagi kalo Khanza udah ditemuin" Ucap letta membuat Gama semakin hancur.
Ya. Gama menangis pertama kalinya, dan itu karena wanita yang ia cintai namun disia siakan.
"Gue ga akan kasih ampun penculik itu." Raut wajah Gama sudah menggelap sekarang, tanda tanda bahaya sudah muncul.
Gama langsung mengendalikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata
"Gam! Pelan pelan! Kita bisa mati kalo gini!!" Bentak Diego
Gama tidak memperdulikan itu dan semakin menambah kecepatan mobilnya. Pikirannya sedang kacau saat ini.
Gama mengambil handphone nya dan menelfon seseorang.
"LACAK KEBERADAAN CEWE GUE SEKARANG!! LAMA GUE BUNUH LO!" Teman teman Gama sudah ketakutan sekarang. Gama begitu menyeramkan saat emosi.
Ting.
"Bagus. Ga sia sia anceman gue" Gumam Gama sesudah mendapatkan hasil dari orang suruhannya.
Ia langsung memutar balikkan mobilnya menuju tempat keberadaan Khanza. Sebelum itu, ia menelfon anggota scorpix untuk datang kesana juga untuk berjaga jaga.
Gama sudah sampai di sebuah hutan, yang ditengahnya terdapat gedung lumayan besar yang ia yakin tempat Khanza disekap.
Gama sengaja memberhentikan mobilnya jauh dari gedung itu agar tidak dicurigai. Anggota scorpix juga sudah datang kesana. Gama langsung membuat rencana bersama semuanya.
Ia menyuruh salah satu anggotanya menyamar menjadi penculik disana dengan memakai topeng. Dan Diego masuk melalui belakang sedangkan letta mengawasi keadaan dari luar gedung menggunakan monitor. Gama sendiri akan mencari keberadaan Khanza melalui pintu depan.
Sebelum masuk, Gama meminta anggotanya untuk memancing penjaga yang menjaga di pintu depan agar ia bisa masuk.
Mereka pun mulai menjalani tugasnya masing-masing. Setelah penjaganya mengejar anggota yang Gama suruh, Gama langsung masuk kedalam gedung itu dan mencari keberadaan Khanza. Ia melihat Diego yang juga baru masuk dari belakang.
Ia meminta Diego untuk berpencar, Gama kekanan sedangkan Diego ke kiri.
Gama berkeliling dan akhirnya,, ia menemukan gadisnya.
"Khanza... "
•
•
•
T. B. CYeyy... Khanza nya ketemu!
Author ga tega, makanya langsung ditemuin wkwk.
Jangan lupa vote & komen!
Semakin banyak vote, semakin cepet update!
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive leader gengster
Novela Juvenil(COMPLETED) ( FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) "MULAI SEKARANG, KHANZA MAIRA ABRISAM MILIK GUE" Teriak Gama membuat Khanza melotot kan matanya. "Woy, lu apa apaan si asal klaim gue aja" Bisik Khanza kepada Gama "Karna lo udah rebut hati gue" SELAMA...