|ENAM BELAS

52 11 19
                                    

Sebelum baca vote dulu dong :)

Happy Reading!!!

———

“Berpura-pura bego didepan orang bodoh dengan niat menghargai sesama makhluk ciptaan Tuhan, eh malah dikira orang idiot beneran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Berpura-pura bego didepan orang bodoh dengan niat menghargai sesama makhluk ciptaan Tuhan, eh malah dikira orang idiot beneran."

***

"Jadi kenapa Lo pindah kesini?" tanyaku pada  Eriska.

Aku merangkulnya sambil berjalan menelusuri lorong koridor, walau lebih tinggi dia beberapa centi dari tinggi ku tetapi aku masih bisa menjangkaunya. Sedangkan Keano mengekor kami dari belakang, kebiasaan.

Eriska mengangkat bahu, "gatau pastinya sih, kata bokap harus pindah kesini karna urusan kerjaan selama beberapa tahun kedepan." aku mengangguk-angguk paham.

"Tapi lo kok ga bilang-bilang mau kesini sih??" tanyaku sedikit kesal.

"Kan biar surprise," jawab Eriska sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ide siapa tuh," ledekku sedikit keras, sepertinya aku tahu siapa itu.

"Siapa lagi kalau bukan belakang Lo, Mel." kekeh Eriska. Sontak aku berhenti dan melirik ke belakang. Dan Keano hanya mengangkat bahunya acuh, melu-malu kambing ini mah!

"Eh tapi ini ga ada sangkut pautnya sama kakek gue kan?" tanyaku tiba-tiba.

"Engga kayaknya." jawabnya sedikit ragu.

Mataku membulat sempurna, "kok kayaknya? Gue ga minta Keano pindah kesini ya buat jagain gue, gue juga bisa jaga diri gue sendiri. Kakek emang selalu berlebihan."

Eriska menoleh padaku, "itu tandanya kakek Lo sayang sama Lo, Mel."

"Ya tapi kan—"

"Yang penting gue ama Thatha udah kesini buat Lo!" sahut Keano dari belakang. Ternyata dia mendengar apa yang aku dan Eriska bicarakan.

Aku menengok ke belakang, "Nyaut mulu Lo! Tapi yaudah deh, udah kejadian juga. Makasih kalian udah kesini buat gue, jadi terharu."

Eriska tertawa, "Kok jadi mellow gini anjir, kek sama siapa aja!"

Aku baru sadar, dari tadi kami sudah sampai didepan kelasku.

"Gue udah nyampe kelas nih. Lo kelas mana Tha?" tanyaku. Sontak Eriska menunjuk kelas di samping kelasku, X MIPA 3?

"Kok bisa sekelas ama Ken sih?" selidikku.

Eriska mengangkat bahu tak tahu, "Mana gue tahu."

Keano mendorong kedua bahu Eriska, "balik kelas, bentar lagi masuk!"

"Dadahh Mel!!! Ntar pulsek bareng, ok!" teriaknya sambil melambai-lambaikan tangannya sebelum masuk ke kelasnya.

Aku pun masuk ke dalam kelas, ku lihat di meja belakang tempat dudukku banyak kursi yang menggerombol, dan masing-masing dari mereka memegang buku pelajaran. Aku mendekati ke arah mereka.

ALTAGER [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang