♡~|5|~♡

175 77 69
                                    

Happy Reading💛

Callista pulang dengan keadaan resah dan kesal, ia masih binggung atas ucapan Kenzo di sekolah tadi.
Kesan indah hari pertama masuk SMA yang ia impi-impikan ternyata berubah menjadi kesan buruk, memang benar yang orang katakan terkadang ekspektasi berbanding terbalik dengan realita, itu lah yang sekarang di alami Callista.

“Selamat siang, Callista pulang” ucap Callista

“Siang juga sayang” ucap Mama Callista

“ gimana hari pertama orentasinya sayang?”

“Baik kok mam, Cuma agak cape aja, kalo gitu Cha ke kamar dulu yah, mau istirahat” ujar Callista

“iya sayang, kamu mandi dulu, abis itu baru makan, Mama ke rumah sakit dulu yah soalnya ada jadwal check-up jam 2 buat pasien mama, baik-baik di rumah yang sayang, see you” ucap mama sambil mengecup kening mulus Callista

“ iya ma, hati-hati” ucap Callista sambil melambaikkan tangannya
Setelah mobil mama Callista keluar dari pekarangan rumah, Callista menutup pintu dan berjalan menaiki tangga.
Tujuan Callista sekarang adalah kamarnya, tempat terindah baginya untuk menenangkan diri dan beristirahat. Ketika sudah berada di ujung tangga Callista berpapasan dengan adiknya,
Miya yang melihat kakaknya itu pun hanya bisa menelan salivannya, ia tau pasti di hitungan ke-3 akan ada ledakan bom atom dari kakaknya,

Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima,

Sudah 5 detik tapi tak ada suara dari kakaknya, itu semakin membuat Miya bingung, biasanya belum sampai hitungan ke-3 pun ia sudah di cerca habis-habisan oleh kakaknya

Callista yang sebenarnya sedang kesal dengan adiknya itu, memilih untuk diam dan tidak memperdulikannya, ia terlalu cape kalo harus beradu mulut dengan Miya, sudah habis tenaganya hari ini karena menghadapi Kenzo 

Ia pun langsung masuk ke kamar dan menghempaskan dirinya dia atas ranjang king size-nya dengan kasar.

“Huufft!! Cape banget gue hari ini” ujar Callista

Miya yang sadar karena tidak di perdulikan oleh kakaknya, merasa sedikit bersalah dan sedih, apakah Callista begitu marah padanya sampai-sampai tidak mengangapnya ada, ia pun berinisiatif untuk menyusul ke kamar kakaknya untuk meminta maaf.

Tok!
Tok!
Tok!

“Kak...
Tidak ada sahutan sama sekali, merasa bahwa pintunya tidak di kunci Miya pun membuka pintunya.

Hal pertama yang ia dapati adalah kakaknya sedang berbaring di atas ranjangnya dengan posisi terlentang, satu tangannya sedang memegang sebuah foto yang entah Miya juga tak tau foto siapa itu, dan satu tangannya sedang mengusap-usap foto tersebut. Callista yang sadar bahwa ada suatu pergerakan dia atas ranjangnya pun menoleh

“Kak, kakak kenapa sih? Kok langsung masuk kamar? Biasanya ngak kayak gini, kakak marah yah sama Miya? Kalo kakak marah, Miya minta maaf----” ucap Miya terhenti sejenak, ia mencoba untuk membiarkan oxigen masuk ke dalam rongga dadanya, kemudian mengeluarkannya kembali

“Miya ngak ada maksud mau ngerjain kakak kayak gini, hikks…hiikkss..hiikkss… Cuma Miya tuh kesal karena ngak di ajak buat nonton drama korea, padahal tadi di sekolah semuanya pada ngomongin film itu, Miya minta maaf yah kak, Miya janji ngak akan kayak gini lagi, kalo kakak marah, kakak boleh teriakin Miya, marah sepuas-puasnya kakak tapi pliss jangan diemin Miya kayak gini, Miya ngak sanggup kak ” ujar Miya seraya memeluk kakaknya, ia menangis dalam pelukan kakaknya meluapkan segala kesedihan dan penyesalannya.

Mawar Terakhir Di Kala Senja Itu💛(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang