|LIMA

116 22 17
                                    

🎵 PLAY MULMED : ANDMESH - SENYUMLAH 🎧

Happy reading!!

***
"Orang yang sederhana lebih bahagia karena ia tidak membutuhkan banyak hal dalam hidup ini."

***

"Dia tuh salah satu most wanted kita, namanya Musically Alvedro dari kelas X IPS 1, dia juga salah satu--"ucapnya menggantung yang sontak aku reflek menoleh padanya dengan menautkan alis.

"---anggota inti Red Devil," bisiknya pelan di telinga ku seolah tidak ingin ada orang yang mendengarnya.

"Hah Red Devil?" tanyaku bingung.

"Lo gak tau?" tanyanya balik sedangkan aku menggeleng polos sebagai jawaban atas pertanyaannya.

"Itu genk motor terbesar yang terkenal disini, terkenal serem," bisiknya lagi yang akhirnya bergidik ngeri sendiri.

Sedangkan aku mengernyit heran, kali ini aku salah menilai seseorang. Ternyata tetanggaku yang tak lain cowok yang mengantarku tadi pagi itu salah satu anggota gangster. Pantas aja aku merasa tidak asing dengan cowok itu.

"Kenapa lo?"

"Engga. Ngeri aja," bohongku sambil bergidik ngeri padahal mah biasa aja, karena teman-temanku juga salah satu anggota genk terbesar di Jakarta.

"Makanya lo jangan sampe ikut campur urusan dia, bisa-bisa lo ditebas haha," lawaknya dengan wajah tanpa dosa namun tetap terdengar serius. Dan aku hanya bisa geleng-geleng tidak jelas.

Kita kembali menonton pertandingan yang sedang berlangsung. 45 menit kemudian, kelasku mendapatkan kekalahan, kelas XI IPS 1--kelas Musically yang memenangkannya dengan score 5 : 3. Tak apa kalah karena melawan kakak kelas, yang penting tidak kalah karena melawan kelas se-angkatan.

Jam 11 pertandingan futsal akhirnya berakhir yang dimenangkan oleh kelaa XI MIPA 4 dan berlanjut ke pertandingan. Namun sebelum itu, kami beranjak dari sana dan menuju kantin bersama-sama.

"Mau pada pesen apa?" tanya Tiara.

"Gue bakso sama es teh." jawab Shinta.

"Samain aja, Ra. Ya gak?" Kilahku pada Hafiza, Eca, dan Clarissa. Mereka pun mengangguk setuju.

"Yaudah gue pesenin dulu ama Cindy." ajaknya pada Cindy dan tak lupa kami memberikan uang kepada mereka berdua.

"Kita yang cari tempat duduk, Ra." sela Clarissa pada Tiara yang sudah mau menuju stand bakso, sedangkan sang empu yang diajak bicara hanya bisa mengacungkan jempol keatas tanda setuju tanpa menoleh kebelakang.

Kami pun menuju ke bangku pojok belakang kiri karena kebetulan lagi kosong dan duduk berhadap-hadapan. Tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka sibuk dengan ponsel mereka sendiri, sedangkan aku yang merasa bosan pun mengeluarkan ponsel dari saku rok dan mulai berselancar di medsos.

Hingga Eca memulainya.

"Eh liat tuh, Ical the genk lagi pada ngumpul," ucap Eca setengah berbisik sambil menunjuk mereka dengan dagunya ke meja ujung depan dan mereka semua paham apa yang dimaksudnya.

"Ical?" tanyaku bingung yang sontak mataku mencari orang yang dimaksud Eca.

"Itu loh yang gue ceritain tadi. Musically." gemas Cindy yang ada di samping ku. Aku yang mendengar itu hanya bisa ber-oh ria.

Dan sekarang giliran Shinta. "Gila Kak Ical muka keringatan gitu aja tetep cool ya?" Clarissa dan Hafiza yang mendengar itu memutar bola mata malas, seakan tau tabiat temannya yang satu ini.

ALTAGER [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang