|DUA

165 25 13
                                    

PLAY MULMED : VIERRA - KESEPIAN 🎧

HAPPY READING!!!

***
"Mungkin kesendirian adalah hal yg ku butuhkan sekarang."

***

Srettt...srettt...

Bisa di bilang aku adalah salah satu penderita Syndrome Self Injury . Ya, baru saja aku melukai tangan kananku dengan cutter yang kutemukan di laci tadi. Aku sudah sering melakukan itu baru beberapa tahun lalu, sekitar 3 tahun lalu.

Dulu pertama kali melakukannya karna aku frustrasi tentang apa yang terjadi dulu, tapi hasilnya nihil jika aku mengingatnya. Seakan-akan hilang ingatan akan masa lalu ku. Dan lagi aku melakukannya karna masalah itu lagi.

Bukannya merasa sakit ataupun perih, tapi aku tidak terasa sakit sama sekali. Malah aku tertawa puas seperti orang gila. Mungkin benar aku telah gila, saking gilanya sampai tanganku penuh dengan darahku sendiri. Hidupku memang sangat miris, miris sekali. Dan sekali lagi aku tidak butuh dengan belas kasihan orang lain walau itu keluargaku sendiri.

Serasa puas, aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan darah yang telah yang ku buat tadi. Sekalian juga membersihkan mukaku sambil menatap sendu cermin di depanku, tentu saja ada kembaranku disana. Sesaat ku termenung yang akhirnya menghela napas panjang.

Kini sekarang aku sedang berbaring di kasur sambil mengobati lukanya. Dan ku lihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 11.03. Aku masih berpikir apa yang akan ku lakukan sekarang. Aku ingat besok langsung masuk sekolah, jadi aku berinisiatif untuk mempersiapkannya sekarang saja.

Ku buka rak dibawah meja belajar, disana sudah ada beberapa buku tulis kosong, ku ambil 4 buku, dan beberapa alat tulis lainnya. Ku beranjak dari sana dan mendekat ke lemari di samping lemari baju, terlihat di sana ada beberapa tas dengan model yang berbeda-beda. Ada satu yang membuatku tertarik, Ku ambil tas sekolah berwarna biru laut.

‘Tau aja bun warna kesukaannya Mel.’ Batinku sambil tersenyum miris.

Ku masukkan buku dan lainnya ke tas itu. Hingga ada yang janggal menurutku. Aku tidak menyadari kalau ada rak novel di samping meja belajar. Aku pun mendekat kesana dan mengambil salah satu novelnya.

“Kak Nada terndebest pokoknya, tau aja gue suka baca,”ucapku sambil tertawa pelan.

Aku pun membuka pintu menuju balkon. Langsung saja aku duduk di salah satu kursi yang sepertinya sengaja diletakkan di sana. Baru beberapa lembar aku membaca novel itu, ada saja suara yang mengganggu konsentrasiku. 

Bremm....bremmm.....

Refleks saja aku langsung berdiri dan mencari darimana suara itu berasal. Ternyata suara motor itu dari tetangga sebelah. Lagi-lagi dia orangnya. Gimana ga sebel coba.

“WOY BRISIK!!!” teriakku dari atas. Dia yang ku teriaki akhirnya berhenti sejenak dari kegiatan mengecek motornya dan tak disangka dia juga menoleh ke arahku. Saking keselnya, aku langsung masuk ke dalam dan menggebrak pintu keras.

Ku lanjutkan lagi membacanya sambil bersender bantal. Tak ku dengar lagi suara motor itu.

“Ga sia-sia gue,” kekehku pelan sebelum akhirnya aku terlelap ke alam mimpi dengan tangan kanan masih memegang novel yang tadi.

***

Ku buka mataku sambil menguceknya untuk mengumpulkan nyawa sejenak. Menguap panjang dan ku renggangkan kedua tangan. Ku lihat jam beker di nakas sampingku. 04.45. ku putuskan untuk solat shubuh terlebih dahulu. Setelah selesai, ku lanjutkan ritual pagiku yaitu mandi tentunya.

ALTAGER [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang