Part 27

6.5K 393 49
                                    

If you read this part, please leave us a comment and vote! <3

Alfa tidak datang sebagai penyusup. Ia memasuki EltCorp dengan mengantongi izin dari penjaga garda terdepan. Secara persuasif para penjaga itu dibuatnya agar percaya, bahwa dia adalah seorang ipar dari Kenzio Emmert. Foto kedekatannya bersama Naya menjadi bukti pendukung.

Para penjaga itu tentu merasa segan membuat kerabat CEO mereka tertampung di pos jaga. Setelah menahan kartu identitas dan meyakini Alfa bukanlah ancaman karena ia bersih dari benda-benda berbahaya saat penggeledahan, ia pun diizinkan masuk. Tapi tentu saja meski ia berhasil mengelabui para penjaga, ia tidak akan sampai pada Ken. Perusahaan punya protokol yang harus dipatuhi terlepas dari status Alfa yang mengaku sebagai orang terdekat.    

Mereka yang bukan merupakan pekerja disana, berarti tidak punya acces card melewati area lobby, tentunya ia pun tertahan disana. Disambut oleh dua resepsionis yang beramah tamah. Bentuk keramah tamahan yang tidak diharapkan dalam situasi seperti ini.

"Apa anda sudah membuat janji pertemuan?"

Alfa menggeleng. "Tidak. Sebab aku bermaksud memberikan kejutan untuknya. Katakan lah dimana ruangannya. Aku akan menemuinya sendiri"

Salah besar bila Alfa memperlakukan tempat ini seperti tempat kerjanya. Disini bukan industri hiburan

"Mohon menunggu sebentar pak."

Alfa hanya dapat berharap, Ken mau menerima kunjungannya.

Seolah kurang beruntung, ketidaksinkronan terjadi ketika Nora datang ke ruangan Ken beberapa menit sebelum kehadiran dr. Brown.

Kepala sekertarisnya itu menyembul di balik pintu.

Nora masih tersipu setiap mengingat sarannya tadi pagi. Uh, dasar sok tahu. sangat memalukan.  Rasanya ia ingin menghindari Ken untuk hari ini saja.

"Mr. Emmert, apa akan ada tamu lain hari ini?"

"Nope. I have only one for today and he is important. So make sure nothing bothers us."

"Okay, noted it." Begitulah Nora undur diri darisana.

Merasa tidak menerima lampu hijau untuk menjumpai Ken, Alfa tidak menyerah untuk membujuk. Ketika resepsionis sudah kewalahan dan dia tetap memaksa, maka security harus bertindak. Secara spontan ia membuat keributan. Berteriak nyalang memaki Ken, membongkar kebusukan laki-laki itu. Ia bermaksud mempermalukan Ken di hadapan tenaga kerjanya.

Keempat petugas yang ditempatkan di portal depan itu sekarang hanya bisa menunduk. 

"Lalu kalian akan membiarkan siapa saja masuk kesini hanya karena mengaku sebagai kerabatku?!"

Padahal sebelumnya Ken tidak pernah turun tangan dalam hal memonitor keamanan. Ia bahkan harus diarahkan untuk mencari gedung keamanan yang terpisah dari gedung utama. Bukti bahwa bagian keamanan adalah departemen paling tak kasat mata untuk seorang Kenzio.

Tapi saat ini Ken justru sibuk mencela, menyalahkan regulasi tata keamanan yang buruk hanya karena egonya. Sepertinya ia merasa dipermalukan karena dr. brown bertepatan disana.

Kalau memang departemen itu tidak becus bekerja, buktinya sejak dulu hingga kini toh gedung EltCorp tidak pernah mendapat ancaman serius. Namun, reaksi Ken saat ini seolah mereka sedang kedatangan seorang teroris atau mungkin segerombol penjarah.  

Gedung Eltcorp dibangun khusus untuk menjalankan aktivitas meliputi kegiatan perkantoran. Sementara kegiatan produksi jauh dilakukan darisana. Lebih tepatnya di negara Tiongkok. Mengapa Tiongkok? Sebab mereka menawarkan segalanya. Mulai dari infrastruktur, kelengkapan bahan, pelaku industri hingga tenaga kerja yang sangat kompetitif. Dengan dukungan dan kelengkapan seperti itu menjadikan EltCorp bukan satu-satunya industri terkemuka yang memanufakturkan produk di Tiongkok.  Ada apple inc misalnya, perusahaan multinasional yang juga bergerak di sektor teknologi.

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang