Happy Reading💛
Mentari pagi yang begitu indah dan hangat telah menunjukkan keindahannya, pertanda awal dari hari baru yang akan dimulai.
Begitu pun dengan keluarga Watson yang sedang bersiap untuk sarapan sebelum memulai aktivitas mereka."Pagi semuanya.." ucap andreas, selaku Papa
"Pagi juga papa.." Jawab keduanya berbarengan (Miya dan Cecilia, selaku Mama)
"Aduh bidadari-bidadari papa udah cantik semua yah" mencari posisi duduk seraya menggoda keduanya
"iih, Papa apa-apan sih masih pagi udah coba buat ngegoda" ucap mama sambil menuangkan kopi ke cangkir papa
"Ehh..Iya dong, siapa dulu anak papa yang cantiknya gak bisa di tandingi, orang papa-nya aja guanteng pasti anaknya juga cantik lah, ucap Miya sambil mengoleskan selai kesukaannya ke roti.
"humm,kamu kebiasaan kalo lagi muji-muji papa gini pasti ada maunya.." ucap papa
Yang di tanya cuma bisa menyegir sambil menikmati rotinya..
"Oiyah sayang, kakak kamu mana kok belum turun-turun sih, ini kan hari pertama dia masuk sekolah, hari ini kan hari pertama buat MOS." Tanya papa
Yang di tanya lagi-lagi cuma bisa diam tanpa menjawab sambil terus menikmati sarapanya, bukan karena tidak sopan pada papanya tapi Miya masih kesal dengan kakanya itu karena semalam dia tidak diajak nonton drama Korea yang sekarang lagi buming itu, alasanya karena takut Miya bangun kesiangan ternyata kakaknya yang malah bangun kesiangan sekarang.
"Aduh emang bener-bener yang kakakmu itu padahal tadi udah mama bangunin,eh dia malah tidur lagi, udah 3x loh mama banguninnya" ucap mama yang kelihatan agak kesal
"Miya, coba kamu liat kakakmu di kamar mungkin dia lagi siap-siap, kasih tau dia untuk sarapan bareng" ucap papa sambil membuka lembaran koran untuk di baca
"Ck! iya pah" jawab Miya malas
Dalam perjalanan menuju kamar kakaknya Miya mendapat ide untuk mengerjai kakaknya itu.
"itung-itung buat balas dendam, siapa suruh pelit sama adik sendiri, tapi gue harus mastiin kalo di belum bangun biar ide gue berjalan dengan lancar" ucapnya dalam hati sambil memulai aksinya
Tok !
Tok !
Tok !Tidak ada jawaban sama sekali, ini semakin membuat Miya yakin kalo kakaknya itu masih tidur, tanpa menunggu ada aba-aba dari dalam ia pun langsung membuka pintu dan benar saja kakak sulungnya itu masih terlelap di balik selimut.
"Masih molor dia, bagus dehh, rencana gue pasti berhasil" ucapnya pelan yang pasti hanya bisa di dengar olehnya sambil menutup pelan pintu dengan hati-hati agar kakaknya tidak bangun.
Sesampainya di ruang makan ia tidak mendapati kedua orang tuanya, ia hanya melihat bi Minah yang sedang membersihkan sisa sarapan tadi.
"Bi, papa sama mama mana? Kok ngilangnya cepet banget sih" tanyanya sambil menunjukkan raut muka binggungnya
Bibi yang merasa ada yang memanggilnya pun menoleh dan mendapati ada seorang gadis yang sedang mengedarkan matanya untuk mencari seseorang.
"Ehh, Non Miya buat bibi kaget aja, oh itu anu non Papa sama mama udah selesai sarapnya lagi nunggu non Miya sama non Callista di depan" jawab Bi Minah
"Kok buru-buru banget sih perasaan tadi masih di sini? aku juga gak nyampe 5 menit kok ke atasnya" ucap Miya
"Iya Non soalnya tadi Papanya non lagi dapat telepon dari rumah sakit kalo ada pasien yang perlu operasi mendadak, jadi harus buru-buru" jawab bibi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Terakhir Di Kala Senja Itu💛(On Going)
Teen Fiction[Revisi setelah cerita Selesai] Follow dulu Baru baca Yahh😉 WARNING !! Plagiiat Harap Menjauhh !! "Senja di sore itu telah mengajarkanku apa arti dari mengikhlaskan dan menyadarkanku bahwa kau tak akan pernah kembali, bunga mawar ini menjadi saksi...