dua puluh empat (revisi)

79.3K 5.4K 372
                                    

Yeyy author kembali update!!
Jangan lupa vote!

Happy reading~

Seminggu sudah masa pemulihan khanza, kini khanza sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Gam? Kamu udah nentuin bakal kuliah dimana?" Tanya khanza sesampainya dirumah.

"Aku disini aja, lagian mau kemana pun pasti ujung-ujungnya aku nerusin perusahaan papah" Jawab Gama.

Khanza menunduk setelah mendengar jawaban Gama.

"Aku gimana? Kan ga ikut ujian"

"Tenang aja, masih ada ujian susulan"

"Oiya, aku mau tepatin janji aku kalau kamu udah sembuh kita bakalan ke pantai" Gama langsung menggandeng khanza menuju mobil

"Ish, kaget tau asal narik aja" Omel khanza membuat Gama nyengir

Sepanjang perjalanan, mereka berdua bernyanyi mengikuti irama radio, tertawa, dan berbincang bincang.

Sesampainya dipantai, khanza heran karna pantai yang biasanya ramai menjadi sepi.

Tiba-tiba matanya ditutup oleh kain membuat khanza terkejut.

"Shhtt... Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat" Ucap Gama sambil menuntun Khanza.

"Siap? Kamu buka dalam hitungan tiga detik" Khanza menghitung dan membuka kain penutup matanya.

Terlihat pantai yang dihias seindah dan seromantis mungkin. Ada sebuah panggung yang terdapat sebuah gitar dan mic.

Gama langsung membawa Khanza keatas panggung. Khanza yang masih terkagum pun kaget akibat tarikan Gama.

Gama mengambil gitar serta mic yang ada di depannya.

"Kita duet ya..." Ucap Gama

"Ih, sepi begini ko nyanyi. Ntar ada yang nyautin" Cemas Khanza sambil melirik kanan kiri.

"Gapapa.. Mulai ya" Gama memulai memetik gitar nya

(N) -Gama
        -Khanza
       -Gamakhanza


Bahagianya diriku telah milikimu
Tak pernah ku meragu
Tak lagi ku mencari cinta selainmu
Takkan kutinggalkan kamu

Gama menatap cinta Khanza, Khanza yang ditatap pun tersipu malu.

Jika ku dapat menata jalanku
Kuingin kau selamanya denganku
Engkau wanita tercantikku
Kuingin kau tahu
Maukah kau jadi teman cintaku?

Kini giliran Khanza menyanyikan lagu

Tak akan ku mencari cinta selain mu
T

ak kan ku tinggalkan kamu
Jika kudapat menata jalanku

Kuingin kau slamanya denganku
Engkau lelaki terbaikku
Kuingin kau tahu
Kuingin kau jadi teman cintaku

Jangan pergi dari hidupku

Tetap disini temaniku

Sungguh ku tak mau kamu jauh dariku

Jangan tak setia padaku

Kau hanya untukku...

Engkau wanita tercantik ku
Kuingin tahu
Kau mengubah warna hidupku

Engkau lelaki terbaikku
Ku ingin kau tahu
Kau mengubah warna hidupku

Dan aku jatuh cinta kepadamu (kepadamu)
Tanpa batas waktu hooo..
Maukah kamu jadi teman cintaku...

Lagu pun selesai membuat Khanza tertawa bahagia. Gama menatap lekat Khanza membuat Khanza salting.

"ADA PESAWAT!" Pekik Gama sambil menunjuk kearah belakang Khanza membuat Khanza reflek menoleh ke belakang.

Khanza tak melihat apa apa dibelakang. saat ia memandang ke depannya lagi, terlihat Gama berjongkok sambil menyodorkan sebuah kotak cincin.

Duarrr
Jdorrr
Jdorrr

Tiba tiba banyak petasan disana, dan terlihat bacaan 'WILL YOU MARRY ME'.

Khanza mengerti sekarang. Ia langsung tersenyum bercampur tangis menatap Gama.

"Gimana?" Tanya Gama membuat jantung Khanza maraton.

"Mauuuuuu" Jawab Khanza dengan nada manja membuat Gama tertawa dan langsung memasangkan cincin ke jari manis Khanza. Setelah itu, Gama langsung memeluk tubuh Khanza.

Ya. Ini yang Gama tunggu tunggu. Tinggal selangkah lagi, gadis yang dicintainya akan menjadi miliknya seutuhnya.

Prok,, prok,, prok,,

"Bunda? Ayah? Om? Tante? Abang abang?" Semuanya tertawa melihat wajah Khanza yang seperti itu.

"Jadi kalian udah tau?" Lanjut Khanza yang diangguki semuanya.

"Jadi kapan tunangan resmi nya?" Tanya mamah Gama.

"Minggu depan" Jawab Gama dengan lantang.

Tiba-tiba ayah Khanza berdehem membuat semuanya menengok kearah nya.

"Saya bukan ingin merusak acara ini. Saya hanya ingin memberitahu ini karna tidak ingin terlambat. Khanza akan... "




T. B. C

Oiya maap kalo gantung hhe.
Jangan lupa vote!!

My possessive leader gengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang